a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi Guru memanfaatkan GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan
memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu. b. Sebagai alat bantu konstruksi
Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan konstruksi konsep matematika tertentu, misalnya segitiga dan garis-
garis istimewa pada segitiga. c. Sebagai alat bantu proses penemuan
Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematika, misalnya menunjukkan
bahwa jumlah sudut pada segitiga adalah 180 °.
Salah satu keunggulan GeoGebra adalah menu “Contruction Protocol”, yaitu sebuah menu yang dapat digunakan untuk melihat kembali
langkah-langkah dalam proses pembuatan grafik pada Program GeoGebra. Hal ini menyediakan kemampuan bagi siswa dan guru untuk membahas dan
menganalisa masing-masing pekerjaan dan memungkinkan membuat diskusi tentang pekerjaannya.
6. Materi Ajar Segitiga
Berikut ini akan dijelaskan materi ajar segitiga yang digunakan dalam penelitian berikut dengan penyajian gambar dengan menggunakan Program
GeoGebra. Materi ajar ini dikutip dari buku Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VII dan MTs 1 karangan Dewi Nuharini dan Tri
Wahyuni.
a. Pengertian Segitiga
Untuk memahami pengertian segitiga, perhatikan Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Segitiga
Perhatikan sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC. Sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan AC. Selain
itu, perhatikan titik-titik sudut yang terdapat pada segitiga ABC. Titik-titik sudut yang terdapat pada segitiga antara lain :
1
∠
A atau
∠
BAC atau
∠
CAB. 2
∠
B atau
∠
ABC atau
∠
CBA. 3
∠
C atau
∠
ACB atau
∠
BCA. Jadi, ada tiga sudut yang terdapat pada
∆ ABC. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa segitiga adalah
bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkan dengan “
∆ ”. Sekarang, perhatikan Gambar 2.2 .
Gambar 2.2 Tinggi Segitiga
Pada gambar tersebut menunjukkan segitiga ABC. 1 Jika alas = AB maka tinggi = CE CE
⊥
AB. 2 Jika alas = BC maka tinggi = AD AD
⊥
BC. 3 Jika alas = AC maka tinggi = BF BF
⊥
AC.
Catatan : Simbol
⊥ dibaca: tegak lurus.