157
Pendapatan Nasional
C Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Penghitungan pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama
satu tahun. Manfaat-manfaat dilakukannya penghitungan pendapatan nasional itu, antara lain sebagai berikut.
1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah
a. Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai
efektivitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap
pengeluaran masyarakat suatu negara.
b. Kecenderungan trend perkembangan pendapatan nasional digunakan
oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan
pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk membeli lebih banyak mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil
pribadi akan menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah perlu
merencanakan program pelebaran jalan lebih dini.
2. Mengetahui struktur perekonomian
Dari penghitungan PNB, kita dapat mengetahui struktur perekonomian suatu negara. Misalnya, jika sumbangan terhadap pendapatan nasional lebih
besar daripada sektor industri, struktur perekonomian negara tersebut bergerak ke negara industri.
3. Mengetahui perekonomian antardaerah
Dengan membandingkan produksi pendapatan daerah dan jumlah penduduk daerah masing-masing, akan diketahui kehidupan ekonomi
daerah yang satu berbeda dengan daerah lainnya.
4. Memperkirakan perubahan pendapatan riil
Penghitungan pendapatan nasional memungkinkan suatu negara mengetahui perubahan pendapatan riil penduduknya.
5. Membandingkan kemajuan ekonomi antarnegara
Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan kemajuan ekonomi antarnegara. Perbandingan itu bisa
dilaksanakan berdasarkan wilayah, misalnya antarnegara ASEAN, antarnegara maju, atau antarnegara berkembang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
158
Ekonomi SMA Kelas X
D Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Ada beberapa indikator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Berikut beberapa contohnya.
1. Koefisien Gini Gini Ratio
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz, seperti yang diperlihatkan kurva di bawah ini.
Dalam Kurva Lorenz, Garis Diagonal OE merupakan garis kemerataan sempurna
karena setiap titik pada garis tersebut menunjukkan persentase penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Koefisien
Gini adalah perbandingan antara luas bidang A dan ruas segitiga OPE. Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garis kemerataan sempurna,
semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya, dan sebaliknya. Pada kasus ekstrim, jika pendapatan didistribusikan secara merata,
semua titik akan terletak pada garis diagonal dan daerah A akan bernilai nol. Sebaliknya pada ekstrem lain, bila hanya satu pihak saja yang menerima
seluruh pendapatan, luas A akan sama dengan luas segitiga sehingga angka koefisien Gininya adalah satu 1. Jadi suatu distribusi pendapatan makin
merata jika nilai koefisien Gini mendekati nol 0. Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai koefisien Gininya
mendekati satu.
Tabel berikut ini memperlihatkan patokan yang mengatagorikan ketimpangan distribusi berdasarkan nilai koefisien Gini.
P B
A E
Kumulatif Penduduk Kumulatif Pendapatan
Nilai Koefisien Gini Distribusi Pendapatan
.... 0,4 Tingkat ketimpangan rendah
0,4 0,5 Tingkat ketimpangan sedang
.... 0,5 Tingkat ketimpangan tinggi
Di unduh dari : Bukupaket.com
159
Pendapatan Nasional
2. Menurut Bank Dunia