Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen

57

4.1.2 Deskripsi Sebaran Data

Pada deskripsi sebaran data, peneliti ingin memperlihatkan perbedaan data yang diperoleh pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk setiap indikator. Hasil dari sebaran data dapat dilihat pada tabel berikut.

4.1.2.1 Kemampuan Evaluasi 1. Kelompok Kontrol

Tabel 4.1 Sebaran Data No Indikator Pretest Posttest I 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 Menilai kebenaran pernyataan perubahan energi listrik 2 12 14 2 30 1 7 17 5 30 2 Menilai kebenaran pendapat penggunaan energi listrik 2 7 19 2 30 - 2 23 5 30 3 Menilai kebenaran pernyataan mengenai bahaya energi listrik 4 9 13 4 30 2 1 18 9 30 Jumlah 8 28 46 8 90 3 10 58 19 90 Pada tabel di atas terlihat bahwa hasil pengerjaan pretest kelompok kontrol pada ketiga indikator, siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 8 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 28 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 46 anak, dan siswa yang mendapat skor 4 sebanyak 8 anak. Hasil pengerjaan posttest I kelompok kontrol pada ketiga indikator siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 3 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 10 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 58 anak, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 19 anak. Terjadi peningkatan skor dari pretest ke posttest. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah siswa yang mendapat skor 3 dan 4. Sedangkan, siswa yang mendapat skor 1 dan 2 jumlahnya berkurang. 58

2. Kelompok Eksperimen Tabel 4.2 Sebaran Data

No Indikator Pretest Posttest I 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 Menilai kebenaran pernyataan perubahan energi listrik 2 11 9 4 26 2 4 10 10 26 2 Menilai kebenaran pendapat penggunaan energi listrik 1 6 18 1 26 - 3 12 11 26 3 Menilai kebenaran pernyataan mengenai bahaya energi listrik 3 9 13 1 26 - 1 13 12 26 Jumlah 6 26 40 6 2 8 35 33 Pada tabel di atas terlihat bahwa hasil pengerjaan pretest kelompok eksperimen pada ketiga indikator, siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 6 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 26 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 40 anak, dan siswa yang mendapat skor 4 sebanyak 6 anak. Hasil pengerjaan posttest I siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 2 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 8 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 35 anak, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 33 anak. Terjadi peningkatan skor dari pretest ke posttest I. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah yang mendapat skor 4 dari yang berjumlah 6 anak menjadi 33 anak.

4.1.2.2 Kemampuan Inferensi 1. Kelompok Kontrol

Tabel 4.3 Sebaran Data No Indikator Pretest Posttest I 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 Membuat alternatif pemecahan masalah tentang penggunaan energi listrik 4 14 10 2 30 1 10 15 4 30 2 Memperkirakan 4 14 10 2 30 3 7 16 4 30 59 konsekuensi dari pemilihan alternatif penggunaan energi listrik 3 Membuat kesimpulan tentang energi listrik 3 13 12 2 30 3 11 14 2 30 Jumlah 11 41 32 6 90 7 28 45 10 90 Pada tabel di atas terlihat bahwa hasil pengerjaan pretest kelompok kontrol pada ketiga indikator, siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 11 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 41 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 32 anak, dan siswa yang mendapat skor 4 sebanyak 6 anak. Hasil pengerjaan posttest I kelompok kontrol pada ketiga indikator siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 7 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 28 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 45 anak, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 10 anak. Terjadi peningkatan skor dari pretest ke posttest I. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya anak yang mendapat skor 3 dan 4.

2. Kelompok Eksperimen Tabel 4.4 Sebaran Data

No Indikator Pretest Posttest I 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 Membuat alternatif pemecahan masalah tentang penggunaan energi listrik 3 12 10 1 26 - 4 15 7 26 2 Memperkirakan konsekuensi dari pemilihan alternatif penggunaan energi listrik 4 9 10 3 26 - 2 9 15 26 3 Membuat kesimpulan tentang energi listrik 4 8 12 2 26 1 5 14 6 26 Jumlah 11 29 32 6 1 11 38 28 Tabel di atas terlihat bahwa hasil pengerjaan pretest kelompok eksperimen pada ketiga indikator, siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 11 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 29 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 32 anak, dan 60 siswa yang mendapat skor 4 sebanyak 6 anak. Sedangkan hasil pengerjaan posttest I siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 1 anak, yang mendapat skor 2 sebanyak 11 anak, yang mendapat skor 3 sebanyak 38 anak, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 28 anak. Terjadi peningkatan skor dari pretest ke posttest I. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah yang mendapat skor 3 dan 4.

