Jenis Data Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis SEM dan Pengujian Hipotesis

34 a Umur pelanggan minimal 17 tahun. Alasannya, sudah cukup dewasa, mengerti dan memahami akan merek Filma. b Merupakan pelanggan masyarakat di Surabaya merek Filma yang membeli dan memakai merek tersebut lebih dari 1x dalam 1 bulan terakhir. Teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah berdasarkan pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand 2002:48, antara lain : 1. 100 – 200 sampel untuk teknik maximum likelihood estimation. 2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5 – 10 kali jumlah parameter yang diestimasi. 3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah 100-200. Dalam penelitian ini sampel diambil dari pelanggan masyarakat di Surabaya merek Filma, dengan jumlah 108 pelanggan karena minimal memakai analisis SEM adalah 100 responden dan dilebihkan menjadi 108 untuk menghindari kesalahan pengisian kuesioner.

3.3 Jenis Data

Data Primer : Adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden, baik secara langsung maupun menggunakan kuisioner berupa daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dan diberikan pada responden. 35

3.4 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara : Yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pelanggan yang membeli dan pemakai merek Filma di wilayah Surabaya untuk memperoleh informasi. 2. Kuesioner : Merupakan teknik pengambilan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang membeli dan pemakai merek Filma di wilayah Surabaya.

3.5 Teknik Analisis SEM dan Pengujian Hipotesis

Structural Equation Modeling SEM adalah sekumpulan teknik – teknik statistical yang memungkinkan pengukuran sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumit” secara simultan. Hubungan yang rumit tersebut dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. Metode ini bukan untuk menghasilkan teori melainkan “mengkonfirmasi” teori. 1. Asumsi Model [Structural Equation Modeling] a. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas 1 Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik. 2 Menggunakan Critical Ratio yang diperoleh dengan membagi koefisien sampel dengan standard errornya dan skewness value 36 yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif dimana nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut sebagai Z-value. Pada tingkat signifikansi 1 jika nilai Z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tindak normal. 3 Normal Probability plot 4 Linieritas denagn mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya Linieritas. b. Evaluasi atas Outlier 1 Mengamati Z-score : ketentuannya diantara ± 3,0 non outlier. 2 Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ adalah multivariate outlier. Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi - observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair et. al., 1998 dalam Ferdinand 2002. c. Deteksi Multicollinierity dan Singularity Dengan mengamati Determinant Matriks Covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 37 [kecil], maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998 dalam Ferdinand 2002. d. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance-extracted . Construct reliability dan variance-extracted dihitung dengan rumus berikut: Construct Reliability = [ ∑ Standardize Loading ]² [ ∑ Standartdize Loading ]² + ∑Єj ] Variance Extracted = ∑ [ Standartdize Loading² ] ∑ [ Standartdize Loading²]+∑Єj Sementara ε j dapat dihitung dengan formula ε j =1 – [Standardize Loading ]. Secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0.7 dan Variance Extracted ≥ 0.5 Hair et.al, 1998 dalam Ferdinand 2002. Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat nilai estimasi 38 setiap Construct Standardize Regression weighty terhadap setiap butir sebagai indikatornya.

2. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi terstandar dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CRCritical Ratio p probability yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.

3. Evaluasi Model

Hair et.al., 1998 dalam Ferdinand 2002 menjelaskan bahwa pola “confirmatory” menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai model yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Amos dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi, “good fit” model yang diuji sangat penting dalam penggunaan structural equation modeling. Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai kriteria Goodness of Fit yakni Chi-square, Probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AGFI, CMINDF. Apabila model awal tidak good fit dengan data maka model dikembangkan dengan pendekatan two step approach to SEM. 39 Tabel 3.1 Goodness of Fit Indices GOODNESS OF FIT INDEX KETERANGAN CUT-OFF VALUE X 2 Menguji apakah covariance populasi yang destimasi sama dengan covariance sample [apakah model sesuai dengan data]. – Chi- square Diharapakan Kecil, 1 s.d 5, atau paling baik diantara 1 dan 2. Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang diestimasi. Minimum 0,1 atau 0,2, atau ≥ 0,05 RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi- Square pada Sampel. ≤ 0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sample yang dijelasakan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi [analog dengan R 2 ≥ 0,90 dalam regresi berganda] AGFI GFI yang disesuaikan dalam DF. ≥ 0,90 CMINDDF Kesesuaian antara data dan model. ≤ 2,00 TLI Pembandingan antara model yang diuji terhadap baseline model. ≥ 0.95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitif tehadap besarnya sample dan kerumitan model ≥ 0,94 Sumber : Hair. et. al. 1998 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah keseluruhan pelanggan masyarakat di Surabaya yang membeli dan memakai merek Filma lebih dari 1x dalam 1 bulan terakhir yang berjumlah 108 orang responden. Serta bersedia mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 108 orang pelanggan masyarakat di Surabaya yang membeli dan memakai merek Filma diperoleh gambaran berdasar umur sebagai berikut : Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasar Umur No Umur Jumlah Prosentase 1 17 – 25 th 45 41,67 2 26 – 35 th 37 34,26 3 35 th 26 24,07 Total 108 100,00 Sumber Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah mereka yang berumur antara 17 sampai 25 tahun yaitu sebanyak 45 orang atau 41,67 , responden berumur 26-35 tahun sebanyak 37 orang atau 34,26 sisa responden berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 26 orang atau 24,07 . : Hasil penyebaran kuesioner

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 108 orang pelanggan masyarakat di Surabaya merek Filma diperoleh gambaran berdasar jenis kelamin adalah sebagai berikut :