VGE Rp 32,269.89
Rp 13,146.18 Rp 73,319.82
MAR Rp 43,388.92
Rp 13,146.18 Rp 84,438.85
Tabel 4.16 Harga Pokok Produksi per Unit Tiap Produk
Jenis Produk Gelang Dalam Unit Bulan
HTT KM VGE MAR
Januari Rp 57,154.61
Rp 62,392.91 Rp 71,732.90
Rp 82,851.93 Pebruari
Rp 58,564.72 Rp 63,803.02
Rp 73,143.01 Rp 84,262.04
Maret Rp 55,003.49
Rp 60,241.79 Rp 69,581.78
Rp 80,700.81 April
Rp 57,623.64 Rp 62,861.94
Rp 72,201.93 Rp 83,320.96
Mei Rp 59,437.15
Rp 64,675.45 Rp 74,015.44
Rp 85,134.17 Juni
Rp 58,741.53 Rp 63,979.83
Rp 73,319.82 Rp 84,438.85
4.2.2 Menetapkan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based
Costing HPP ABC
Dalam pembebanan biaya tidak langsung ke produk berdasarkan aktivitas terdiri dari dua tahap meliputi :
A. Tahap 1 : Menelusuri Biaya ke Aktivitas-aktivitas
Pada tahap pertama ini terdapat 4 empat langkah yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Mengelompokkan Data Berdasarkan Aktivitas
Pengelompokkan aktivitas overhead ini berdasarkan aktivitas overhead yang terdapat pada laporan harga pokok produksi, aktivitas-
aktivitas itu diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu : a.
Unit Level Activity Adalah aktivitas yang dilakukan setiap satu unit produk yang
diproduksi. b.
Batch Level Activity Adalah aktivitas yang dilakukan setiap satu batch produk diproduksi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Product Level Activity
Aktivitas ini dilakukan apabila dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses produksi.
d. Facility Level Activity
Adalah meliputi aktivitas untuk menopang proses pemanufakturan secara umum yang diperlukan untuk menyediakan fasilitas atau
kapasitas pabrik untuk memproduksi produk namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume produk
yang diproduksi.
2. Memilih Cost Driver
Dasar pertimbangan yang dipergunakan dalam penentuan cost driver, yang dipilih harus menggambarkan konsumsi sebenarnya dari produk
terhadap aktivitas bersangkutan dan data dari cost driver yang dipilih harus bisa diperoleh secara mudah, sehingga tidak perlu biaya tambahan
untuk mencari informasi baru. Seperti yang telah dijelaskan pada bagain sebelumnya, ukuran konsumsi dari masing – masing aktivitas overhead
merupakan cost driver masing – masing aktivitas tersebut. Pemberian nilai Cost Pool secara berurutan mulai dari satu, dua dan seterusnya, berubah
berdasarkan Cost Driver dan Kategori Aktivitas. Adapun peta aktivitas yang dibuat berdasarkan penggologan aktivitas
overhead akan tampak pada tabel dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.17 Peta Aktivitas Overhead
Dari urutan diatas maka dapat diketahui bahwa jumlah cost driver yang digunakan ada 4 empat macam, hal ini disebabkan karena produk diversity yang
semakin besar, jumlah aktivitas yang mewakili proporsi terhadap total biaya produk semakin besar, sehingga cost driver yang digunakan banyak untuk
memperoleh produksi yang semakin akurat. Dari tabel tersebut diatas, maka dapat ditentukan rasio konsumsi produk atas
biaya overhead, Adapun mencari rasio konsumsi dari setiap aktivitas adalah sebagai berikut :
a. Rasio konsumsi berdasarkan unit produksi
Berdasarkan data tabel 4.4, rasio konsumsi dari masing – masing produk dapat dihitung sebagai berikut :
Aktivitas Kategori Aktivitas
Cost Driver Cost Pool
Konsumsi Jam tenaga
kerja 1
Listrik Jam mesin
2 Penyusutan mesin
Jam mesin 2
Bahan pembantu Unit Level Activity
Unit produksi 3
Pemeliharaan mesin Batch Level Activity
Jam mesin 4
Pemeliharaan kendaraan Jumlah transportasi
5 Penyusutan kendaraan
Jumlah transportasi 5
Pengemasan produk Unit produksi
6 Logistik
Product Level Activity Unit produksi
6 Asuransi tenaga kerja
Jam tenaga kerja 7
Gaji manager produksi Jam tenaga kerja
7 Gaji manager umum
Jam tenaga kerja 7
Gaji supervisor PPIC Jam tenaga kerja
7 Gaji kabag produksi
Jam tenaga kerja 7
Bonus omset Jam tenaga kerja
7 Biaya air
Jam tenaga kerja 7
Biaya marketing Jam tenaga kerja
7 Tunjangan hari raya
Jam tenaga kerja 7
Gaji tenaga kerja tidak langsung Jam tenaga kerja
7 Administrasi
Facility Level Activity
Jam tenaga kerja 7
Batch Level Activity
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Contoh perhitungan rasio konsumsi untuk HTT periode bulan Januari 2011 :
Volume produksi = 3985 unit tabel 4.3
Total Volume produksi = 11900 unit
Rasio konsumsi = Volume produksi
Total volume produksi = 3985 unit 11900 unit
= 0,3348
Adapun rangkuman perhitungan yang lain dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut :
Tabel 4.18 Rasio Konsumsi Berdasarkan Volume Produk
Jenis produk Gelang dalam unit Bulan
HTT KM VGE MAR
Januari
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Pebruari
