Daya larut Pembuatan Edible Film Strip Herbal
15 Aroma adalah bau yang ditimbulkan oleh rangsangan kimia yang tercium
oleh syaraf-syaraf olfaktori yang berada di dalam rongga hidung Peckham 1969. Aroma yang tercium pada edible film strip herbal adalah aroma jahe. Pada
Gambar 5 dapat dilihat hasil uji organoleptik aroma edible film strip herbal.
Keterangan : A1 = konsentrasi sorbitol 0.5
B1 = konsentrasi CMC 0.50 A2 = konsentrasi sorbitol 1.0
B2 = konsentrasi CMC 0.75 A3 = konsentrasi sorbitol 1.5
B3 = konsentrasi CMC 1.00
Gambar 5 Hasil uji organoleptik aroma edible film strip herbal Berdasarkan analisis ragam pada taraf 5 Lampiran 3a, berbagai
kombinasi konsentrasi sorbitol dan CMC menunjukan hasil yang berbeda signifikan terhadap parameter aroma. Respon yang diberikan panelis terhadap
aroma edible film menunjukan bahwa A1B2 memiliki rata-rata tertinggi yakni 5.53 dan berbeda nyata pada taraf 5 terhadap delapan formula lainnya. Hal ini
menunjukan bahwa konsentrasi sorbitol sebesar 0.5 dan CMC sebesar 0.75 adalah formula yang paling disukai oleh panelis.
Kelarutan merupakan salah satu kriteria penting pada produk edible film strip
herbal. Hal ini dikarenakan edible film strip herbal adalah produk sejenis permen yang diharapkan dapat larut seluruhnya di dalam mulut, sehingga
dibutuhkan formula antar bahan pembentuk edible film strip herbal yang tingkat kelarutannya yang sesuai dengan keinginan panelis. Hasil uji organoleptik
kelaruran edible film strip herbal dapat dilihat pada Gambar 6.
Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai rataan skala tertinggi terdapat pada formula A3B1 yakni sebesar 3.93. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa pada
taraf 5 berbagai formula produk edible film strip herbal berbeda signifikan terhadap kelarutan Lampiran 3b. Melalui uji lanjut Duncan diketahui edible film
strip
herbal dengan formula A3B1 berbeda nyata dengan formula lainnya. Hasil analisis ini menyatakan bahwa panelis lebih menyukai produk edible film strip
herbal yang memiliki daya larut lebih cepat, yaitu konsentrasi sorbitol 1.0 dan konsentrasi CMC 0.5 dengan daya larut sebesar 2.85 smm
3
. Melalui hasil uji statistik juga terlihat bahwa panelis cenderung menyukai kelarutan edible film
strip herbal dengan konsentrasi sorbitol semakin tinggi dan konsentrasi CMC
semakin rendah. Hal ini diduga karena sorbitol mampu meregangkan struktur pati sehingga terbentuk rongga pada edible film strip herbal, selain itu dengan
1 2
3 4
5 6
7
A1B1 A1B2
A1B3 A2B1 A2B2
A2B3 A3B1 A3B2
A3B3
Rataan Skal a
Formula
16 konsentrasi CMC yang rendah artinya semakin sedikit total padatan terlarut
sehingga daya larutnya menjadi semakin cepat.
Keterangan : A1 = konsentrasi sorbitol 0.5
B1 = konsentrasi CMC 0.50 A2 = konsentrasi sorbitol 1.0
B2 = konsentrasi CMC 0.75 A3 = konsentrasi sorbitol 1.5
B3 = konsentrasi CMC 1.00
Gambar 6 Hasil uji organoleptik kelarutan edible film strip herbal Rasa merupakan salah satu kriteria penting dalam produk pangan. Rasa pada
edible film strip herbal dihasilkan dari kombinasi oleoresin jahe, pemanis, dan
ekstrak mint. Hasil uji organoleptik rasa edible film strip herbal dilihat pada Gambar 7. Dari Gambar tersebut dapat diketahui nilai rataan tertinggi pada uji
organoleptik terhadap rasa diperoleh dengan nilai 4.60 yakni formula A3B1. Hasil analisis pada taraf 5 menunjukan adanya perbedaan signifikan terhadap rasa,
artinya edible film dengan berbagai formulasi menghasilkan tingkat kesukaan terhadap rasa yang berbeda-beda Lampiran 3c. Setelah dilakukan uji lanjut
Duncan, formula A3B1 menunjukan hasil berbeda nyata dengan formula lainnya.
Keterangan : A1 = konsentrasi sorbitol 0.5
B1 = konsentrasi CMC 0.50 A2 = konsentrasi sorbitol 1.0
B2 = konsentrasi CMC 0.75 A3 = konsentrasi sorbitol 1.5
B3 = konsentrasi CMC 1.00
Gambar 7 Hasil uji organoleptik rasa edible film strip herbal
1 2
3 4
5 6
7
A1B1 A1B2 A1B3
A2B1 A2B2 A2B3
A3B1 A3B2 A3B3
Rataan Skal a
Formula
1 2
3 4
5 6
7
A1B1 A1B2 A1B3
A2B1 A2B2 A2B3
A3B1 A3B2 A3B3
Rataan Skal a
Formula