Sinetron sebagai Salah Satu Tayangan Televisi

16 2. Penggolongan isi siaran diklasifikasikan dalam 4 empat kelompok usia, yaitu: a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, yakni khalayak berusia di bawah 12 tahun. b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, yakni khalayak berusia 12-21 tahun. c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa. d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Usia. 3. Untuk memudahkan khalayak penonton mengidentifikasi, informasi penggolongan program isi siaran ini harus terlihat di layar televisi di sepanjang acara berlangsung. 4. Secara khusus atas program isi siaran yang berklasifikasi Anak danatau Remaja, lembaga penyiaran dapat memberi peringatan dan himbauan tambahan bahwa materi program isi siaran klasifikasi Anak danatau Remaja perlu mendapatkan arahan dan bimbingan orang tua. Peringatan atau himbauan tambahan tersebut berbentuk kode huruf BO Bimbingan Orangtua ditambahkan berdampingan dengan kode huruf A untuk klasifikasi Anak, danatau R untuk klasifikasi Remaja. Kode huruf BO tidak berdiri sendiri sebagai sebuah klasifikasi penggolongan program isi siaran, namun harus bersama-sama dengan klasifikasi A dan R.

2.1.3 Sinetron sebagai Salah Satu Tayangan Televisi

Menurut Radikun 1995 televisi dapat pula berfungsi sebagai media hiburan dan media pendidikan. Salah satu hal yang membuat televisi menjadi komunikasi yang efektif ialah kemampuannya untuk memikat perhatian penonton dan banyak membuat ketagihan. Acara televisi yang berhubungan dengan misi pembangunan adalah paket sinetron. Tampilan paket sinetron televisi mempunyai beberapa unsur yaitu cerita sinetron umumnya sesuai dengan realitas kehidupan masyarakat dan isi sinetron mengkomunikasikan soal pembangunan fisik maupun mental. Ada beberapa faktor yang membuat paket sinetron disukai, yaitu isi pesannya sesuai dengan 17 realitas sosial pemirsa, isi pesannya mengandung cerminan tradisi nilai luhur dan budaya pemirsa, dan isi pesannya lebih banyak mengangkat permasalahan atau persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Kuswandi, 1996. Dalam membuat paket ini, kru televisi harus memasukkan isi pesan yang positif dan pesan dapat mewakili aktualitas kehidupan masyarakat dalam realitas sosialnya. Untuk membuat sinetron ada dua hal perlu diperhatikan yaitu terdapat permasalahan sosial dalam cerita sinetron yang mewakili realitas sosial dalam masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam sinetron secara positif dan responsif Kuswandi, 1996. Salah satu acara jenis hiburan yang banyak ditayangkan oleh stasiun televisi adalah drama. Berbagai bentuk interaksi manusia, baik pegaulan biasa, hubungan cinta, kerja sama, kontak bisnis, hubungan kerja, perlombaan, persaingan, permusuhan baik yang mencerminkan saling pengertian maupun yang mencerminkan salah pengertian dikemas dalam berbagai bentuk drama televisi, baik komedi maupun tragedi Radikun, 1995. Radikun 1995 menambahkan tayangan drama di televisi berguna untuk pembentukan sikap dan pembiasaan tingkah laku untuk membanding dan mencontoh dipandang penting bagi pembentukan sikap dan watak serta pembiasaan perilaku di kalangan muda karena melalui proses peniruan itulah generasi muda menghayati berbagai perasaan dan memberikan respon yang wajar, belajar menghendaki hal-hal yang pantas, respon positif dan membiasakan tingkah laku yang baik. Salah satu jenis program tayangan lokal yang paling banyak diproduksi adalah sinetron. Sinetron adalah film yang dibuat tanpa proses laboratorium, caranya seperti merekam suara dalam kaset. Pengambilan gambar dilakukan melalui kamera elektrik dengan menggunakan kaset video, sehingga tidak diperlukan lagi proses laboratorium. Produksi sinetron juga tidak terlepas dari kerja sama antara lembaga penyiaran dengan Rumah Produksi Production House. Rumah Produksi merupakan perusahaan pembuat rekaman video danatau perusahaan rekaman audio yang kegiatan utamanya membuat rekaman secara siaran Labib, 2002. 18 Sinetron termasuk ke dalam program siaran drama yang dapat dibagi dua, yaitu sinetron cerita dan non-cerita. Perbedaannya terletak pada format sinetron. Sinetron cerita terdiri dari beberapa jenis, yaitu sinetron drama modern, sinetron drama legenda, sinetron drama komedi, sinetron drama saduran, dan sinetron drama yang dikembangkan dari cerita atau buku novel, cerita pendek dan sejarah. Menurut Soenarto dalam Karo 2008 sinetron drama dapat ditempatkan pada pagi hari, sore, atau malam hari, tergantung tema cerita dan siapa sasarannya. Cerita drama bisa didapatkan dari produk dalam negeri atau disewa dari luar negeri. Durasinya bisa 30 menit, 60 menit, 90 menit, atau bahkan lebih. Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik yang pada dasarnya sama dengan film. Bedanya, sinetron merupakan cerita yang berlanjut atau bersambung dan diambil dengan kamera video secara elektronik. Menurut Jarvie dalam Karo 2008 film adalah gambar bergerak yang mempunyai makna. Film secara garis besar dibedakan menjadi dua macam, yaitu film cerita dan film non- cerita. Yang termasuk ke dalam kategori film cerita adalah: film drama, film horor, film perang, film sejarah, film fiksi ilmiah, film komedi, film laga, film musikal, dan film koboi. Sedangkan yang termasuk ke dalam kategori film non cerita adalah: film dokumenter dan film faktual Sumarno, 1996. Sinetron telah menjadi bagian dari wacana publik dalam ruang sosial masyarakat. Pada bulan Maret 2004, sebanyak 35 persen dari sinetron yang ditayangkan di televisi adalah sinetron bertemakan remaja Guntarto, 2004. Akan tetapi, perkembangan sinetron di Indonesia saat ini semakin tidak mengarah pada suatu tujuan pendidikan maupun informasi. Rumah Produksi sinetron lebih sering mengangkat kisah-kisah percintaan, kekerasan, mistis, dan harta. Cerita sinetron tidak hanya menjadi sajian menarik di televisi, tetapi juga telah menjadi bahan diskusi di berbagai kalangan masyarakat, bahkan tidak jarang nilai-nilai sosial di dalamnya hadir sebagai rujukan perilaku para penggemarnya, khususnya di kalangan remaja. Menurut Kuswandi 1996 paket sinetron yang ditayangkan banyak diminati karena menyangkut tiga hal, yaitu: 1. Isi pesannya sesuai dengan realita sosial pemirsa. 19 2. Isi pesannya mengandung cerminan tradisi nilai luhur dan budaya masyarakat. 3. Isi pesannya lebih banyak mengangkat permasalahan atau persoalan yang terjadi dalam kehidupan. Kekuatan media memang sering menciptakan imitasi di kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa, termasuk remaja. Perilaku para pemeran sinetron tidak jarang menjadi panutan para ibu dan remaja putri. Mereka mengubah model rambut dan dandanannya seperti pemain sinetron. Mereka berusaha mengubah gaya hidupnya seperti kehidupan yang diceritakan dalam suatu sinetron. Berikut adalah daftar beberapa judul sinetron yang pernah ditayangkan di stasiun televisi: Tabel 1. Daftar Judul Sinetron yang Ditayangkan Stasiun Televisi di Indonesia. Judul Sinetron Hari Tayang Jam Tayang WIB Stasiun Televisi Lagu Cinta Nirmala Setiap Hari 18:00 - 19:30 RCTI Putri yang Ditukar Setiap Hari 19:30 - 22:30 RCTI Arini 2 Setiap Hari 21:00 - 22:30 SCTV Islam KTP Setiap Hari 18:00 - 19:30 SCTV Titip Rindu Setiap Hari 20:30 - 22:00 SCTV Bintang untuk Baim Setiap Hari 19:30 – 21:00 SCTV Cinta Fitri Season 7 Setiap Hari 20:30 – 22.00 INDOSIAR Sumber: http:jadwaltvku.blogspot.com 20

2.1.4 Kekerasan