0.3558 0.2585 0.2235 0.1619
Maret
0.3096 0.2455 0.2453 0.1995
April
0.3074 0.3045 0.2130 0.1750
Mei
0.2854 0.2876 0.2575 0.1694
Juni
0.3115 0.2679 0.2173 0.2031
b. Rasio konsumsi berdasarkan jam tenaga kerja
Berdasarkan data tabel 4.8, rasio konsumsi dari masing – masing produk dapat dihitung sebagai berikut :
Contoh perhitungan rasio konsumsi untuk produk HTT periode bulan Januari 2011 :
Jam tenaga kerja = 9,846.89 jam tabel 4.8
Total jam tenaga kerja = 29,404.76 jam Rasio konsumsi
= Jam tenaga kerja Total jam tenaga kerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
= 9,846.89 jam 29,404.76 jam =
0.3348 Adapun rangkuman perhitungan yang lain dapat dilihat pada tabel 4.19
berikut : Tabel 4.19 Rasio Konsumsi Berdasarkan Jam Tenaga Kerja
Jenis Produk Gelang Dalam Unit Bulan
HTT KM VGE MAR Januari
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Pebruari
0.3558 0.2585 0.2235 0.1619 Maret
0.3096 0.2455 0.2453 0.1995 April
0.3074 0.3045 0.2130 0.1750 Mei
0.2854 0.2876 0.2575 0.1694 Juni
0.3115 0.2679 0.2173 0.2031
c. Rasio konsumsi berdasarkan jam mesin
Berdasarkan data tabel 4.9, rasio konsumsi dari masing – masing produk dapat dihitung sebagai berikut :
Contoh perhitungan rasio konsumsi untuk produk HTT periode bulan Januari 2011 :
Jam mesin = 8,105.54 jam tabel 4.9
Total jam mesin = 24,204.76 jam tabel 4.9
Rasio konsumsi = Jam mesin
Total jam mesin = 8,105.54 jam 24,204.76 jam
= 0.3348
Adapun rangkuman perhitungan yang lain dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.20 Rasio Konsumsi Berdasarkan Jam Mesin
d. Rasio konsumsi berdasarkan jumlah transportasi
Berdasarkan tabel 4.10, rasio konsumsi masing-masing produk dapat dihitung sebagai berikut :
Contoh perhitungan rasio konsumsi untuk produk HTT periode bulan Januari 2011 sebagai berikut :
Jumlah transportasi = 20 kali tabel 4.10
Total transportasi = 84 kali tabel 4.10
Rasio konsumsi = Jumlah transportasi
Total transportasi = 20 kali 84 kali
= 0.2381
kali Adapun rangkuman perhitungan yang lain dapat dilihat pada tabel
4.21 sebagai berikut : Tabel 4.21 Rasio Konsumsi Berdasarkan Jumlah Transportasi
Jenis Produk Bulan
HTT KM VGE MAR Januari 0.2381 0.2738 0.3214 0.1666
Februari 0.3086 0.2592 0.2963 0.1358 Maret 0.2307 0.2637 0.3076 0.1978
April 0.2526 0.2526 0.2947 0.2000 Mei
0.2577 0.2371 0.2783 0.2268 Juni
0.2473 0.2258 0.3225 0.2043 Jenis Produk Gelang Dalam Unit
Bulan HTT KM VGE MAR
Januari 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Pebruari 0.3558 0.2585 0.2235 0.1619
Maret 0.3096 0.2455 0.2453 0.1995
April 0.3074 0.3045 0.2130 0.1750
Mei 0.2854 0.2876 0.2575 0.1694
Juni 0.3115 0.2679 0.2432 0.2031
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.22 Rasio Konsumsi dengan Cost Driver untuk
Masing-masing Aktivitas Periode Bulan Januari 2011
Jenis Produk Aktivitas
HTT KM VGE MAR Cost Driver
Unit Level
Konsumsi 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Jam tenaga
kerja Listrik
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam mesin
Penyusutan mesin
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam mesin
Bahan pembantu
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Unit produksi
Bacth Level
Pemeliharaan mesin
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam mesin
Product Level
Pemeliharaan kendaraan 0.2381 0.2738 0.3214 0.1666
Jumlah transportasi Penyusutan kendaraan
0.2381 0.2738 0.3214 0.1666 Jumlah transportasi
Pengemasan produk
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Unit produksi Logistik
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Unit produksi
Facility Level
Asuransi tenaga kerja 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Jam tenaga
kerja Gaji manager produksi
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam tenaga kerja
Gaji manager umum 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Jam tenaga kerja Gaji supervisor PPIC
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam tenaga kerja
Gaji kabag produksi 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Jam tenaga kerja Bonus omset
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam tenaga kerja
Biaya air 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Jam tenaga kerja Biaya marketing
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam tenaga kerja
Tunjangan hari raya 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Jam tenaga kerja Gaji tenaga kerja tidak langsung
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam tenaga kerja
Administrasi 0.3348 0.2533 0.2352 0.1765
Jam tenaga kerja Asuransi tenaga kerja
0.3348 0.2533 0.2352 0.1765 Jam tenaga kerja
3. Menentukan Homogeneus Cost Pool