54 yang dikandungnya tidak berbobot. Sinetron biasanya menyorot kehidupan
kalangan atas dengan jutaan derita, masalah, kebodohan, dan tangis padahal masyarakat kita tidak seperti demikian. Hal ini didukung dengan pernyataan
seorang responden: “Sinetron yang ditayangin di TV sekarang mah gak ada yang bener,
ceritanya gak jelas, episodenya gak abis-abis, terus udah gitu kalo berantem suka lebay. Gak asik banget deh pokoknya buat ditonton..
.” DB, 20 tahun.
Kekuatan sinetron memang sering menciptakan imitasi di kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa, termasuk remaja. Perilaku para
pemeran sinetron tidak jarang menjadi panutan para ibu dan remaja putri. Mereka mengubah model rambut dan dandanannya seperti pemain sinetron. Mereka
berusaha mengubah gaya hidupnya seperti kehidupan yang diceritakan dalam suatu sinetron.
6.2. Pengaruh Orang Tua
Responden lebih banyak berharap orang tua ikut mendampingi saat menonton televisi 30, dan ikut melarang untuk menonton tayangan yang
mengandung unsur kekerasan 47,5. Orang tua jangan terlalu ketat mengawasi mereka dengan peraturan-peraturan seperti membuat jadwal untuk menonton
televisi 62,5, berikan kelonggaran bagi para remaja. Orang tua memberi pengertian tentang tayangan yang mengandung unsur
kekerasan di televisi 72,5, terutama sinetron 35. Orang tua sebaiknya lebih mengutamakan tayangan-tayangan lain daripada sinetron 75, dan memberikan
contoh kepada anak remaja untuk tidak sering menonton sinetron 52,5. Tabel 4. Persentase Pengaruh Orang Tua terhadap Persepsi Remaja tentang
Unsur Kekerasan dalam Sinetron di Televisi
No Pengaruh orang tua
Persentase Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Setuju
1. Orang tua saya mendampingi saya saat
5.0 15.0
50.0 25.0
5.0
55
menonton televisi. 2.
Orang tua saya melarang saya untuk menonton tayangan yang mengandung unsur
kekerasan. 0.0
15.0 37.5
37.5 10.0
3. Orang tua saya membuat jadwal untuk
menonton televisi. 30.0
32.5 22.5
10.0 5.0
4. Orang tua saya memberi pengertian tentang
tayangan yang mengandung unsur kekerasan di televisi.
2.5 7.5
17.5 55.0
17.5 5.
Orang tua saya tidak memberi pengertian tentang segala hal yang terdapat dalam
sinetron. 12.5
22.5 42.5
17.5 5.0
6. Saya menonton sinetron karena orang tua
saya di rumah juga menonton sinetron. 20.0
32.5 30.0
12.5 5.0
7. Saya
ikut menonton
sinetron setelah
mengetahui orang
tua saya
sering membicarakan hal-hal yang terdapat dalam
sinetron. 22.5
50.0 17.5
7.5 2.5
8. Orang tua saya selalu lebih mengutamakan
sinetron daripada tayangan-tayangan lain pada saat menonton televisi.
35.0 40.0
12.5 7.5
5.0
6.3. Pengaruh Teman atau Sahabat
Teman dan sahabat bagi responden tidak begitu mempengaruhi dalam segala hal baik perilaku maupun kebiasaan 45. Responden tidak bersama
teman-temannya dalam menonton tayangan yang mengandung unsur kekerasan 62,5. Kekerasan jarang ditemui dalam lingkungan pergaulan responden
87,5. Hanya sedikit teman-teman yang suka menonton sinetron 17,5.
Respoden menonton sinetron bukan karena mengetahui bahwa temannya menonton sinetron 72,5 dan teman-temannya tidak akan mengejek apabaila
responden menonton sinetron 55. Tabel 5. Persentase Pengaruh Teman terhadap Persepsi Remaja tentang Unsur
Kekerasan dalam Sinetron di Televisi
No Pengaruh teman
Persentase Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju
Sangat Setuju
1. Teman dan sahabat mempengaruhi
saya dalam segala hal. 20.0
25.0 30.0
17.5 7.5
56
2. Saya
menonton tayangan
yang mengandung unsur kekerasan bersama
teman-teman. 20.0
42.5 30.0
7.5 0.0
3. Saya menonton sinetron bersama
teman-teman. 37.5
20.0 32.5
7.5 2.5
4. Kekerasan merupakan hal yang wajar
di lingkungan pergaulan saya. 60.0
27.5 5.0
7.5 0.0
5. Teman-teman saya suka menonton
sinetron. 10.0
30.0 42.5
15.0 2.5
6. Saya
menonton sinetron
setelah mengetahui
bahwa teman
saya menonton sinetron.
25.0 47.5
20.0 5.0
2.5 7.
Teman-teman mengejek saya apabila saya menonton sinetron.
22.5 32.5
27.5 12.5
5.0
6.4. Pengaruh Guru atau Dosen