Produktivitas Primer Fitoplankton Pengukuran Parameter

22 Tahapan Penelitian Titik pengukuran dan pengambilan sampel secara vertikal ditentukan dengan mengukur tingkat kedalaman perairan pada tiap titik sampling substasiun dan membaginya menjadi beberapa kedalaman dengan mempertimbangkan intensitas cahaya matahari dan pola umum dari produktifitas primer fitoplankton pada lapisan perairan. Pengukuran sampel secara vertikal ini dimaksudkan untuk mengetahui distribusi intensitas cahaya yang semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman. Kedalaman pada setiap stasiun dibagi atas empat berdasarkan intensitas cahaya matahari di kolom perairan yaitu pada kedalaman dengan intensitas cahaya matahari 100, 50, 25, dan 1 dari intensitas cahaya permukaan perairan. Tabel 2. Posisi geografis setiap stasiun dan substasiun penelitian Stasiun Substasiun Bujur Timur BT Lintang Selatan LS A A1 122 o 35’27.455” 3 o 58’25.5756” A2 122 o 35’11.094” 3 o 58’41.8728” B B1 122 o 34’38.499” 3 o 58’25.5756” B2 122 o 34’05.966” 3 o 58’41.8578” C C1 122 o 33’33.389” 3 o 58’25.5036” C2 122 o 33’00.813” 3 o 58’58.1268”

3.3. Pengukuran Parameter

Parameter yang diukur meliputi parameter fisika, kimia dan biologi, yang dibagi menjadi parameter utama dan penunjang. Alat dan metode pengukuran parameter kualitas perairan yang akan diukur disajikan pada Tabel 3.

3.3.1. Produktivitas Primer Fitoplankton

Pengukuran produktivitas primer dilakukan dengan metode oksigen botol terang-botol gelap. Prinsip kerja metode ini adalah mengukur perubahan kandungan oksigen dalam botol terang dan botol gelap yang berisi sampel air setelah diinkubasi pada kedalaman perairan. Waktu inkubasi dilakukan pada pukul 10.00-14.00 WITA. Pada masing-masing stasiun dan kedalaman digunakan 3 botol oksigen berukuran 250 ml, dengan perincian 1 botol terang, 1 botol gelap, dan 1 botol awal. Botol gelap dimodifikasi dengan jalan dilapisi plastik hitam, sehingga tidak 23 tembus cahaya. Pengambilan contoh air dilakukan pada setiap stasiun dan kedalaman dengan menggunakan Van dorn water sampler, kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol inkubasi dan botol awal. Kemudian, botol awal diukur sebagai oksigen terlarut awal dan botol lainnya diinkubasi. Tabel 3. Alat dan metode pengukuran parameter kualitas perairan Parameter Satuan AlatMetode Lokasi Penunjang • Suhu o C Thermometer, pemuaian In situ • TSS mgL Timbangan, gravimetri Laboratorium • Kekeruhan NTU Turbidimeter, absorpsi cahaya Laboratorium • Salinitas o oo Conductivity Temperatur Depth In situ • pH - pH meter In situ • Kecepatan arus mdet Pelampung dan Stop watch In situ Utama • Kecerahan m Secchi disk, visual In situ • Intensitas cahaya Lux Luxmeter, photocell In situ • N-Nitrat mgL Spektrofotometer, Brucine Laboratorium • N-Nitrit mgL Spektrofotometer, Sulfanilamide Laboratorium • N-Amonia mgL Spektrofotometer, Phenate Laboratorium • Ortofosfat mgL Spektrofotometer, Amonium molybdate Laboratorium • Silikat mgL Spektrofotometer, molybdosilicate Laboratorium • Kelimpahan selL Mikroskop elektronik binokuler, Sedgwick-Rafter Laboratorium • Produktivitas Primer mgCm 3 jam Titrasi, Oksigen In situ • Klorofil-a mgm 3 Spektrofometer, aseton 90 Laboratorium Fotosintesis Bersih mgCm 3 jam = Fotosintesis Kotor mgCm 3 jam = Perhitungan produktivitas primer fitoplankton dilakukan menurut Umaly dan Cuvin 1988, yaitu t PQ BG O BT O × × × − 375 , 1000 2 2 t PQ BA O BT O × × × − 375 , 1000 2 2 22 24 Gambar 4. Peta lokasi penelitian di Perairan Teluk Kendari 25 Keterangan : O 2 BT = Oksigen terlarut botol terang mgl O 2 BG = Oksigen terlarut botol gelap mgl O 2 BA = Oksigen terlarut botol awal mgl 1000 = Konversi liter menjadi m 3 PQ = Photosintetic Quotient : 1,2 dengan asumsi hasil metabolisme dari fitoplankton t = Lama inkubasi jam 0,375 = Koefisien konversi oksigen menjadi karbon 1232 Photosintetic Quotient adalah perbandingan O 2 terlarut yang dihasilkan dengan CO 2 yang digunakan melalui proses fotosintesis. Menurut Parson et.al 1984, nilai PQ berkisar 1,1 – 1,3 untuk organisme yang memiliki klorofil. Nilai 1,2 diperoleh dengan asumsi bahwa hasil metabolisme sebagian besar didominasi oleh fitoplankton.

3.3.2. Biomassa Fitoplankton Klorofil-a