93
Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat
A. Perilaku Menyimpang sebagai Hasil Sosialisasi
Tidak Sempurna
Dalam bab 3 telah dijelaskan bagaimana proses sosialisasi dilakukan sebagai upaya agar perilaku individu sesuai harapan masyarakat. Meskipun
masyarakat telah berusaha agar setiap anggota berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat namun dalam tiap masyarakat kita selalu menjumpai
adanya anggota yang menyimpang. Proses sosialisasi yang dibangun melalui interaksi sosial tidak selamanya selalu menghasilkan pola-pola perilaku yang
sesuai dan dikehendaki masyarakat. Coba apa yang ada di benak kalian ketika melihat anak laki-laki berambut gondrong menggunakan gelang,
anting, kalung dan perilakunya menyerupai seorang perempuan atau sebaliknya, seorang perempuan yang suka bergaya tomboy? Ini sering kita
jumpai dalam masyarakat. Apakah mereka termasuk orang-orang yang melakukan penyimpangan atau mereka telah melakukan proses adaptasi
dengan cara-cara sesuai penafsiran mereka? Untuk lebih jelasnya dalam menganalisis akan dijelaskan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini.
1. Pengertian Perilaku Menyimpang
Di depan telah dijelaskan secara singkat pengertian perilaku menyimpang. Coba bandingkan dengan pengertian menurut para ahli
sosiologi.
a. James Vander Zander
Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
b. Robert M.Z. Lawang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan
usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
c. Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu
dalam masyarakat.
d. Paul B. Horton
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
94
Sosiologi Kontekstual X SMAMA
Dari pengertian-pengertian perilaku menyimpang tersebut maka
dapat disimpulkan perilaku me- nyimpang adalah suatu perilaku yang
diekspresikan oleh seseorang atau beberapa orang anggota masyarakat
yang disadari atau tidak telah menyimpang dari norma-norma
yang berlaku yang telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.
Untuk lebih mempertajam tentang pengertian perilaku me-
nyimpang maka menurut Paul B. Horton 1999:191-195, penyim-
pangan sosial memiliki 6 ciri, yaitu:
a. Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan
Suatu perilaku disebut menyim-pang bilamana perilaku tersebut dinyatakan sebagai perilaku yang
menyimpang. Menurut Becker, bukanlah kualitas dari suatu tindakan
yang dilakukan orang melainkan konsekuensi dari adanya peraturan dan
penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan
tersebut. Penilaian apakah suatu perilaku termasuk menyimpang atau tidak dida-
sarkan pada kriteria tertentu yang diketahui penyebabnya. Misalnya,
tindakan seorang anak muda yang menindik lidahnya atau hidungnya dan
dipakaikan anting serta bertato. Di Indonesia hal tersebut dianggap perilaku yang tidak umum dan melanggar
norma tetapi di masyarakat Barat hal tersebut merupakan sebuah perilaku yang biasa dan wajar malah dianggap sebagai sebuah kreativitas.
b. Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak