2.2.1. Kisi kristal
Cara paling sederhana untuk memahami kisi kristal adalah dengan membayangkan atom-atom dalam kristal berupa titik-titik. Setiap titik-titik
mempunyai lingkungan yang serba sama, sehingga satu sama lain tidak dapat dibedakan walaupun dipandang dari segala arah. Bila tiap-tiap titik tersebut
dihubungkan maka akan diperoleh kisi-kisi yang teratur dan periodik memenuhi ruang. Gambar 2.1 adalah ilustrasi yang menunjukan kisi sebuah suatu sistem
kristal [27].
Gambar 2.7 Sistem dan kisi kristal
2.2.2. Parameter Kisi
Panjang tiap-tiap ruang sel yang searah dengan sumbu kristalografi disebut dengan tetapan kisi lattice constant, dan dinamakan dengan parameter kisi
sumbu a, b, dan c. Sudut yang dibentuk oleh garis bc, ac, dan ab berturut-turut disebut
dengan α, , . Gambar β.8 adalah ilustrasi dari parameter kisi.
Gambar 2.8 Parameter kisi
2.2.3. Sistem kristal
Terdapat tujuh sistem kristal yang dikembangkan menjadi empat belas kisi bravais dalam pengelompokan struktur kristal. Pengelompokan ini berdasarkan
pada karakteristik unit selnya, antara lain sifat-sifat vektor basis, sudut antar vektor basis dan karakteristik elemen simetrinya. Pada karakteristik unit sel
terdapat sifat-sifat geometri kristal antara lain ; indeks Miller, bidang kristal hkl dan konstanta kisi. Pada gambar 2.9 ditunjukkan tujuh system krsital berikut
pengembangan empat belas kisi bravaisnya.
Gambar 2.9 Tujuh sistem kristal dan 14-kisi bravais
Tabel 2.1 Tujuh sistem kristal Sistem
Kristalografi Panjang sumbu dan
sudut Kisi Bravais
Simbol Kisi
Triklinik a ≠ b ≠ c
α ≠ ≠ =90 Simple
P
Monoklinik a ≠ b ≠ c
α = =90 ≠ ataua ≠
b ≠ c α = = 90
≠ Simple
Base – centered
P C
Ortorombik a ≠ b ≠ c
α = = =90 Simple
Base centered Face centered
Body centered P
C F
I Tetragonal
a = b ≠ c α = = =90
Simple Body centered
P I
Trigonal Rombohedral
a = b = c α = = ≠ 90
120 Simple
P
Hexagonal a = b ≠ c
α = = 90 =1β0
Simple P
Kubus a = b = c
α = = =90 Simple
Face centered Body centered
P F
I
5
2.2.4. Indeks Miller