Bahan dan Alat Formulasi Produk Edible Film Strip Herbal Berbahan Dasar Tapioka dengan Ekstrak Jahe(Zingiber Officinale Roscoe)

4 Pada proses pembuatan edible film strip herbal diperlukan formula bahan- bahan utama seperti tapioka, sorbitol dan CMC sebagai komponen pembentuk edible film , serta oleoresin jahe, pemanis, dan ekstrak mint sebagai bahan penunjang pembentuk rasa. Tahapan penentuan konsentrasi masing-masing bahan dilakukan dengan urutan sebagai berikut: ` 1. Penentuan konsentrasi tapioka Penentuan konsentrasi tapioka dilakukan pada konsentrasi sorbitol sebesar 1, CMC 1, tidak menggunakan oleoresin jahe, dan pemanis. Pada tahap ini tapioka yang diujikan berdasarkan penelitian Yudi 1997, yaitu 10; 12.5; dan 15 . Pemilihan konsentrasi tapioka terbaik berdasarkan karakteristik fisik edible film , yaitu kerapuhan dan ketebalan. 2. Penentuan konsentrasi sorbitol Penentuan konsentrasi sorbitol dilakukan pada konsentrasi tapioka terpilih sebelumnya, CMC 1, tidak menggunakan oleoresin jahe, dan pemanis. Pada tahap ini konsentrasi sorbitol diujikan berdasarkan penelitian Heru 1996, yaitu 0.5; 1.0; 1.5; 2.0; 3.0; 4.0; dan 5.0 . Pemilihan 3 konsentrasi sorbitol terbaik berdasarkan karakteristik fisik, yaitu tingkat transparansi, kerapuhan, sifat lengket, dan kelenturan. 3. Penentuan konsentrasi CMC Penentuan konsentrasi CMC yang diujikan berdasarkan penelitian Heru 1996, yaitu 0.25; 0.50; 0.75; 1.0; dan 1.25 . Pada tahap ini konsentrasi tapioka yang digunakan adalah konsentrasi terpilih pada tahap penentuan konsentrasi tapioka, konsentrasi sorbitol 1, tanpa menggunakan oleoresin jahe dan pemanis. Pemilihan 3 konsentrasi CMC terbaik berdasarkan karakteristik fisik, yaitu ketebalan, homogenitas, dan kehalusan film. 4. Penentuan konsentrasi oleoresin jahe Konsentrasi oleoresin jahe ditentukan dengan membuat edible film strip herbal pada konsentrasi tapioka terpilih dan konsentrasi sorbitol serta CMC tertinggi dari 3 taraf terbaik berdasarkan karakteristik fisik yang dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini konsentrasi oleoresin jahe yang diujikan adalah 0.25; 0.50; dan 0.75 . Pemilihan konsentrasi oleoresin terbaik berdasarkan tingkat kepedasan yang diinginkan. 5. Penentuan jenis dan konsentrasi pemanis Penentuan jenis pemanis dilakukan pada konsentrasi tapioka terpilih, konsentrasi sorbitol dan CMC tertinggi dari 3 taraf terbaik serta konsentrasi oleoresin jahe terpilih pada tahap sebelumnya. Berbagai jenis pemanis yang digunakan yaitu glukosa cair dengan konsentrasi 0.5; 1.0; 2.0; 3.0 , fruktosa dengan konsentrasi 0.5; 1.0; 2.0; 3.0 , sukrosa dengan konsentrasi 0.5; 1.0; 2.0; 3.0 , kombinasi fruktosa dan sukrosa pada konsentrasi 3 dengan perbandingan 1:9, 3:7, 5:5, 7:3, dan 9:1, serta kombinasi fruktosa dan acesulfame-k pada perbandingan 1:1 dengan konsentrasi 0.5; 1.0; 2.0 . Pemilihan jenis dan konsentrasi pemanis terbaik berdasarkan karakteristik fisik, yaitu tingkat kemanisan dan sifat lengket. Setelah terpilih konsentrasi tapioka, konsentrasi sorbitol dan konsentrasi CMC masing-masing dengan 3 taraf terbaik, konsentrasi oleoresin jahe serta jenis