Model Pembelajaran Model PBL 1. Pengertian Model PBL

14 mengumpulkan dan berbagi informasi; 6 merumuskan solusi; 7 menentukan solusi terbaik; 8 menyajikan solusi; dan 9 pasca pembelajaran. 1. Prapembelajaran Kegiatan dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Guru merancang mempersiapkan media dan sumber pembelajaran, mengorganisasikan siswa, dan menjelaskan prosedur pembelajaran. 2. Fase 1: Menemukan masalah Siswa membaca masalah yang telah disajikan, menuliskan informasi penting, menemukan hal yang dianggap masalah, dan menentukan pentingnya masalah untuk dirinya. Guru bertugas untuk memotivasi supaya anak dapat menemukan masalah. 3. Fase 2: Membangun struktur kerja Siswa membangun struktur kerja yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah, mengungkapkan masalah yang diketahui, dan ide yang digunakan untuk memecahkan masalah. 4. Fase 3: Menetapkan masalah Siswa menetapkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata. Masalah kemudian dikembangkan menjadi rumusan masalah. Rumusan masalah berisi masalah utama dan cara memecahkannya. 5. Fase 4: Mengumpulkan dan berbagi informasi Siswa mengumpulkan data melalui kegiatan penelitian, kemudian siswa membagikan informasi yang telah didapatkan kepada teman. 6. Fase 5: Merumuskan solusi Secara berkelompok siswa merumuskan solusi terbaik untuk memecahkan masalah. Di kelompok, siswa mengungkapkan solusi dan ditulis oleh anggota kelompok. Tugas guru adalah memastikan kegiatan kelompok berjalan secara kolaboratif, kooperatif, dan komunikatif. 7. Fase 6: Menentukan solusi terbaik Siswa menimbang kembali berbagai solusi yang dikemukakan dalam kelompok, kemudian memilih beberapa solusi yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah. Tugas guru meyakinkan siswa 15 pentingnya meninjau ulang dan menimbang keefektifan solusi pada tahap sebelumnya. 8. Fase 7: Menyajikan solusi Perwakilan siswa memaparkan hasil kerjanya, kemudian dilakukan diskusi kelas yang difasilitasi guru. Selain itu, guru melakukan penilaian atas penampilan dan produk yang dihasilkan siswa. 9. Pasca pembelajaran Guru membahas kembali masalah dan solusi alternatif yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah. Guru membandingkan beberapa solusi yang ada. Penelitian ini menggunakan model PBL dengan lima tahap yaitu, 1 mengorientasi siswa pada masalah, 2 mengorganisasi siswa untuk belajar, 3 melakukan penyelidikan individual atau kelompok, 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Peneliti menggunakan lima langkah dikarenakan inti pada kelima langkah tersebut telah mewakili dan berisi rangkuman dari langkah lain.

2.1.1.4 Berpikir Kritis 1. Pengertian Berpikir Kritis

Dharma dalam Tawil Liliasari, 2013: 1 menyatakan bahwa berpikir adalah kegiatan memanipulasi data, fakta, dan informasi yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil keputusan. Berpikir digunakan untuk mengambil keputusan dari data dan informasi yang telah didapat. Berpikir kritis adalah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah Johnson, 2007: 183. Hal ini memungkinkan untuk mendapat pemahaman yang mendalam dan menemukan kebenaran atas suatu persoalan. Sejalan dengan itu, Silverman dan Smith dalam Tawil Liliasari, 2013: 8 mengungkapkan bahwa berpikir kritis sebagai kegiatan berpikir yang memiliki maksud, masuk akal, dan berorientasi tujuan serta kecakapan untuk menganalisis suatu informasi dan ide-ide secara hati-hati dan logis dari berbagai macam perspektif.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta

0 0 202

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN JARAKAN.

0 8 211

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ENERGI ALTERNATIF MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PERUMNAS CONDONGCATUR.

0 1 144

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD N MARGOYASAN YOGYAKARTA.

1 5 151

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 190

Pengaruh penggunaan metode Mind Map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 1 164

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 191