13 Kadar air edible film strip herbal mempengaruhi daya simpannya. Edible
film strip herbal dengan kadar air tinggi akan mudah ditumbuhi mikroorganisme
karena adanya komponen nutrisi dalam film seperti karbohidrat. Edible film dengan kadar air rendah lebih tahan terhadap kerusakan mikrobiologis dan diduga
memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan edible film dengan kadar air tinggi.
3.3.2 Ketebalan
Tebal film yang dihasilkan dipengaruhi oleh viskositas dan total padatan. Kadek 2005. Histogram hasil pengujian ketebalan edible film pada berbagai
konsentrasi sorbitol dan CMC dapat dilihat pada Gambar 3. Pada gambar tersebut diperoleh hasil pengukuran ketebalan edible film terendah adalah sebesar 0.11 mm
A1B2 dan tertinggi sebesar 0.15 mm A3B2.
Keterangan : A1 = konsentrasi sorbitol 0.5 B1 = konsentrasi CMC 0.50
A2 = konsentrasi sorbitol 1.0 B2 = konsentrasi CMC 0.75
A3 = konsentrasi sorbitol 1.5 B3 = konsentrasi CMC 1.00
Gambar 3 Pengaruh perlakuan terhadap ketebalan edible film trip herbal Berdasarkan analisis ragam Lampiran 2b diketahui bahwa perlakuan yang
diberikan, baik itu penambahan sorbitol, CMC, maupun interaksi keduanya tidak memberikan perbedaan ketebalan yang signifikan secara statistik pada taraf 5.
Hal ini disebabkan konsentrasi yang digunakan sorbitol dan CMC tidak terlalu berbeda sehingga edible film strip herbal yang dihasilkan memiliki ketebalan
hampir seragam. Variasi nilai ketebalan diduga dipengaruhi oleh lama waktu pengeringan yakni 22-23 jam.
3.3.3 Daya larut
Daya larut edible film strip herbal di dalam mulut dipengaruhi oleh enzim ptialin yang dihasilkan oleh glandula parotis di sekitar kelenjar ludah. Enzim
ptialin memiliki fungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Histogram hasil
0.00 0.02
0.04 0.06
0.08 0.10
0.12 0.14
0.16 0.18
0.20
A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3 A3B1 A3B2 A3B3
Ketebalan mm
Formula
0.20 0.18
0.16 0.14
0.12 0.10
0.08 0.06
0.04 0.02
0.00
14 pengujian ketebalan edible film strip herbal pada berbagai konsentrasi sorbitol dan
CMC dapat dilihat pada Gambar 4.
Keterangan : A1 = konsentrasi sorbitol 0.5 B1 = konsentrasi CMC 0.50
A2 = konsentrasi sorbitol 1.0 B2 = konsentrasi CMC 0.75
A3 = konsentrasi sorbitol 1.5 B3 = konsentrasi CMC 1.00
Gambar 4 Pengaruh perlakuan terhadap daya larut edible film strip herbal Histogram diatas menunjukan semakin besar konsentrasi sorbitol yang
diberikan akan mempercepat daya larut edible film strip herbal di dalam mulut. Hal ini dikarenakan sorbitol mampu mengurangi ikatan hidrogen internal dan
meningkatkan jarak intermolekuler sepanjang rantai polimer sehingga meningkatkan fleksibilitas. Enzim ptialin dan sorbitol inilah yang mempercepat
daya larut edible film strip herbal di dalam mulut.
Hasil uji daya larut menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan edible film strip herbal di dalam mulut berkisar antara 2.36 - 4.16
smm
3
. Berdasarkan uji ragam lampiran 2c pada taraf 5 diketahui bahwa konsentrasi sorbitol berpengaruh signifikan terhadap daya larut edible film di
dalam mulut, sedangkan konsentrasi CMC dan interaksi keduanya tidak berpengaruh signifikan terhadap daya larut edible film di dalam mulut. Hasil uji
lanjut menerangkan bahwa penambahan sorbitol dengan konsentrasi 0.5 A1 berbeda nyata terhadap produk dengan penambahan sorbitol 1 A2 dan 1.5
A3 sedangkan penambahan sorbitol dengan konsentrasi 1 A2 tidak berbeda nyata terhadap penambahan sorbitol sebesar 1.5 A3.
