39
c. Meningkatkan kemampuan kelembagaan petani dalam berorganisasi dan
mengembangkan usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Pada tahun 2008 DPM-LUEP APBN sebesar Rp. 2 000 000 000,- telah diberikan kepada 7 tujuh LUEP di 4 empat Kecamatan yaitu Kecamatan Ciparay,
Cangkuang, Pameungpeuk dan Majalaya. Pelaksanaan dimulai tanggal 22 Oktober sampai dengan 15 Desember 2008. Dana pinjaman telah seluruhnya
dikembalikan ke Kas Bendahara Biro Bina Provinsi Jawa Barat berikut dengan dendanya seluruhnya Rp 2 978 000,-
E. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Penguatan-LDPM
Tujuan : a.
Meningkatkan kemampuan kelembagaan GapoktanPoktan untuk mengembangkan unit usaha distribusi hasil pertanian yang mencakup
pembelian, penyimpanan, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian. b.
Meningkatkan kemampuan GapoktanPoktan untuk mengembangkan unit pengelolaan cadangan pangan untuk menyimpan pangan gabahberas dalam
rangka memenuhi kebutuhan anggotanya. c.
Meningkatkan kemampuan unit usaha distribusi hasil pertanianpengolahan milik GapoktanPoktan dalam mengembangkan jaringan distribusi pangan
dengan mitra di luar wilayahnya. d.
Bantuan sosial Penguatan-LDPM berbeda dengan pinjaman DPM-LUEP yang sudah berjalan tahun sebelumnya.
e. Kegiatan Penguatan-LDPM adalah bagian dari DPM-LUEP pada Program
Peningkatan Ketahanan Pangan tahun 2009 yang bertujuan meningkatkan kemampuan GapoktanPoktan dalam mengembangkan usaha distribusi dan
mengelola cadangan pangan di tingkat petani. f.
Kegiatan Penguatan LDPM dibiayai oleh APBN tahun 2009 melalui mekanisme dana bantuan sosial bansos yang disalurkan langsung kepada
Ketua GapoktanPoktan.
40
g. Sementara DPM-LUEP bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani
serta stabilisasi harga gabah dengan waktu pengembalian pinjaman dibatasi. h.
Kabupaten Bandung mengirinkan 4 empat proporsal Gapoktan calon penerima bantuan sosial Penguatan-LDPM yang seluruhnya telah diverifikasi
dan dokumennya diserahkan kepada Tim Pembina Provinsi yaitu : 1.
Gapoktan Cibeet Desa Cibeet Kecamatan Ibun 2.
Gapoktan Gumati desa Cikawao Kecamatan Pacet 3.
Gapoktan Mekarsari Desa Tangsimekar Kecamatan Paseh 4.
Gapoktan Sawargi Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay
F. Desa Mandiri Pangan
Desa Mandiri Pangan merupakan desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui
pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan.
Tujuan Desa Mandiri Pangan adalah meningkatkan ketahanan pangan dan gizi mengurangi kerawanan pangan dan gizi masyarakat melalui pendayagunaan
sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal di pedesaan. Sasarannya adalah rumah tangga miskin di desa rawan pangan. Pelaksanaan Desa Mandiri Pangan
selama 4 empat tahun dimulai dari Tahap Persiapan, Penumbuhan, Pengembangan dan Kemandirian.
Dari 7 tujuh kecamatan dengan prosentase KK miskin lebih dari 49,93 terdapat 66 Desa yang memiliki KK miskin di atas 50 . Tahun 2009 di
Kabupaten Bandung pelaksanaan Desa Mandiri Pangan baru tahap Persiapan tahap ke satu dengan identifikasi terhadap Kecamatan dan Desa yang memiliki
prosentase KK miskin terbanyak di 5 lima Kecmatan berdasarkan data Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, yaitu :
a. Kecamatan Paseh sebanyak 69.74 dengan KK miskin terbanyak di Desa
Cipedes 85.29 . b.
Kecamatan Ibun sebanyak 65.25 dengan KK miskin terbanyak di Desa Mekarwangi 92.17 .
41
c. Kecamatan Pacet sebanyak 58.00 dengan KK miskin terbanyak di Desa
Cinangela 76.36 . d.
Kecamatan Cikancung sebanyak 54.50 dengan KK miskin terbanyak di Desa Mekarlaksana 60.70
e. Kecamatan Kertasari sebanyak 53.71 dengan KK miskin terbanyak di
Desa Cikembang 73.64.
G. Fasilitasi Lumbung Pangan Desa dan Masyarakat