Sosiologi Kontekstual X SMAMA
10
2 Tindakan nyata dan yang bersifat
membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif.
3 Tindakan yang meliputi pengaruh
positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan
dalam bentuk persetujuan secara diam-diam.
4 Tindakan itu diarahkan kepada
seseorang atau kepada beberapa individu.
5 Tindakan itu memperhatikan
tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.
d. George Simmel
George Simmel mengemukakan bahwa sosiologi sebagai ilmu yang khusus dan independen yang mencakup permasalahan konsepsi
masyarakat dan individu. Bentuk dan isi dari suatu interaksi timbal balik secara psikologis maupun sosiologis berkarakter abstrak yang
mendasarkan pada realitas. Sosiologi sebagai suatu metode ilmiah yang mana kemampuannya dapat dipakai oleh ilmu-ilmu lain.
e. Wright Mills
Satu pernyataan yang penting dari Mills adalah bahwa untuk dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun apa yang ada dalam diri
sendiri manusia memerlukan apa yang dinamakan dengan sociological imagination khayalan sosiologis. Pemikiran ini bertujuan untuk memahami
sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Untuk melakukannya diperlukan dua peralatan pokok yaitu personal troubles
of millieu gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi dan public issues of social structure isu-isu umum tentang struktur sosial.
f. Peter Berger
Suatu konsep yang digeluti oleh Berger adalah ‘masalah sosiologis’. Suatu masalah sosiologis tidak sama dengan suatu masalah sosial karena
masalah sosiologis menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial. Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari pengangguran, kemiskinan,
pelacuran sering disebut masalah sosial, tetapi dapat pula mempelajari mengapa suatu kelompok masyarakat lebih berhasil meraih sukses
daripada yang lain atau tentang kemajuan lainnya.
Sumber: Kompas, 29 Maret 2004
Gambar 1.4 Membuang sampah
merupakan tindakan sosial rasional.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi sebagai Ilmu tentang Masyarakat
11
g. Alex Inkeles
Inkeles menyebutkan bahwa sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas yaitu hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Hubungan
sosial merupakan ‘molekul’ kehidupan sosial. Hubungan sosial merupakan satuan analisis khas sosiologis. Sistem kompleks hubungan sosial itulah
yang akan membentuk institusi. Menurut Inkeles, sosiologi tidak hanya membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan dapat pula
mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan analisis.
Tetapi pada perkembangannya, banyak para ahli yang mencoba memberikan definisi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri terlepas dari pengaruh filsafat dan psikologi, antara lain:
a. Pitirim Sorokin