Motif Percintaan dengan Dosen

85 tokoh tersebut memiliki peran yang serupa dan menunjukkan adanya kesejajaran dengan kelima tokoh dalam novel CKB. Berikut hubungan masing-masing tokoh. 3.3.1 Tokoh Pemicu Penyelesai Masalah Tokoh Kusno dan Pak Gunawan dalam CKB di transformasikan dalam DO sebagai Leah dengan beberapa kesamaan dan perbedaan. Ketiga tokoh berperan sebagai pemicu terselesaikannya permasalahan yang terjadi pada tokoh utama. Kusno yang diceritakan sebagai sahabat Anton, Pak Gunawan sebagai dekan di Fakultas Antropologi kampus Gadjah Mada. Sementara tokoh Leah dalam DO merupakan senior yang telah lulus dan menjadi dosen Akuntansi Jemi. Leah menjadi pendamping Jemi dalam menghadapi masalah baik di lingkungan kampus maupun pada kehidupan Jemi sehari-hari. Perbedaan antara tokoh Kusno serta Pak Gunawan dalam CKB dengan Leah pada DO terdapat pada bentuk tindakan yang memicu munculnya solusi pada konflik-konflik yang terjadi pada tokoh utama. Kusno dan Pak Gunawan menjadi salah satu penyelesai masalah dengan selalu memberikan nasihat, motifasi pada Anton. Namun, tokoh Kusno memiliki pengaruh besar atas satu permasalahan yang dihadapi Anton. Kusno mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik dengan menjalin hubungan yang tidak disengaja dengan Marini. Meski awalnya sulit diterima oleh Anton, tetapi setelah berpikir dengan tenang akhirnya Anton menyadari bahwa cintanya dengan Marini sudah mengalami penurunan. Anton selalu mengabaikan Marini karena sibuk dengan oraganisasi kampus. 86 Anton yang juga terancam DO mendapat dukungan psikologis dari Pak Gunawan, beliau berusaha menengahi pertikaian Anton dengan Bu Yusnita. Leah pada novel DO memicu terselesaikannya masalah karena ia memberikan dukungan kepada Jemi, Leah memberikan bimbingan belajar secara personal terhadap Jemi. Jemi yang semula pemalas, berperilaku buruk dan kacau, perlahan menjadi berubah. Latihan soal yang diberikan oleh Leah serta motifasi yang terus-menerus diberikan membuat Jemi berani menghadapi mata kuliah Statistika, mata kuliah yang menjadi momok bagi Jemi. 3.3.2 Tokoh Pemecah Masalah Anton, tokoh pemecah masalah dalam CKB, berprofesi sebagai seorang mahasiswa. Anton yang semula terbelit masalah dengan Bu Yusnita akibat hubungan yang kurang baik antara kedua tokoh tersebut, mampu mengubah keadaan dengan menuruti nasihat yang diberikan Pak Gunawan dengan berusaha mendekati dan mengambil hati dosen killer, Bu Yusnita. Sosok Anton yang memang dikenal sebagai mahasiswa ganteng, cerdas dan populer dikalangan mahasiswa membuat luluh hati Bu Yusnita. Hubungan yang mulai membaik mulai terjalin antara Anton dan Bu Yusnita, sampai-sampai Bu Yusnita memiliki perasaan suka terhadap Anton. Hal itulah yang menjadi alasan kenapa selama ini Bu Yusnita sinis dan terkesan mempersulit Anton. Anton yang telah terhindar dari DO tanpa disadari juga membalas perasaan suka yang dimiliki Bu Yusnita. Beralih dari permasalahan antara Anton dengan Bu Yusnita, Anton menyadari bahwa hubungannya yang selama ini terabaikan dengan Marini menemukan titik 87 terang. Karena adanya momen penelitian di daerah Dieng, Marini mulai dapat melepaskan Anton dan menjalin hubungan yang tidak disengaja dengan Kusno yang tiada lain adalah sahabat Anton. Sosok Anton dalam novel CKB ditransformasikan ke dalam novel DO dengan adanya tokoh Jemi. Jemi yang merupakan tokoh utama sama-sama memiliki peran penting, yaitu mampu memecahkan masalah dan menjadi kunci penyelesaian konflik dalam lingkungan kampus. Jemi yang juga terancam DO mampu mengubah kebiasaan buruknya dengan giat belajar dan menjalani saran serta bimbingan dari Leah. Romansa percintaan juga timbul antara dosen dan mahasiswa. Dalam novel DO Jemi yang sudah sejak lama menaruh perasaan suka terhadap Leah mendapat tanggapan yang positif, tetapi tak berujung pada kelanjutan hubungan yang berstatus. Keseharian Jemi dan Leah yang sering dihabiskan bersama untuk melakukan proses bimbingan belajar akhirnya menumbuhkan semangat Jemi untuk segera lulus. 3.3.3 Tokoh Pemicu Timbulnya Masalah Tokoh Bu Yusnita dalam novel CKB ditransformasikan dalam novel DO menjadi tokoh Doktor M. Tokoh Bu Yusnita dan Doktor M merupakan tokoh antagonis yang bertanggung jawab atas konflik yang terjadi pada kedua novel. Kedua tokoh memiliki kesamaan, Doktor M dan Bu Yusnita sama-sama memiliki jabatan sebagai dosen, yaitu sifat subjektif dan menggunakan jabatan sebagai alat tercapainya tujuan mereka menjadi salah satu persamaan kedua tokoh tersebut. Bu Yusnita yang telalu sinis dan tidak adil terhadap Anton menimbulkan konflik