Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat Pengiriman Permintaan Peninjauan Kembali Putusan Peninjauan kembali

37 membebaskanya. Putusan Mahkamah Agung ini menimbulkan perdebatan karena ketika pemeriksaan Tommy Soeharto tidak hadir untuk mengajukan pendapatnya. 7

f. Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat

Pasal 265 ayat 3 KUHAP menentukan, atas permintaan tersebut dibuat acara pemeriksaan yang ditanda tangani oleh hakim, jaksa, pemohon dan panitera dan berdasarkan berita acara itu dibuat berita acara pendapat yang ditanda tangani oleh hakim dan panitera. Berita acara pemeriksaan yang di tandatangani oleh empat orang merupakan penyimpangan dari ketentuan Pasal 202 atat 4 yang menentukan berita acara pemerikasaan cukup di tandatangani oleh hakim dan panitera. Hal ini dalam KUHAP tidak dijelaskan, namun hal ini sangat baik karena dengan begitu maka terhindarlah kemungkinan adanya pemeriksaan dan berita acara yang dibuat-buat oleh hakim dan panitera. Berita acara pendapat merupakan pendapat dan kesimpulan yang berisi penjelasan dan saran pengadilan negeri yang dibuat berdasar berita acara pemeriksaan 8 . 7 ibid 8 Ibid 38

g. Pengiriman Permintaan Peninjauan Kembali

Pasal yang megatur mengenai pengiriman permintaan peninjaun kembali yaitu Pasal 264 ayat 5 jo Pasal 265 ayat 4 KUHAP sebagai berikut: - Ketua pengadilan segera mengirimkan surat permintaan peninjauan kembali beserta berkas perkaranya kepada Mahkamah Agung, disertai suatu catatan penjelasan 9 ; - Ketua pengadilan segera melanjutkan permintaan peninjaun kembali yang dilampiri berkas perkara semula, berita acara pemeriksaan dan berita acara pendapat kepada Mahkamah Agung yang tembusan surat pengantarnya di sampaikan kepada pemohon dan jaksa 10 . Dalam hal suatu perkara yang dimintakan peninjauan kembali adalah putusan pengadilan banding, maka tembusan surat pengantar tersebut harus dilampiri tembusan berita acara pemeriksaan serta berita acara pendapat dan disampaikan kepada pengadilan banding yang bersangkutan 11 . 9 Bunyi Pasal 264 ayat 5 KUHAP 10 Bunyi Pasal 265 ayat 4 KUHAP 11 Ibid. h. 235 39

h. Putusan Peninjauan kembali

Pada prinsipnya tidak ada perbedaan mengenai fungsi dan tujuan mengenai pemeriksaan kasasi maupun pemeriksaan peninjauan kembali yang mengambil ketentuan pada Pasal 253 ayat 2 KUHAP. Dengan demikian dalam tata cara pemerikasaan peninjauan kembali yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dengan sekurang-kurangnya tiga orang hakim dan pemeriksaan dilakukan berdasar berkas perkara semula berita acara pemeriksaan peninjauan kembali dan berita acara pendapat. Adapun putusan peninjauan kembali dapat berupa sebagai berikut; - Permintaan dinyatakan tidak dapat diterima Pasal 266 ayat 1, dalam hal permintaan peninjauan kembali tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut pada Pasal 263 ayat 2, Mahkamah Agung menyatakan bahwa permintaan peninjauan kembali tidak dapat diterima karena tidak terdapat keadaan baru, tidak terdapat putusan yang saling bertentangan dan tidak terdapat kekeliruan dan kekhilafan dalam putusan. Permintaan peninjauan kembali tidak dapat diterima karena di ajukan oleh orang yang tidak berhak untuk itu, misalnya diajukan oleh saksi atau pemilik barang bukti. Kemudian Pasal 266 ayat 2 menentukan, dalam hal Mahkamah Agung, berpendapat bahwa permintaan 40 peninjauan kembali dapat diterima untuk diperiksa, berlaku ketentuan sebagai berikut. Apabilah Mahkamah Agung tidak membenarkan alasan pemohon, Mahkamah Agung menolak permintaan peninjauan kembali dengan menetapkan bahwa putusan yang dimintakan peninjauan kembali itu tetap berlaku disertai dasar pertimbangan. 12 - Putusan yang membenarkan alasan pemohon; Pasal 266 ayat 2 huruf b menyatakan bahwa, apabilah Mahkamah Agung membenarkan alasan pemohon, Mahkamah Agung membatalkan putusan yang dimintakan peninjaun kembali itu dan menjatuhkan putusan yang dapat berupa; o Putusan bebas; o Putusan lepas dari segala tuntutan hukum; o Putusan tidak dapat menerima tuntutan penuntut umum; o Putusan dengan menerapkan ketentuan pidana yang lebih ringan. 13 12 ibid 13 ibid 41

i. Putusan yang Dijatuhkan Tidak Boleh Melebihi Putusan

Dokumen yang terkait

Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana (Perspektif Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung dan Sistem Hukum Islam)

0 12 0

SKRIPSI PENGARUH PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 34/PUUXI/ 2013 TENTANG PENINJAUAN KEMBALI YANG DAPAT DILAKUKAN LEBIH DARI SATU KALI TERHADAP VONIS PIDANA MATI.

0 2 11

PENDAHULUAN PENGARUH PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 34/PUUXI/ 2013 TENTANG PENINJAUAN KEMBALI YANG DAPAT DILAKUKAN LEBIH DARI SATU KALI TERHADAP VONIS PIDANA MATI.

0 2 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi No.34/PUU-XI/2013 tentang Peninjauan Kembali Lebih dari Satu Kali T1 312011018 BAB I

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi No.34/PUU-XI/2013 tentang Peninjauan Kembali Lebih dari Satu Kali

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inkonsistensi Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia: studi terhadap putusan-putusan Mahkamah Konstitusi T1 312012002 BAB I

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inkonsistensi Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia: studi terhadap putusan-putusan Mahkamah Konstitusi T1 312012002 BAB II

0 6 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inkonsistensi Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia: studi terhadap putusan-putusan Mahkamah Konstitusi T1 312012002 BAB IV

0 0 4

UPAYA HUKUM PENINJAUAN KEMBALI PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 34/PUU-XI/2013 DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KEPASTIAN HUKUM.

0 2 100

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (MK) NO, 34/PUU-XI/ 2013 TENTANG KEBOLEHAN PENINJAUAN KEMBALI (PK) PERSPEKTIF SIYASAH DUSTURIYAH - Raden Intan Repository

0 0 63