IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
4.1.1 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia Periode Sebelum Krisis Tahun 1995
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab II mengenai Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Dalam SNSE, bahwa SNSE dapat memberikan
gambaran kinerja ekonomi dan sosial suatu negara. Gambaran perekonomian Indonesia secara umum selama tahun 1995 dapat dilihat melalui SNSE Indonesia
tahun 1995. Pada lampiran 1 tentang SNSE Indonesia ukuran 2626 tahun 1995 di lampiran, distribusi pendapatan fungsional atau faktorial dalam SNSE dapat
dilihat bahwa nilai tambah yang diterima oleh faktor produksi tenaga kerja berupa upahgaji sebesar 262.359,18 milyar rupiah jumlah isian baris 1 sampai baris 8
komol 18 sampai 22 dan faktor produksi bukan tenaga kerja berupa sewa modalkeuntungan sebesar 248.633,45 milyar rupiah jumlah isian baris 9 kolom
18 sampai baris 22 ditambah balas jasa faktor produksi bukan tenaga kerja dari luar negeri sebesar 2.913,12 milyar rupiah isian baris 9 kolom 26.
Distribusi pendapatan ukuran atau institusional dalam SNSE pada lampiran 1 memperlihatkan bahwa sumber pendapatan rumah tangga atas
kepemilikan faktor produksinya baik upahgaji maupun sewa modalkeuntungan sebesar 386.462,93 milyar rupiah jumlah isian baris 10 sampai baris 15 kolom 1
sampai kolom 9, transfer antar institusi rumah tangga, perusahaan dan pemerintah sebesar 10.330,54 milyar rupiah jumlah isian baris 10 sampai baris
15 untuk kolom yang sama, dan dari luar negeri sebesar 6.021,56 milyar rupiah
jumlah isian baris 10 sampai baris 15 kolom 26. Balas jasa faktor produksi baik tenaga kerja maupun bukan tenaga kerja yang dimaksud disini adalah pendapatan
rumah tangga atas kepemilikan faktor produksinya tenaga kerja, modal tanah dan kekayaan lainnya.
Transfer antar institusi dalam SNSE tahun 1995 diperlihatkan pada baris 10 sampai baris 17 untuk kolom yang sama. Transfer antar rumah tangga
merupakan isian baris 10 sampai 15 kolom yang sama sebesar 1. 847,96 milyar rupiah, transfer dari perusahaan ke rumah tangga berupa pemberian barang-barang
produksi perusahaan kepada karyawan yang tidak dihitung dalam upah dan gaji, klaim asuransi, dan lain-lain sebesar 150,15 milyar rupiah isian baris 10 sampai
baris 15 kolom 16 dan transfer dari pemerintah ke rumah tangga seperti subsidi kesehatan dan pendidikan sebesar 8.332,42 milyar rupiah isian baris 10 sampai
baris 15 kolom 17. Sedangkan sumber pendapatan rumah tangga dari luar negeri misalnya pendapatan tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri.
Selanjutnya pendapatan rumah tangga tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu untuk mengkonsumsi komoditi yang dihasilkan oleh
sektor produksi sebesar 359.849,40 milyar rupiah jumlah isian baris 18 sampai baris 22 kolom 10 sampai kolom 15. Dan sisanya digunakan untuk tabungan
saving, yang merupakan salah satu sumber investasi nasional yaitu sebesar 37.208,44 milyar rupiah jumlah isian baris 24 kolom 10 sampai kolom 15.
Sektor produksi sebagai produsen melakukan proses produksi untuk menghasilkan komoditi guna memenuhi permintaan akhir rumah tangga dan
permintaan antara sektor produksi itu sendiri. Proses produksi ini yang
selanjutnya akan menciptakan nilai produksi sebagaimana tersebut di atas. Penjelasan lebih lengkap, bisa dilihat tabel SNSE tahun 1995 ukuran 26 26 yang
ada di lampiran 1.
4.1.2 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia periode krisis Tahun 1998