2. Kata bahasa Sumber yang tidak tersedia dalam bahasa Sasaran
Kata bahasa Sumber diterjemahkan ke dalam suatu konsep yang dikenal dalam bahasa Sasaran tetapi bahasa Sasaran tidak mempunyai padanan satu-satu untuk
mengungkapkannya. Misalnya kata “hamburger” dalam bahasa Inggris yang sudah dikenal dalam masyarakat Indonesia, tetapi bahasa Indonesia tidak mempunyai
padanan satu-satu untuk mengungkapkan konsep yang dikandung oleh jenis makanan tersebut.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi-strategi tertentu yang harus digunakan penerjemah untuk menemukan efek padan dalam suatu hasil terjemahan. Strategi
penerjemahan merupakan bagian dari proses penerjemahan yang diterapkan pada saat proses penerjemahan berlangsung, baik pada tahap analisis teks bahasa Sumber
maupun pada tahap pengalihan pesan Silalahi, 2009: 29. Suryawinata dan Hariyanto 2003: 67 mengklasifikasikan strategi penerjemahan menjadi dua jenis yaitu strategi
struktural dan strategi semantis. Strategi struktural mengacu kepada bentuk atau struktur bahasa, sedangkan strategi semantis mengacu pada makna atau pesan
bahasa.
2.1.2 Jenis-jenis Penerjemahan
Pada umumnya, terjemahan dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu: a.
Intralingual translation, terjemahan dalam bahasa yang sama, yaitu menerjemahkan teks sumber ke teks target dalam bahasa yanag sama.
Universitas Sumatera Utara
Terjemahan seperti ini sering disebut dengan parafrase atau menggunakan kata-kata lain untuk menyampaikan pesan yang sama.
b. Interlingual translation, terjemahan antar bahasa yaitu menerjemahkan
teks sumber ke teks target dalam bahasa yang berbeda. Misalnya, teks sumber adalah bahasa Inggris maka teks targetnya adalah bahasa Indonesia.
c. Intersemiotic translation, terjemahan sistem lambangnon verbal yaitu
menerjemahkan suatu lambangtandagambar yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan kata-kata atau secara verbaal. Contoh:
huruf “S” yang dicoret sebagai rambu lalu lintas diterjemahkan sebagai “dilarang berhenti” Jakobson, 2000: 114.
Larson 1984 membagi terjemahan menjadi dua yaitu terjemahan yang berdasarkan makna meaning-based translation dan terjemahan yang berdasarkan
bentuk form-based translation. Terjemahan berdasarkan makna cenderung mengkomunikasikan makna teks bahasa sumber dalam bentuk bahasa sasaran yang
alami, dengan demikina terjemahan tersebut dikatakan sebagai terjemahan idiomatik. Teori pembagian jenis terjemahan berdasarkan Larson memiliki
persamaan dengan teori pergeseran-pergeseran shifts Catford yang mengembangkan form-based translation menjadi pergeseran-pergeseran
berdasarkan kategori category shifts dalam empat jenis pergeseran, yakni: 1
Pergeseran Struktural Structural shifts, dalam pengelompokan pergeseran kategori, pergeseran struktur inilah yang paling sering terjadi. Secara
gramatika, pergeseran struktur dapat muncul pada berbagai tataran kata, frase, klausa, atau kalimat, namun masih dalam tingkatan yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai contoh, sebuah kalimat dalam bahasa sumber diterjemahkan masih dalam tingkatan kalimat juga, walaupun secara gramatika kalimat dalam
bahasa sasaran berbeda. Contoh:
Pasif Aktif
Your message has been sent mi telah mengirim pesan anda
2 Pergeseran kelas Class shifts, pergeseran kelas kata ini terjadi ketika kelas
kata dalam bahasa sumber berbeda dengan kelas kata dalam bahasa sasaran. Contoh :
Preposisi Konjungsi
After that, I walked her home rbelanja, aku mengantarnya pulang
3 Pergeseran unit Unit shifts, pergeseran ini hampir sama dengan pergeseran
struktur structure shift, tetapi pada pergeseran tataran ini, tingkatan antara bahasa sumber dan bahasa sasarannya berbeda. Misalnya, dua buah kata
dalam bahasa sumber dapat menjadi sebuah kata saja dalam bahasa sasaran. Contoh :
Frasa Kata
His father is very nice Ayahnya sangat baik
4 Pergeseran intra-sistem Intra-system Shifts, pergeseran ini terjadi pada
kasus-kasus yang melibatkan sistem internal pembentukan bahasa dalam terjemahan. Tiap bahasa memiliki bentuk tunggal dan jamak yang berbeda.
Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut, sehingga
Universitas Sumatera Utara
dalam penerjemahan bentuk tunggal sebuah bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dapat terjadi pergeseran bentuk.
Contoh : Plural
Singular People often think negative about
him Orang sering berpikir negatif tentang
dia
2.1.3 Kompleksitas Penerjemahan