Jenis-jenis Informasi untuk Pembentukan Konsepsi Ketahanan Pangan

15

2.5. Jenis-jenis Informasi untuk Pembentukan Konsepsi Ketahanan Pangan

Pembentukan konsep norma ketahanan pangan yang bahagia dan sejahtera tersebut memerlukan suatu pengisian informasi yang rapi dan jelas. Jenis dan banyaknya arus informasi tersebut dengan sendirinya tergantung pada tingkat keterangan atau pengetahuan yang telah dimiliki oleh sasaran serta situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Secara ringkas komunikasi yang mendukung atau ikut membentuk kerangka norma ketahanan pangan dapat dibagi dalam tiga jenis besar sebagai berikut Kincaid dan Schramm, 1995. Pertama, keterangan tentang lingkungan yang secara gamblang dan tepat harus dapat mengambarkan tata-lingkungan dari konsepsi ketahanan pangan yang hendaknya dapat segera dimiliki bersama oleh sumber dan penerima konsep tersebut. Keterangan-keterangan semacam ini dapat dijelaskan, baik lingkungan lama, baru maupun kemungkinan tata lingkungan tersebut dikemudian hari. Gambaran dan proyeksi masyarakat penerima ketahanan pangan harus dapat diterangkan secara jelas dan mempunyai kesamaan atau kemungkinan kesamaan dengan lingkungan sasaran komunikasi. Atau dengan kata lain, si-peneriam pesan harus diberi kesan untuk dapat melihat dirinya pada tata-lingkungan yang dimaksud. Disinilah pentingnya usaha-usaha untuk memberikan dukungan masyarakat yang menguntungkan favourable public opinion atau public support Kedua, keterangan tentang hubungan what, why, when, where, dan how yang lebih mejelaskan lagi hubungan antara berbagai sub-sistem yang ikut menopang konsep yang kita harapkan untuk diterima atau dimiliki bersama tersebut. Hal-hal semacam ini dapat diberikan berupa penjelasan-penjelasan teknis yang diberikan secara bertahap dan bersifat edukatif, sehingga pembentukan konsep tersebut dapat setepat-tepatnya dan disertai denga suatu penghayatan yang mendalam dari komponen-komponen penopang norma keahanan pangan tersebut. Sesuai dengan usaha peningkatan peranan masyarakat, maka keterangan teknis tentang komponen-komponen penopang tersebut harus pula mampu merangsang tumbuhnya hubungan-hubungan lain yang memungkinkan makin kokohnya pelembagaan dan dalam Program Ketahanan Pangan. 16 Ketiga, keterangan tentang tata-nilai value yang lebih memberikan gambaran yang mendalam tentang motivasi yang menyertai suatu penerimaan atau pembudayaan penerimaan norma tersebut. Keterangan ini lebih banyak memberikan landasan falsafah dan nilai-nilai ideal penerimaan norma ketahanan pangan tersebut. Ketiga jenis keterangan tersebut di atas diperlukan secara keseluruhan, dan lebih-lebih akan berhasil bila disampaikan berbarengan dalam proses komunikasi timbal-balik yang didukung oleh norma dan atau sistem sosial- budaya yang berlaku dalam masyarakat kita. Dukungan lain yang diperlukan adalah sistem bantuan pangan dan modal atau saran lainnya yang diperlukan, baik dalam tingkat keampuhannya, alternatif pilihannya, kemudahannya, keamanannya, serta keluwesannya dalam arti luas. Apabila faktor-faktor tersebut, yaitu system komunikasi yang baik, sistem pelayanan ketahanan pangan yang luwes dan kondisi sosial-budaya masyarakat secara keseluruhan mendukung diterimanya norma ketahanan pangan , niscaya proses pembudayaan ide ketahanan pangan dalam masyarakat kita tidak akan mengalami banyak kesulitan Barelson, 1997. Sebaliknya apabila ketiga jenis keterangan tersebut tidak cukup diberikan, maka komponen pendukungnya akan berkurang dan setiap usaha perluasan, jangkauan akan mempunyai kemungkinan untuk mengahadapi hambatan sosial psikologis berupa rumor dan ketidakmatangan yang merepotkan.

2.6. Cara Penyampaian Pesan Menurut Kinchaid dan Schramm 1995 dalam batasan yang sempit,