68 tertutup, galak, serta belum bersuami. Pak Gunawan menganjurkan Anton agar
bersikap baik dan mendekati Bu Yusnita secara halus tanpa membahas masalahnya dengan Bu Yusnita. Anton yang saat itu merasa kacau dan tidak tahu
harus berbuat apa lagi, berusaha mendengarkan dan melaksanakan segala nasihat dari Pak Gunawan.
Sampai pada sebuah penelitian yang diadakan oleh kampus di dataran tinggi Dieng, penelitian tersebut merupakan awal mula titik terang dari
permasalahan antara Anton dengan Bu Yusnita. Anton menjalankan anjuran dari Pak Gunawan dengan baik, yaitu mendampingi dan membantu Bu Yusnita ketika
dosen cantik dan galak itu membutuhkan sesuatu. Pendekatan yang dilakukan oleh Anton terus berlangsung, meski perlahan tapi membuahkan hasil positif. Bu
Yusnita mulai menunjukkan perubahan. Sampai pada suatu ketika saat Anton menemani Bu Yusnita berjalan-jalan di perbukitan Dieng, Anton merasa sikap Bu
Yusnita sudah berubah. Percakapan demi percakapan menjadi sering terjadi. Tak disangka ternyata selama ini Bu Yusnita menaruh perasaan suka terhadap Anton,
hal itulah yang menyebabkan kenapa Bu Yusnita sinis dan terkesan membenci mahasiswa gondrong tersebut. Namun, Bu Yusnita juga mengetahui bahwa Anton
telah memiliki pacar yaitu Marini.
2.3.4.1.2 Cinta Adalah Pilihan dan Menuntut Kejujuran
Romansa cinta yang menjadi tema minor dalam novel CKB dialami antara Anton dengan Marini, Erika, Serta Bu Yusnita. Anton yang pada awal cerita
merupakan pacar Marini semakin lama menunjukkan hubungan yang kurang
69 harmonis. Marini semakin posesif, selalu berprasangka buruk terhadapa Anton,
dan yang menjadi alasan utama ketidakharmonisan itu adalah apabila Marini mulai mendesak Anton untuk segera menikahinya. Anton yang merasa terbebani
dengan segal tingkah laku Marini berusaha menghindari Marini, namun ia tak memutuskan hubungannya sebab Anton masih menyisakan rasa cinta terhadap
gadis yang telah dipacarinya selama enam bulan itu. Permasalahan mulai meningkat ketika Anton berada pada ambang semester masa perkuliahannya.
Orang tua Anton meminta supaya Anton segera menyelesaikan studinya, karena orang tua Anton sudah tak sanggup lagi membiayai kuliah.
Kejenuhan Anton atas segala permasalahan yang dihadapinya berubah saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Erika, Anton yang sedang berada di
perpustakaan berjumpa dengan Erika. Ketertarikan terhadap Erika mulai tumbuh ketika Anton yang sedang meminjam pulpen Erika. Anton merasa gadis tersebut
sangat berbeda dibandingkan dengan Marini. Sifat pendiam, cuek, tak mudah didekati setiap lelaki membuat rasa penasaran yang besar pada diri Anton. Anton
mulai berani mendatangi rumah Erika, dan kunjungan tersebut menjadi kebiasaan Anton sehari-hari. Erika sebetulnya sudah memiliki tunangan, tapi tunangannya
berada di Jerman untuk menyelesaikan studi. Anton yang mengetahui hal itu tak mengurungkan niatnya terhadap Erika. Sementara itu, Anton yang masih berstatus
sebagai pacar Marini, sama sekali tidak memberitahukan statusnya kepada Erika. Kedekatan mulai berlanjut ketika Anton merasa ada ketenangan saat ia bersama
dengan Erika. Begitu juga dengan Erika, gadis itu yang mulai terbiasa dengan Anton dan mulai menunjukkan respon positif. Sehari saja Anton tak datang