33
Semoga ini menjadi masukan untuk lembaga legilsatif yang sedang dalam proses RUU Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
b. Alasan Peninjauan Kembali
Pada Pasal 263 ayat 2 KUHAP menyatakan, permintaan peninjauan kembali dilakukan atas dasar pertama apabilah terdapat
keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung, hasilnya akan
berupa keputusan bebas atau putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau terhadap perkara
itu diterapkan ketentuan pidana yang lebih ringan contoh kasus yang paling populer adalah Sengkon dan Karta. Kedua apabilah dalam
pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu telah terbukti, tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan yang dinyatakan telah
terbukti ternyata bertentangan satu dengan yang lain. Hal ini bisa terjadi karena pertentangan antara putusan pidana dengan putusan perdata.
Misalnya terdakwa dijatuhi pidana karena penggelapan dalam jabatan sebagaimana Pasal 374 KUHP.
3
Ketiga apabilah putusan dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan atau suatu kekeliruan. Contohnya
dalam putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah
3
Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaanya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu, diancam dengan
pidan penjara paling lama lima tahun
34
Agung menyatakan bersalah kepada terdakwa kerena melakukan kejahatan pembunuhan. Kemudian terdakwa melalui kuasanya
mengajukan peninjauan kembali. Mahkamah Agung menerima keberatan tersebut dengan pertimbangan, tidak seorangpun saksi yang
melihat bahwa terdakwa menolak korban hingga jatuh dari kereta api yang menyebabkan korban mati, juga tak seorangpun melihat bahwa
terdakwa mengambil uang dan baju korban, juga orang tua korban, polisi dan jaksa hanya menduga bahwa terdakwa telah membunuh korban yang
hanya disarkan atas kesimpulan, dan hukum tidak membenarkan seorang diadili berdasarkan dugaan-dugaan kesimpulan sendiri yang tidak
didasarkan dengan alat-alat bukti yang sah.
4
c. Tata Cara Mengajukan Peninjauan Kembali