55
Interaksi dan Dinamika Sosial
4 Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu
lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya. 5
Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit. 6
In-group feeling perasaan yang kuat terhadap budaya kelompoknya. 7
Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.
d. Akulturasi
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi diartikan sebagai suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsurnya kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi yang berlangsung dengan baik dapat
menghasilkan integrasi unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur- unsur kebudayaan sendiri. Yang paling mudah menerima kebudayaan
asing adalah generasi muda. Coba kalian amati begitu mudahnya kalian menerima perkembangan model rambut penyanyi barat atau model
pakaian artis luar negeri. Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan, peralatan-peralatan
yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan unsur kebudayaan
asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup
seperti komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
2. Proses Disosiatif
a. Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan
tertentu. Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian
umum. Persaingan memiliki beberapa fungsi yaitu:
1 Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama
menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak. 2
Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik.
3 Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta
peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
56
Sosiologi Kontekstual X SMAMA
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai oleh ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak
diungkapkan secara terbuka. Penyebabnya antara lain perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam
masyarakat, atau bisa juga dengan pendirian masyarakat. Menurut Leopold von Wise dan Howard Becker, bentuk kontravensi adalah:
1 Kontravensi umum, misalnya penolakan, mengancam pihak lain,
perlawanan. 2
Kontravensi sederhana, misalnya menyangkal pernyataan orang di depan umum.
3 Kontravensi intensif, misalnya penghasutan atau penyebaran isu.
4 Kontravensi rahasia, misalnya pembocoran rahasia.
5 Kontravensi taktis, mengejutkan pihak lain, provokasi, dan intimidasi.
c. Pertikaian
Pertikaian merupakan proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi. Artinya dalam pertikaian perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian
terjadi karena semakin tajamnya perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Pertikaian dapat muncul apabila individu atau
kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara ancaman atau kekerasan.
d. Konflik
Konflik secara umum memang sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang alami. Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah
suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan
yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Konflik selama ini banyak dipersamakan dengan kekerasan. Namun sesungguhnya konflik berbeda
dengan kekerasan. Kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau juga
menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Konflik dapat berubah menjadi kekerasan apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan
tuntutan akan dapat menimbulkan gerakan yang mengarah pada kekerasan. Menurut Robert Lawang, konflik adalah perjuangan untuk
memperoleh nilai, status, kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga untuk
menundukkan saingannya. Konflik sosial merupakan proses sosial antar- perorangan atau kelompok suatu masyarakat tertentu, akibat adanya
Di unduh dari : Bukupaket.com
57
Interaksi dan Dinamika Sosial Sumber: www.tempophoto.com
perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang
mengganjal interaksi sosial di antara pihak yang bertikai.
Fakta Sosial “Ayo kembangkan wawasan kebinekaan kalian”
Perhatikan gambar di samping dan jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Apa jadinya jika hal ini dibiar-
kan? 2.
Faktor apa yang mendasari kejadian ini?
3. Jelaskan cara menyelesaikan
masalah ini
C. Perubahan Dinamika Sosial Budaya
Sejarah tahapan perkembangan manusia selalu berubah-berubah dari masa prasejarah, feodalisme, pertanian, industrialisasi, sampai pada globalisasi
yang sekarang berkembang. Karena untuk mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan hidupnya, manusia mengalami dinamika
perubahan yang bersifat dinamis. Manusia selalu berusaha untuk melakukan penyesuaian adaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, penduduk
Eskimo yang selalu menggunakan baju tebal untuk melindungi tubuhnya dari rasa dingin. Adaptasi menuntut pola-pola perilaku yang dapat
membantu manusia mengatasi persoalan hidup, membantu mempermudah pekerjaannya dan melindungi diri dari bahaya. Teknologi yang semakin
modern dan canggih mampu mengubah manusia dari kebiasaan dan budaya yang selama ini disepakati. Oleh karena itu, sangat penting untuk
memahami dinamika kebudayaan manusia yang selalu berubah-ubah agar manusia mampu memperbaiki kualitas hidupnya.
Ketika manusia mengalami perubahan, maka masyarakat juga tidak terlepas mengalami perubahan. Perubahan dan dinamika merupakan
akibat dari adanya interaksi antarmanusia dan antarkelompok. Perubahan dan dinamika yang terjadi berupa perubahan nilai-nilai sosial, norma-
norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola perilaku, perubahan susunan
Di unduh dari : Bukupaket.com