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I

Hipotesis penelitian I adalah penerapan model PBL berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi pada mata pelajaran IPA dengan materi energi kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20162017. Variabel dependen pada hipotesis tersebut yaitu kemampuan evaluasi, sedangkan variabel independen adalah penerapan model PBL. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan evaluasi yaitu satu soal uraian dengan aitem soal nomor 3, soal ini menggunakan indikator menilai kebenaran pernyataan perubahan energi listrik, menilai kebenaran pendapat penggunaan energi listrik, dan menilai kebenaran pernyataan mengenai bahaya energi listrik. Hasil analisis statistik secara keseluruhan dihitung menggunakan program statistik yaitu IBM SPSS Statistics 22 for Windows dengan tingkat kepercayan 95. Tahapan analisis data yang dilakukan yaitu; 1 uji normalitas data untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak, dari hasil tersebut dapat ditentukan analisis menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik, 2 uji perbedaan kemampuan awal, untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen, 3 uji signifikansi pengaruh perlakuan, 4 uji besar pengaruh perlakuan. Selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut yang terdiri dari 1 perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I, 2 uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest, 3 uji korelasi rerata pretest ke posttest, 4 uji retensi pengaruh perlakuan.

4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data, sehingga dapat ditentukan jenis statistik yang digunakan untuk 61 menganalisis data tersebut Field, 2009:144. Data pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diuji menggunakan One Samples Kolmogorov-Smirnov test. Data yang diuji normalitasnya yaitu skor pretest, posttest I, posttest II, dan selisih dari pretest ke posttest I. Kriteria yang digunakan untuk kesimpulan uji normalitas data yaitu sebagai berikut. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data normal, sehingga uji statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik misalnya dengan Independent samples t-test atau Paired samples t-test Field, 2009: 326. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data tidak normal, sehingga uji statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik misalnya dengan Mann-Whitney U-test atau Wilcoxon Field, 2009: 345. Berdasarkan kriteria tersebut, hasil uji normalistas kemampuan evaluasi sebagai berikut lihat Lampiran 4.3.1. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data No Aspek Kolmogorov Saphiro Keterangan 1 Pretest evaluasi kelompok kontrol 0,20 0,41 Normal 2 Pretest evaluasi kelompok eksperimen 0,20 0,44 Normal 3 Posttest I evaluasi kelompok kontrol 0,09 0,10 Normal 4 Posttest I evaluasi kelompok eksperimen 0,06 0,06 Normal 5 Posttest II evaluasi kelompok kontrol 0,19 0,06 Normal 6 Posttest II evaluasi kelompok eksperimen 0,07 0,17 Normal 7 Selisih prettest-posttest I evalusi kelompok kontrol 0,06 0,61 Normal 8 Selisih pretest-posttest I evaluasi kelompok eksperimen 0,20 0,61 Normal Tabel 4.5 menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,05 untuk semua aspek. Aspek tersebut adalah pretest, posttest I, posttest II, dan selisih rerata skor pretest –posttest I untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Semua aspek menunjukkan distribusi data normal, sehingga analisis data selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Statisitik parametrik yang digunakan yaitu Independent sample t-test , untuk menganalisis data dari dua kelompok yang berbeda, misalnya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Field, 2009: 326. Statistik parametrik Paired samples t-test digunakan untuk analisis data dari 62 kelompok yang sama, misalnya kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen atau kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal bertujuan untuk memastikan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama pada kemampuan evaluasi. Uji kemampuan awal skor pretest menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test karena data terdistribusi normal Field, 2009: 326. Data yang digunakan yaitu rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan Levene’s test. Jika harga Sig. 0,05 maka ada homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Sedangkan jika harga Sig. 0,05 maka tidak ada homogentitas varians pada kedua data yang dibandingkan Field, 2009: 150. Berikut ini adalah hasil uji asumsi homogenitas varians lihat Lampiran 4.4.1. Tabel 4.6 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Varians Uji Statistik F Sig. Keputusan Levenes Test for Equality of Variances 1,5 0,226 Homogen Levene ’s test dengan tingkat kepercayaan 95 menunjukkan harga F = 1,5 dan harga Sig. = 0,226, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat homogenitas data. Apabila varians homogen, maka data uji statistik Independent samples t-test yang diambil adalah data baris pertama pada output SPSS Field, 2009: 340. Tingkat kepercayaan untuk melakukan uji perbedaan kemampuan awal adalah 95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah jika Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Berikut adalah hasil uji perbedaan kemampuan awal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lihat Lampiran 4.4.1. Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Rerata Pretest Uji Statistik Sig. 2-tailed Keterangan Independent samples t-test 0,916 Tidak ada perbedaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta

0 0 202

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN JARAKAN.

0 8 211

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ENERGI ALTERNATIF MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PERUMNAS CONDONGCATUR.

0 1 144

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD N MARGOYASAN YOGYAKARTA.

1 5 151

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 190

Pengaruh penggunaan metode Mind Map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 1 164

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 191