Analisi Sudut Pandang Novel Drop Out
50 mulai cerewet dan merengek supaya Anton segera melamarnya. Kejenuhan
Anton sedikit berkurang saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Erika. Diam-diam Anton dan Erika memiliki ketertertarikan satu sama lain. Namun,
pertemuan itu sesungguhnya bukanlah sesuatu yang berdampak baik, tapi menimbulkan penambahan konflik batin pada diri Anton. Anton yang seringkali
mengunjungi rumah Erika ternyata mendapat tanggapan negatif dari ibu Erika. Beliau menganggap Anton tidak seharusnya mendekati Erika, mengingat Erika
sudah memiliki tunangan. Namun, ternyata perasaan Erika dan Anton malah semakin kuat. Hubungan mereka semakin terjalin baik dan mesra.
2.3.1.3 Peningkatan Konflik
Anton dihadapkan pada permasalahan dengan Bu Yusnita, dosen berparas cantik, tetapi terkesan galak. Permasalahn dengan Bu Yusnita berawal saat Anton
kurang bisa menerima pemberian nilai mata kuliah yang diberikan oleh Bu Yusnita. Anton melakukan protes, dan tuntutan Anton ternyata berakibat buruk.
Bu Yusnita menuntut agar para dosen melakukan sidang akibat ulah Anton yang memrotes dan meremehkan keputusan Bu Yusnita sebagai dosen. Mengetahui hal
tersebut, Pak Gunawan memanggil Anton secara pribadi dan ingin mendengar peristiwa yang sesungguhnya dari Anton. Beliau mengusahakan mempertahankan
Anton yang mendapat ancaman DO. Pak Gunawan cenderung sebagai penengah dalam masalah itu, tanpa memihak siapa pun beliau berusaha menetralkan situasi
antara Anton dan Bu Yusnita yang saat itu memanas.
51 2.3.1.4
Klimaks Tahapan ini merupakan puncak konflik yang diikuti oleh krisis atau titik
balik. Pada novel CKB, klimaks bagian pertama yaitu Anton memutuskan untuk tidak meneruskan perasaannya terhadap Erika, mengetahui ibu Erika yang tidak
suka terhadap Anton. Meski hati Anton bergejolak dan sakit hati, akhirnya Anton memutuskan tidak menemui Erika lagi. Berbeda dengan Erika, semenjak Anton
jarang datang ke rumahnya, ia menjadi gadis yang pendiam dan murung. Erika merasa keputusan ibunya sangatlah subjektif dan tidak adil.
Selanjutnya, konflik terjadi pada saat hubungan Anton dengan Bu Yusnita semakin membaik. Bermula dari penelitian yang dilakukan di daerah Dieng,
Anton berusaha mendekati Bu Yusnita sebagaimana saran dari Pak Gunawan. Anton bahkan mengabaikan Marini yang juga ikut dalam penelitian itu.
Sebelumnya Anton meminta tolong kepada Kusno, sahabat baik Anton, untuk menjaga Marini selama penelitian berlangsung. Tak disangka perilaku Bu Yusnita
yang selama ini sinis dan telihat membenci Anton disebabkan oleh perasaan suka terhadap Anton. Bu Yusnita mulai terbuka dan mengutarakan perasaanya terhadap
Anton. Meski Bu Yusnita adalah wanita yang sudah berumur, tetapi kecantikan Bu Yusnita sesungguhnya dikagumi oleh Anton. Anton yang memang terkenal
playboy dan sebelumnya memang mengagumi kecantikan Bu Yusnita, mulai
menunjukkan respon positif. Ke mana pun Bu Yusnita pergi Anton selalu menemani. Mereka menjadi semakin akrab dan terjalinlah hubungan khusus
antara Anton dan Bu Yusnita. Di tempat yang sama, Kusno, sahabat Anton, yang saat itu mendapat mandat dari Anton untuk menjaga Marini, masih tetap
52 menjalankannya, menemani Marini dan memenuhi kebutuhan Marini selama
penelitian berlangsung. Ketika Anton dan Bu Yusnita berjalan-jalan di perbukitan Dieng, Anton melihat Kusno dan Marini berciuman. Anton sangat terkejut
melihat kejadian itu. Perasaan dikhianati oleh sahabatnya sendiri muncul hanya karena alasan selama ini Anton selalu mengabaikan Marini. Meskipun sering
mengabaikan Marini, Anton tetap cinta pada Marini. Perlahan Anton mulai berpikir dan terus merenungi kejadian yang baru saja disaksikannya. Akhirnya
Anton menyadari hubungannya dengan Marini cepat atau lambat memang tak akan berhasil dan pasti akan berakhir. Romansa cinta antara Kusno dan Marini
sebetulnya tak disangka, perasaan saling suka tanpa disadari tumbuh di antara mereka.
2.3.1.5 Penyelesaian
Tahap penyelesaian pada novel CKB diceritakan saat Anton yang menyadari kesalahannya terhadap Marini karena telah mengabaikannya selama
ini. Anton berusaha menerima keadaan dan memaklumi hubungan yang terjalin antara Kusno dan Marini. Kusno yang semula takut kepada Anton akhirnya dapat
meneruskan hubungannya dengan Marini, mengetahui Anton menerima dan menyetujui hubungan Kusno dan Marini. Anton berpesan kepada Kusno agar
senantiasa menjaga dan mencintai Marini, sebab Marini kini telah ia anggap sebagai adiknya.
Beralih dari penyelesian konflik antara Marini, Kusno, dan Anton, kini Anton merasa semakin mencintai Bu Yusnita. Seusai penelitian di Dieng, Anton