Definisi Activity Based Costing Sistem.

pembelian, dan keluarannya adalah order pembelian. Biaya aktivitas pembelian dapat dinyatakan sebagai biaya per permintaan pembelian atau order pembelian. Interaksi antar berbagai elemen aktivitas itu, dimulai dengan adanya suatu kejadian. Suatu kejadian akan menyebabkan terjadinya transaksi, transaksi menghasilkan informasi bagi proses aktivitas. Dalam waktu yang sama, pemacu biaya mendorong terjadinya konsumsi sumberdaya untuk melakukan proses aktivitas yang dikendalikan oleh aturan-aturan bisnis. Selanjutnya proses transformasi sumberdaya menghasilkan keluaran berupa ukuran aktivitas dan produk sampingan. Secara umum hubungan antara elemenelemen aktivitas dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Hubungan antara elemen-elemen aktivitas Supriyono,1997:651

2.4.2 Definisi Activity Based Costing Sistem.

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Beberapa definisi tentang Activity Based Costing Sistem menurut beberapa ahli manajemen adalah sebagai berikut Tunggal, AminW, 1995:20-24 a Menurut L. Gayle Rayburn , dalam bukunya Cost Accounting-Using Management Approachhal 117, ABC adalah: ABC mengakui bahwa pelaksanaan aktivitas menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat sebagai biaya.”Kalkulasi biaya berbasis transaksi” adalah nama lain untuk ABC. Tujuan ABC adalah mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, dan kemudian mengalokasi biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk. b Menurut Wayne J. Morse, James R. David dan Al, L. Hartgraves, dalam bukunya Manajement Accounting 1991, hal 605, ABC adalah: Pengalokasian dan pengalokasian kembali biaya ke obyek biaya dengan dasar aktivitas yang menyebabkan biaya. ABC berdasarkan premisdasar pemikiran bahwa aktivitas menyebabkan biaya dan biaya aktivitas harus dialokasikan ke obyek biaya dengan dasar aktivitas biaya tersebut dikonsumsikan. ABC menelusuri biaya ke produk dengan dasar aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. c Menurut Ray H. Garrison , dalam bukunya Management Accounting 1991, hal 96, ABC adalah : Suatu metode kalkulasi biaya yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap kejadian atau transaksi aktivitas dalam suatu organisasi yang berlaku sebagai pemacu biaya. Biaya overhead kemudian dialokasikan ke Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. produk dan jasa dengan dasar jumlah dari kejadian atau transaksi tersebut yang produk atau jasa dihasilkan. d Menurut T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar , dalam bukunya Cos Accounting-A Managerial Emphasis 1993,hal 939,ABC adalah: suatu pendekatan kalkulasi biaya yang memfokus pada aktifitas sbagai obyek biaya yang fundamental. e Menurut Don. R. Hansen dan Maryanne M. Mowen dalam buku Management Accounting 1992,hal 224 ABC adalah : Suatu system kalkulasi biaya yang pertama kali menelusuri biaya ke aktifitas dan kemudian ke produk. f Menurut Lane K. Anderson dan Harold M.SollenBerger dalam buku Managerial Accounting 1992,halaman 97,ABC adalah : suatu system akutansi yang memfokus pada aktifitas yang dilakukan untuk memproduksi produk. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa obyek biaya seperti produk atau jasa mengkonsumsi sejumlah aktivitas tertentu, sehingga dapat diketahui aktivitas-aktivitas apa saja yang mendukung suatu produk. Sedangkan aktivitas- aktivitas tersebut juga mengkonsumsi sejumlah sumber daya yang tertentu pula, sehingga dapat diketahui sumber daya apa saja yang menyusun suatu aktivitas. Dengan arah yang berlawanan maka biaya akan dapat ditelusuri ke aktivitas dan kemudian ke produk atau jasa. Secara logika model Activity Based Costing digambarkan sebagai berikut : Produk atau Jasa Aktivitas Sumber Daya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.2 Model Activity Based Costing secara logika ABC membebani biaya ke produk atau kepada pelanggan berdasarkan sumberdaya yang dikonsumsi. Aktivitas mengkonsumsi sumberdaya dan produk mengkonsumsi aktivitas. Dengan konsep dasar ABC sistem tersebut, biaya yang merupakan konsumsi sumber daya seperti bahan baku, sumber daya manusia, teknologi, modal dihubungkan dengan kegiatan yng mengkonsumsi sumber daya tersebut. Dalam buku manajemen Accounting, T. Lucy, 1992, hal. 33 ditulis beberapa temuan berhubungan dengan penggunaan ABC sistem Tunggal, Amin Widjaja, 1995 :24: 1. ABC mengakui bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya activity cause cost, bukan produk dan produklah yang mengkomsumsi aktivitas. 2. ABC memfokus perhatian pada riil dari perilaku biaya dan membantu dalam mengurangi biaya dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak menambah nilai terhadap produk . 3. ABC cukup fleksibel untuk menelusuri biaya ke proses, pelanggan, area tanggung jawab manajerial, dan juga dalam biaya produk. Sumber : Supriyono ABC 1994 : 30 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. ABC memberikan tolak ukur keuangan yang berguna misalnya tarif pemacu biayacost driver rates dan tolak ukur non keuangan misalnya , volume transaksi. Penerapan sistem ABC ini akan meningkatkan biaya-biaya yang digunakan untuk menganalisa dan mengukur aktivitas, hal ini disebabkan penerapan sistem ini jauh lebih komplek dibanding sistem tradisional. Ada beberapa manfaat dari Sistem Activity Based Costing adalah sebagai berikut : a Mendukung pengambilan keputusan managemet decision making. Karena ABC melakukan penentuan biaya produk dengan akurat, maka pihak manajemen dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat. Akurasi perhitungan biaya produk menjadi sangat penting dalam iklim kompetisi seperti sekarang ini. b Mendukung perbaikan berkesinambungan continous improvement. Melalui analisis aktivitas, ABC memungkinkan tindakan eliminasi atau perbaikan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah atau kurang efisien. Ini berkaitan erat dengan masalah produktivitas. c Kemudahan penentuan biaya-biaya yang kurang relevan cost reduction. Dalam sistem tradisional, banyak biaya-biaya yang kurang relevan yang tersembunyi. Sistem ABC yang transparan menyebabkan sumber-sumber biaya tersebut dapat diketahui dan dieliminasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4.3 Asumsi – Asumsi dalam Activity Based Costing