usahtani  selingan atau sampingan diluar usahtani  padi lahan  yang digunakan tidak besar dan hanya di usahakan untuk memanfaatkan pekarangan. Sayuran yang diusahakan yaitu
mentimun, cabe merah, kacang panjang dan kubis. Sedangkan jenis komoditas buah yang diusahakan  yaitu  pisang  dan  rambutan.  Berikut  adalah  jenis  usahatani  yang  dilakukan
petani di kelurahan Situmekar berdasarkan luas lahan yang digunakan. Tabel 7 Data usahatani berdasarkan luas lahan di kelurahan Situmekar tahun 2012
Jenis Usahatani Luas lahan Ha
Persentase Padi
60 85,08
Sayuran 4
5,67 Buah-Buahan
4 5,67
Perikanan 2,520
3,573 Total
70,52 100
Sumber: Program Penyuluh Pertanian Kelurahan Situmekar, 2014. Berdasarkan  kepemilikan  lahan  status  kepemilikan  lahan  di  kelurahan  Situmekar
terbagi  menjadi  petani  pemilik  penggarap,  petani  penggarap,  dan  buruh  tani.  Petani pemilik penggarap  yaitu  petani  yang memiliki lahan namun  ikut serta dalam menggarap
lahan  yang  dimilikanya.  Petani  penggarap  merupakan  petani  yang  tidak  memiliki  lahan, namu  menggarap  lahan  orang  lain,  bentuk  dari  status  lahan  yang  dimiliki  oleh  petani
penggarap merupakan sewa. Buruh tani merupakan ptani  yang tidak memiliki lahan dan tidak  menyewa  lahan,  buruh  tani  adalah  pekerja  yang  membantu  dalam  kegiatan
usahatani.  Buruh  tani  dibayar  dengan  sistem  pembayaran  tunai  berupa  upah  yang dibayarkan  sebesar  Rp  40.000,-  per  hari  untuk  buruh  laki-laki  dan  Rp  30.000,-  untuk
buruh  wanita.  Berdasarkan  informasi  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  sebagian  besar petani  yang  ada  di  kelurahan  Situmekar  merupakan  petani  penggarap  dan  buruh  tani.
Berikut data petani berdasarkan status kepemilikan lahan.
Tabel 8. Data petani berdasarkan status kepemilikan lahan di kelurahan Situmekar Status Kepemilikan
Jumlah Orang Persentase
Pemilik Penggarap 76
10,14 Penggarap
279 37,24
Buruh Tani 255
34,04 Total
610 100
Sumber: Program Penyuluh Pertanian Kelurahan Situmekar, 2014.
4. Kependudukan dan mata pencaharian
Jumlah  penduduk  di  kelurahan  Situmekar  pada  tahun  2013  sebanyak  4.798  KK. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.404 orang dan perempuan sebanyak 2.394
orang.  Sebagian  besar  penduduk  di  kelurahan  Situmekar  bermata  pencaharian  sebagai petani. Berdasarkan data pada tabel  9 petani merupakan mata pecaharian  kedua terbesar
di  kelurahan  Situmekar  yaitu  dengan  jumlah  746  orang  atau  sebesar  15,61  persen. Sementara  13,03  persen  dari  penduduk  kelurahan  situmekar  merupakan  pelajar  ataupun
mahasiswa. Jumlah terbesar penduduk situmekar  yaitu ibu rumah tangga, pengangguran serta  profesi  lain  diluar  profesi  dalam  kelompok  yaitu  sebesar  30,72  persen.  Berikut
adalah jumlah penduduk berdasarkan matapencahariannya.
Tabel 9. Jumlah penduduk berdasarkan mata pecaharian di kelurahan situmekar No
Jenis Mata Pencaharian Jumlah Orang
Persentase 1
Petani 749
15,61 2
PNS 46
0,96 3
Pegawai Swasta 208
4,34 4
TNI AD 5
0,10 5
TNI AL 0,00
6 TNI AU
0,00 7
POLRI 3
0,06 8
Pensiunan.VeteranPurnawirawan 11
0,23 9
PedagangWiraswasta 518
10,80 10
Buruh 549
11,44 11
Buruh Kasar 610
12,71 12
PelajarMahasiswa 625
13,03 13
PengangguranIRTdll 1474
30.72
Total 4798
100,00 Sumber: Program Penyuluh Pertanian Kelurahan Situmekar, 2014
Karakteristik Responden
Karakteristik  responden  akan  diuraikan  yaitu  berupa  umur  petani,  tingkat  pendidikan, status kepemilikan, luas penggunaan petani, dan pengalaman berusahatani.
a. Umur petani
Berdsarkan hasil kajian di kelurahan Situmekar terdapat perbedaan kelompok umur yang dominan untuk responden petani yang menggunakan sistem tanam jajar legowo dan
sistem tanam  tegel.  Responden  yang menggunakan teknologi  sistem tanam  jajar legowo 30 persen berumur 40-49 tahun dan 30 persen berumur diantara 60-69 tahun. Sementara
itu  untuk  responden  petani  yang  menggunakan  sistem  tanam  tegel  sebanyak  60  persen responden berumur di anatara 60-69 tahun. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa
petani  yang  menggunakan  sistem  tanam  jajar  legowo  merupakan  petani  muda  dapat menerima  teknologi  baru  untuk  mengembangakan  usahatani  padi  yang  dijalankannya.
Sementara  itu  sebagian  besar  dari  petani  yang  menggunakan  sistem  tegel  merupakan petani berpengalaman yang sudah lama menggunakan sistem tegel.
Tabel 10 Penggolongan responden berdasarkan umur
Kelompok Umur
Petani Jajar
Legowo Petani Tegel
Jumlah orang Persentase
Jumlah orang
persentase 30-39
1 5
1 10
40-49 6
30 50-59
4 20
2 20
60-69 6
30 6
60 70
3 15
1 10
Jumlah 20
100 10
100
Sumber: Data Primer, 2014