25
b. Pengujian Viabilitas Serbuk Sari
Serbuk sari yang akan disimpan harus diuji viabilitasnya terlebih dahulu. Bahan yang digunakan untuk menguji viabilitas yaitu 0.1 g agar, 2.2 g sukrosa, 20
ml aquadest untuk tiap uji viabilitas. Semua bahan dicampur kemudian dipanaskan menggunakan pemanas listrik lalu dituang ke dalam petridish tunggu
hingga mendingin dan mengeras. Serbuk sari diambil dengan menggunakan kuas kemudian ditiup hingga merata di permukaan agar. Serbuk sari dikecambahkan
selama ± 20 jam lalu diamati serbuk sari yang hidup dan mati dengan menggunakan mikroskop cahaya.
Persentase viabilitas = H H+M x 100 H = serbuk sari hidup
M = serbuk sari mati
Gambar 5. Serbuk Sari Dilihat dari Mikroskop Pengamatan dilakukan pada tiga titik yang berbeda dengan dua kali
ulangan kemudian hasil yang diperoleh dirata-ratakan. Serbuk sari yang memiliki viabilitas 50 disimpan dan dimusnahkan jika viabilitas serbuk sari
≤ 50. Hasil uji viabilitas serbuk sari dapat dilihat pada Tabel 4.
Serbuk sari mati
Serbuk sari hidup
26 Tabel 4. Uji Viabilitas pada Berbagai Serbuk Sari
No Nomor Referensi
Nomor Pohon Induk Jantan
Tanggal Pengumpulan
Viabilitas 1
PO4.057.08 3203
07052008 83.6
2 P04.033.08
31532 06052008
74.6 3
P04.056.08 3058
05052008 84.3
4 P04.046.08
30449 06052008
71.3
Sumber: Hasil Pengamatan
c. Penyimpanan Serbuk sari
Serbuk sari yang memiliki viabilitas 50 disimpan di dalam freezer. Suhu penyimpanan pada freezer yaitu -25
o
C sampai dengan -15
o
C. Serbuk sari dapat disimpan menggunakan dua media, yaitu media ampul film dan ampul kaca.
Setelah semua serbuk sari dimasukan kemudian ditutup dan diikat dengan menggunakan electrical tape sesuai dengan kode warna origin. Ampul film yang
telah berisi serbuk saridimasukkan ke dalam wadah plastik berisi silica gel lalu disimpan dalam freezer.
Gambar 6. Media Penyimpanan Serbuk Sari: a ampul film, b ampul kaca
d. Penyiapan Serbuk Sari
Karyawan persiapan serbuk sari bertugas menyiapkan serbuk sari yang akan diserbukkan pada hari itu setiap paginya. Pencampuran serbuk sari yaitu
kegiatan mencapurkan 2 g talcum powder dan 0.05 – 0.1 g serbuk sari untuk tiap
satu kali penyerbukan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Sedangkan untuk penyerbukan blankodimasukkan 2 g talcum powder tanpa serbuk sari ke
dalam tabung reaksi.
b a
27 Kedua ujung pipa polinasi ditutup dengan menggunakan kapas agar serbuk
sari tidak terkontaminasi. Kegitan pencampuran serbuk sariini dilakukan di dalam manipulation boxuntuk menjaga kemurnian serbuk sari.
Gambar 7. Penyiapan Serbuk Sari
Kegiatan Divisi Persiapan Benih
Tandan buah yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan perusahaan dipanen lalu dibawa ke Divisi Persiapan Benih. Divisi Persiapan Benih
bertanggung jawab dalam mempersiapkan benih berkualitas baik untuk ke proses selanjutnya. Kegiatan yang ada pada Divisi Persiapan Benih, yaitu a penerimaan
dan pencacahan tandan, b perontokkan dan pengupasan, c pembersihan benih, perlakuan fungisida dan pengeringan benih, d seleksi benih, penyimpanan benih,
pengiriman benih.
a. Penerimaan dan Pencacahan Tandan