3.3.4 Organoleptik
Uji organoleptik merupakan salah satu parameter pengujian suatu produk yang bertujuan untuk menilai mutu atau sifat-sifat sensorik dari produk tersebut.
Uji organoleptik tergolong ke dalam uji yang bersifat subyektif menggunakan panelis berdasarkan tingkat kesukaan dan kepekaan yang bervariasi. Uji
organoleptik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi parameter aroma, kelarutan, rasa, tekstur, dan warna.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3 A3B1 A3B2 A3B3
Daya L a
rut s
m m
3
Formula
4.50 4.00
3.50 3.00
2.50 2.00
1.50 1.00
0.50 0.00
15 Aroma adalah bau yang ditimbulkan oleh rangsangan kimia yang tercium
oleh syaraf-syaraf olfaktori yang berada di dalam rongga hidung Peckham 1969. Aroma yang tercium pada edible film strip herbal adalah aroma jahe. Pada
Gambar 5 dapat dilihat hasil uji organoleptik aroma edible film strip herbal.
Keterangan : A1 = konsentrasi sorbitol 0.5
B1 = konsentrasi CMC 0.50 A2 = konsentrasi sorbitol 1.0
B2 = konsentrasi CMC 0.75 A3 = konsentrasi sorbitol 1.5
B3 = konsentrasi CMC 1.00
Gambar 5 Hasil uji organoleptik aroma edible film strip herbal Berdasarkan analisis ragam pada taraf 5 Lampiran 3a, berbagai
kombinasi konsentrasi sorbitol dan CMC menunjukan hasil yang berbeda signifikan terhadap parameter aroma. Respon yang diberikan panelis terhadap
aroma edible film menunjukan bahwa A1B2 memiliki rata-rata tertinggi yakni 5.53 dan berbeda nyata pada taraf 5 terhadap delapan formula lainnya. Hal ini
menunjukan bahwa konsentrasi sorbitol sebesar 0.5 dan CMC sebesar 0.75 adalah formula yang paling disukai oleh panelis.
Kelarutan merupakan salah satu kriteria penting pada produk edible film strip
herbal. Hal ini dikarenakan edible film strip herbal adalah produk sejenis permen yang diharapkan dapat larut seluruhnya di dalam mulut, sehingga
dibutuhkan formula antar bahan pembentuk edible film strip herbal yang tingkat kelarutannya yang sesuai dengan keinginan panelis. Hasil uji organoleptik
kelaruran edible film strip herbal dapat dilihat pada Gambar 6.
Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai rataan skala tertinggi terdapat pada formula A3B1 yakni sebesar 3.93. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa pada
taraf 5 berbagai formula produk edible film strip herbal berbeda signifikan terhadap kelarutan Lampiran 3b. Melalui uji lanjut Duncan diketahui edible film
strip
herbal dengan formula A3B1 berbeda nyata dengan formula lainnya. Hasil analisis ini menyatakan bahwa panelis lebih menyukai produk edible film strip
herbal yang memiliki daya larut lebih cepat, yaitu konsentrasi sorbitol 1.0 dan konsentrasi CMC 0.5 dengan daya larut sebesar 2.85 smm
3
. Melalui hasil uji statistik juga terlihat bahwa panelis cenderung menyukai kelarutan edible film
strip herbal dengan konsentrasi sorbitol semakin tinggi dan konsentrasi CMC
semakin rendah. Hal ini diduga karena sorbitol mampu meregangkan struktur pati sehingga terbentuk rongga pada edible film strip herbal, selain itu dengan
1 2
3 4
5 6
7
A1B1 A1B2
A1B3 A2B1 A2B2
A2B3 A3B1 A3B2
A3B3
Rataan Skal a
Formula