Penggolongan Biaya LANDASAN TEORI

mendelegasikan wewenang untuk pengambilan keputusan dari manajemen puncak pada manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.

D. Penilaian Kinerja Manajemen

Menurut Rudianto 2006: 310 kemampuan para manajer untuk mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam rangka memperoleh laba usaha dalam jangka pendek maupun jangka panjang disebut dengan kinerja manajer. Pengukuran hasil kerja para manajer itulah yang disebut dengan penilaian kinerja manajemen. Pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi 2001: 415 adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja dapat dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. 1. Manfaat Penilaian Kinerja. Proses penilaian kinerja perusahaan merupakan aktivitas yang harus dilakukan perusahaan. Menurut Rudianto 2006: 312 penilaian kinerja digunakan oleh manajemen untuk berbagai manfaat yang saling berkaitan, antara lain: a. Mengelola operasi operasional secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfermutasi, dan pemberhentian. c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. 2. Kriteria Ukuran Kinerja. Salah satu langkah dalam tahap persiapan penilaian kinerja adalah dengan menentukan kriteria penilaian yang dibuat untuk para manajer perusahaan. Menurut Rudianto 2006: 313, terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif, antara lain: a. Kriteria tunggal, yaitu ukuran penilaian kinerja yang hanya menggunakan satu patokan saja. Misalnya, jumlah penjualan bagi manajer pemasaran, volume produksi bagi manajer produksi, dan sebagainya. Kelemahan dari metode ini adalah diabaikannya ukuran kinerja lainnya, seperti mutu produksi, biaya produksi, dan pemeliharaan peralatan bagi manajer produksi. b. Kriteria beragam, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan menggunakan bermacam ukuran. Tujuan dari penggunaan kriteria beragam adalah supaya manajer divisi mengarahkan kinerjanya pada berbagai ukuran kinerja seperti, profitabilitas, pangsa pasar, pengembangan karyawan, tanggungjawab masyarakat, dan sebagainya. Masing-masing ukuran diberikan penilaian yang tersendiri dan terpisah. c. Kriteria gabungan, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan menggunakan metode penilaian gabungan antara beberapa ukuran seperti profitabilitas dan pangsa pasar untuk manajer pemasaran. 3. Pelaporan Kinerja. Laporan kinerja digunakan untuk melaporkan kinerja unit organisasi atau kinerja manajer unit organisasi tersebut. Menurut Adisaputro dan Anggarini 2007: 48, karakteristik penting dalam laporan kinerja adalah sebagai berikut: a. Kinerja diklasifikasikan menurut tanggungjawab yang dibebankan, sehingga laporan harus sesuai dengan struktur organisasi. b. Hal-hal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan harus ditentukan. Padahal ini harus dibedakan dengan jelas, karena kinerja manajer dinilai diukur di bawah wewenang dan tanggungjawab manajemen yang dapat dipengaruhinya dapat dikendalikan oleh manajer.