Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro Nilai Sosial Berdasarkan Intensitasnya

31 Nilai dan Norma Analisis Sosial “Ayo tumbuhkan rasa keingintahuan kalian” Dari ciri-ciri tersebut di atas, coba kalian jelaskan melalui contoh nilai- nilai sosial yang hidup dan berkembang di suatu masyarakat. Untuk lebih mudahnya gunakan nilai sosial yang ada di lingkungan kalian sendiri. Misalnya, sikap toleransi antarumat beragama sebagai ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan sosial masyarakat.

1. Jenis Nilai Sosial

Nilai sosial yang sangat beragam dan kompleks yang ada di masyarakat, dapat diklasifikasikan menurut jenisnya sendiri. Beberapa jenis nilai sosial yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro

Menurut Prof. Notonegoro, nilai sosial dibedakan menjadi 3 macam yaitu: 1 Nilai material yaitu, nilai yang terkandung dalam materi suatu benda yang berguna bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh: bahan bangunan pasir, batu-batuan yang berguna untuk membuat rumah, gedung bertingkat, sekolah, dan lain-lain. 2 Nilai vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Misalnya, komputer sebagai alat teknologi canggih yang membantu kegiatan administrasi di perkantoran. 3 Nilai spiritualrohani, yaitu suatu hal yang berguna untuk kebutuhan rohani. Dibagi menjadi 4, yaitu: a Nilai Religius merupakan nilai yang berisi filsafat-filsafat hidup yang dapat diyakini kebenarannya, misalnya nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci. b Nilai Estetika merupakan nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia perasaan atau estetika misalnya, kesenian daerah atau penghayatan sebuah lagu. c Nilai Moral merupakan nilai mengenal baik buruknya suatu perbuatan misalnya, kebiasaan merokok pada anak sekolah. Di unduh dari : Bukupaket.com 32 Sosiologi Kontekstual X SMAMA d Nilai KebenaranEmpiris merupakan nilai yang bersumber dari proses berpikir menggunakan akal dan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi logikarasio misalnya, ilmu pengetahuan bahwa bumi berbentuk bulat.

b. Nilai Sosial Berdasarkan Intensitasnya

Nilai-nilai sosial kadang-kadang ada yang banyak atau sering dianut oleh masyarakat, dan ada pula yang sedikit atau jarang dianut oleh anggota masyarakat. Misalnya saja di daerah pedesaan, maka nilai gotong royong adalah salah satu nilai yang banyak dianut oleh warga masyarakat, dan sebaliknya, nilai-nilai individualistis, persaingan bebas adalah nilai-nilai yang jarang diikuti oleh kebanyakan orang yang hidup di daerah pedesaan. Kedua nilai tersebut kita namakan saja nilai-nilai yang dominan dan nilai-nilai yang tidak dominan. Nilai-nilai dominan adalah nilai-nilai yang diutamakan daripada nilai- nilai lainnya. Adapun ciri-ciri nilai dominan adalah banyaknya orang yang menganut nilai tersebut, lamanya nilai itu dirasakan oleh para anggotanya, tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu, tingginya kedudukan orang yang membawakan nilai tersebut. Sedangkan sebaliknya pada ciri-ciri yang bertentangan merupakan pengertian dari nilai-nilai yang tak dominan yang dianut oleh masyarakat. Pada contoh di atas, maka berdasarkan intensitas nilai gotong royong merupakan salah satu nilai dominan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pedesaan. Sedangkan sebaliknya nilai individualitas adalah nilai yang tidak dominan dijunjung tinggi oleh warga masyarakat di desa.

c. Nilai Sosial Menurut C. Kluckhon