163
Pendapatan Nasional
5. Penggolongan Inflasi
a. a.
a. a.
a. Berdasarkan asal timbulnya inflasi
Berdasarkan asal timbulnya inflasi Berdasarkan asal timbulnya inflasi
Berdasarkan asal timbulnya inflasi Berdasarkan asal timbulnya inflasi
1. Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya
defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan
menjadi mahal.
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat
naiknya harga barang impor. Hal ini terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor
barang.
b. b.
b. b.
b. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup
inflasi tertutup inflasi tertutup
inflasi tertutup inflasi tertutup
closed inflation, dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut
inflasi terbuka inflasi terbuka
inflasi terbuka inflasi terbuka
inflasi terbuka open inflation, sedangkan apabila serangan inflasi
demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama
disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tak terkendali inflasi yang tak terkendali
inflasi yang tak terkendali inflasi yang tak terkendali
inflasi yang tak terkendali hyperinflation.
c. c.
c. c.
c. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan: 1.
inflasi ringan di bawah 10 setahun, 2.
inflasi sedang antara 10–30 setahun, 3.
inflasi berat antara 30–100 setahun, dan 4.
inflasi tak terkendali di atas 100 setahun
6. Dampak Inflasi
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali hiperinflasi keadaan perekonomian menjadi kacau dan
perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai
Di unduh dari : Bukupaket.com
164
Ekonomi SMA Kelas X
negeri atau karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi
semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
a. a.
a. a.
a. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun
1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun
kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.
Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
b. b.
b. b.
b. Bagi para penabung
Bagi para penabung Bagi para penabung
Bagi para penabung Bagi para penabung
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga,
tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit
berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
c. c.
c. c.
c. Bagi debitur dan kreditur
Bagi debitur dan kreditur Bagi debitur dan kreditur
Bagi debitur dan kreditur Bagi debitur dan kreditur
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank debitur, inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur,
nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian
karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
d. d.
d. d.
d. Bagi produsen
Bagi produsen Bagi produsen
Bagi produsen Bagi produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini
terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya biasanya terjadi pada pengusaha besar. Namun, jika inflasi
menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen
dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar biasanya terjadi
pada pengusaha kecil.
Di unduh dari : Bukupaket.com
165
Pendapatan Nasional
e. e.
e. e.
e. Bagi perekonomian nasional
Bagi perekonomian nasional Bagi perekonomian nasional
Bagi perekonomian nasional Bagi perekonomian nasional
1. Investasi berkurang.
2. Mendorong tingkat bunga.
3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.
4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan.
5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang
akan datang. 6.
Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang. 7.
Menimbulkan defisit neraca pembayaran. 8.
Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
7. Peran Bank Sentral