22 dan pollinator. Pada tandan bunga yang diberi perlakuanpenyerbukan blanko
diharapkan tidak terbentuk buah. Bila ada terbentuk buah, hal itu menandakan adanya kesalahan pada saat isolasi maupun pada saat polinasi. Terbentuknya buah
dapat disebabkan oleh pembungkusan yang kurang benar sehingga ada celah yang memungkinkan serangga penyerbuk untuk masuk.
Penyerbukan blanko disiapkan oleh karyawandari divisi persiapan serbuk sari pollen preparation. Para pollinator tidak mengetahui apakah tabung yang
dibawa berupa blank pollination. Penyerbukan blanko dilakukan sebanyak 1 dari jumlah total penyerbukan pada bulan tersebut. Metode penyerbukan blanko
sama seperti penyerbukan biasa. Setelah 30-60 hari tandan buah hasil perlakuan penyerbukan blanko dipanen berdasarkan data daridivisi persiapan serbuk sari .
Dipastikan bahwa label masih ada dan data label sesuai dengan data dari divisi persiapan serbuk sari. Tandan yang dipanen dilapangan dimasukkan ke dalam
pembungkuspolyester bag bekas. Lalu dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis keberhasilan penyerbukan blanko.
Setelah dilakukan analisis dan diperoleh bahwa perlakuan penyerbukan blanko berhasil atau tidak ada terbentuk buah maka karyawan isolasi dan polinasi
yang tertera pada label masing-masing akan mendapatkan premi.
Gambar 4. Tandan Hasil Penyerbukan Blanko
d. Panen Tandan Buah untuk Benih
Panen tandan benih dilakukan pada saat tandan benih menunjukkan masak fisiologis atau 150 hari setelah polinasi. Tandan yang siap panen dicirikan dengan
membrondolnya buah dari tandan. Para pemanen berkeliling dalam 1 atau 2 blok
23 untuk mencari tandan yang akan dipanen. Tandan yang diperkirakan siap panen,
buah dilukai menggunakan egrekdodos untuk melihat warna mesokarp buah. Mesokarp yang berwarna merah kekuningan menunjukkan bahwa tandan telah
siap untuk dipanen. Panen tandan menggunakan egrek atau dodos. Tandan yang dipanen harus memiliki label yang jelas. Tandan yang tidak
memiliki label akan langsung diafkir. Tandan yang telah dipanen dimasukan ke dalam karung plastik lalu diikat dengan tali. Selanjutnya tandan-tandan tersebut
diangkut menggunakan mobil khusus panen.
Pengelolaan Pohon Induk Jantan
Pohon jantan atau pisifera diperoleh dari hasil pengujian persilangan TxP, TxT. Pohon pisifera yang digunakan sebagai pejantan adalah pohon yang
menunjukkan hasil baik menurut rekomendasi dari Divisi Pemuliaan breeding. Pengelolaan pohon induk jantan meliputi:
a. Pembungkusan Tandan Bunga Jantan
Pembungkusan tandan bunga jantan dilakukan bila seludang bunga telah membuka sekitar 5-15 dan bunga diperkirakan anthesis sekitar 8-15 hari
kemudian. Pembungkusan dilakukan setelah diadakan inspeksi pohon jantan oleh karyawan khusus yang manangani blok pisifera. Metode pembungkusan bunga
jantan sama dengan metode pembungkusan bunga betina. Sebelum tandan bunga jantan dibungkus, seludang yang menutupi bunga harus dibuang terlebih dahulu
dan membersihkan segala kotoran yang ada pada bunga. Setelah bersih, kapas yang berisi insektisida tepung dililitkan pada pangkal tangkai untuk mencegah
serangga yang akan masuk. Selanjutnya disemprot insektisida dan formalin secara merata pada permukaan bunga jantan. Tunggu ± 1 menit atau sampai bau
insektisida dan formalin hilang, setelah itu bunga dibungkus menggunakan polyester bag. Pada pangkal tangkai tandan, pembungkus polyester bag diikat
menggunakan karet ban bekas. Berikutnya gulungan kapas berisi insektisida dililitkan kembali pada pangkal tandan bunga. Selanjutnya pada pembungkus
polyester bag ditulis nomor referensi, tanggal isolasi, inisial isolator, dan keterangan sudah disemprot dangan insektisida dan formalin. Setelah semuanya
24 selesai, semprotkan kembali insektisida dan formalin di pangkal tangkai tandan
serta di sekitar pembungkus.
b. Pemanenan Tandan Bunga Jantan