Organisasi Profit Organisasi Non-profit

situasional dan faktor individu. Pada faktor situasional dipengaruhi oleh karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi. Sedangkan faktor individu dipengaruhi oleh faktor demografis dan faktor kepribadian.

B. ORGANISASI

Menurut Hatch dalam Kusdi, 2009 menjelaskan bahwa organisasi dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Bisa dari segi struktur sosial, teknologi, kultur, struktur fisik, atau bagian dari lingkungan. Namun, unsur yang menentukan adanya organisasi terletak pada; purpose, plan, people. Sama halnya yang dikatakan oleh Gibson dalam Saefuddin, 1993 bahwa ciri khas organisasi yakni perilaku terarah pada tujuan. Sehingga secara lebih efisien dak efektif mampu mengejar tujuan yang dilakukan secara bersama-sama. Berdasarkan tujuannya organisasi dapat dibedakan menjadi organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau berorientasi pada profit dan organisasi sosial yang orientasinya pada pelayanan masyarakat atau organisasi nonprofit Richard, 1986. Adapun penjelasan organisasi profit dan non-profit sebagai berikut :

1. Organisasi Profit

Menurut Wolf 1984, mengemukakan bahwa organisasi profit lebih memprioritaskan untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga dalam organisasi profit kepemilikian memiliki pengaruh penting untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berkembangnya organisasi. Wolf 1984, menyatakan bahwa organisasi profit memiliki capaian yang jelas, keberhasilan yang jelas, kriteria sukses yang jelas, serta variabel lain seperti, keuntungan, investasi, penjualan, pangsa pasar, dan lainnya. Drucker dalam Putra, 2006 menyatakan bahwa dalam organisasi profit terdapat pemilik organisasi. Pemiliki inilah yang menentukan keputusan yang ada dalam organisasi tersebut dan biasanya pemilik memiliki wewenang untuk membawa organisasi sesuai dengan yang diharapkannya. Menurutnya, organisasi profit lebih mencari pada keuntungan sebesar-besarnya dari modal yang telah dikeluarkan. Sehingga hal ini menyebabkan pekerja yang terlibat dalam organisasi profit wajib mencapai target sesuai kewajiban yang diberikan oleh atasan mereka.

2. Organisasi Non-profit

Quarter dalam McMurray, 2012 mengemukakan bahwa organisasi non-profit merupakan sebuah organisasi yang secara terkordinasi memiliki misi sosial. Organisasi non-profit juga memiliki tujuan dan tanggung jawab sosial untuk bertindak melayani klien mereka Acar, dalam McMurray, 2012. Letts dalam Prugsamatz, 2010 menyatakan bahwa organisasi non-profit merupakan organisasi yang didirikan secara eksplisit untuk merespon kebutuhan masyarakat. Menurutnya, sektor organisasi non- profit terdiri dari perawat kesehatan, lembaga pendidikan, kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI advokasi, kelompok agama, dan lain-lain. Hal ini senada dengan yang dikatakan, Salusu 1996 bahwa organisasi non-profit tidak semata- mata organisasi swasta yang bersifat sosial, namun organisasi non- profit juga merupakan badan pemerintahan yang memiliki tugas pokok memberikan pelayanan umum pada masyarakat. Wolf 1984 juga mengatakan, bahwa dalam organisasi non- profit, misi merupakan suatu yang penting untuk pelayanan sektor public. Dengan demikian, organisasi non-profit merupakan organisasi yang memiliki struktur yang terkordinasi dan memiliki tujuan serta misi utama yakni memberikan pelayanan kepada publik secara optimal, serta lebih memprioritaskan kepetingan masyarakat.

C. Perbedaan Burnout Pada Karyawan di Organisasi Profit dan