Kurva Konsumsi, Tabungan, dan Keseimbangan Pendapatan Koefisien Multiplier Arti Investasi

182 Ekonomi SMA Kelas X k = 1 MPS atau k = 1 1 MPC

6. Kurva Konsumsi, Tabungan, dan Keseimbangan Pendapatan

Dari soal tersebut, kita dapat membuat kurva dari fungsi konsumsi, tabungan, dan kesimbangan pendapatan sebagai berikut.

7. Koefisien Multiplier

Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahanpengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahanpengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut. Misalnya, apabila pendapatan nasional mengalami pertambahan empat kali lipat dari pertambahan pengeluaran yang pada mulanya berlaku maka nilai multipliernya adalah empat. Jika pada suatu masa perekonomian tertentu pengusaha menambah jumlah investasi, kenaikan investasi tersebut akan menimbulkan suatu rangkaian pertambahan pendapatan nasional. Berapa kali lipat pertambahan pendapatan tersebut itulah yang disebut koefisien multiplier yang dapat dicari dengan rumus matematis sebagai berikut. Keterangan: k = Koefisien multiplier MPS = Marginal Propencit to Save MPS = Marginal Propencit to Consume 10 10 50 CS dalam ribuan 50 C S Y Y = C dalam ribuan Gambar 8.1 Kurva fungsi konsumsi, tabungan, dan kesimbangan pendapatan Di unduh dari : Bukupaket.com 183 Konsumsi dan Investasi B Investasi

1. Arti Investasi

Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui institusi- intitusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal , pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan demikian, istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa pada masa yang akan datang. Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama dan perlu didepresiasiakan. Yang digolongkan sebagai investasi adalah sebagai berikut. a. Pembelian berbagai jenis modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan. b. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya. c. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang jadi dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional. Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu meliputi investasi untuk menambah kemampuan produksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi neto.

2. Faktor-faktor yang Menentukan Tingkat Investasi