Keanekaragaman Flora Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu di PT. Diamond Raya Timber, Provinsi Riau

1. Asosiasi Terentang Campnosperma auriculata - Pulai Alstonia pneumathophra pada ketebalan gambut 3 m - 2 m 2. Asosiasi Balam Palaquium obovatum - Meranti Batu Shorea uliginosa pada ketebalan gambut 3 - 6 m, dan 3. Asosiasi Ramin Gonystylus bancanus - Suntai Palaquium dasyphillum pada ketebalan gambut 6 m. Tipe ekosistem hutan mangrove di dalam areal kerja IUPHHK-HA PT. DRT terletak di pantai Utara–Timur yang berbatasan dengan Selat Malaka. Pada lokasi tersebut Semenanjung Bagan Siapiapi yang landai dengan banyak muara sungai- sungai terbentuk habitat berlumpur yang dipengaruhi pasang surut air laut yang sesuai dengan pertumbuhan hutan mangrove. Lebar jalur hutan mangrove di lokasi tersebut bervariasi antara 200 - 800 m. Zonasi hutan mangrove dari arah laut, meliputi asosiasi Sonneratia–Rhizophora spp. yang disusul oleh asosiasi Xylocarpus-Bruguiera spp., sedangkan arah tepi sungai dimulai dengan Nipah Nypa fruticans, Xylocarpus granatum sampai Bruguiera cylindrica di bagian tengah. Jenis Tumu Bruguiera cylindrica termasuk jenis yang komersial dan dominan, denan diameter mencapai 30-40 cm yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang. Terdapat juga beberapa areal tak berhutan dan belukar. Ramin diatur secara khusus berdasarkan daftar spesies yang termasuk dalam CITES Appendix II Annotation 1. Peraturan di Indonesia tentang Pemanfaatan dan Peredaran Kayu Ramin SK No. 1613Kpts-II2001 mensyaratkan bahwa hutan harus dikelola berdasarkan kelestarian hasil dengan kuota pemanenan tahunan diatur oleh Tim Terpadu Ramin LIPI dan Departemen Kehutanan.

a. Keanekaragaman Flora

Keanekaragaman flora dan fauna di areal kerja IUPHHK-HA PT. DRT berkaitan dengan keberadaan hutan dan tipe habitat, yaitu hutan rawa gambut dan hutan mangrove. Di areal hutan yang belum ditebang pada tingkat kedalaman gambut yang berlokasi di 9 PSP dengan luas areal masing-masing 0,20 Ha, menunjukkan bahwa pada tingkat pohon diameter 20 cm jumlah spesies berkisar antara 30-36 spesies, sedangkan jumlah total spesies pohon dalam penelitian ini adalah 38 spesies. Spesies pohon yang dominan pada kedalaman gambut 4-5 m adalah Jambu-jambu Eugenia sp. 43 , sementara pada kedalaman gambut 6-7 m didominasi oleh Ramin Gonystilus bancanaus, INP 32. Pada tingkat pancang, hasil analisis vegetasi menunjukkan bahwa jumlah spesies pada tiap petak ukur berkisar antara 20-22 spesies. Spesies dominan pada kedalaman gambut 2-3 m adalah Balam Palaquium obovatum, IVI 25 , spesies dominan pada kedalaman gambut 4-5 m adalah Jambu-jambu Eugenia sp., INP 25 , dan pada kedalaman gambut 6-7 m adalah Pasir-pasir Urandra secundiflora, IVI 23 . Pada tingkat semai, jumlah spesies rata-rata pada tiap petak ukur berkisar antara 17 – 18 spesies. Spesies dominan pada kedalaman gambut 2 – 3 m adalah Pasir-pasir Urandra secundiflora, IVI 26 , pada kedalaman gambut 4 – 5 m adalah Milas Parasternon urophyllum, IVI 32 , dan pada kedalaman gambut 6 – 7 m adalah Jambu-jambu Eugenia sp., IVI 28 . Spesies pohon yang dikategorikan sebagai pohon komersil diantaranya adalah Ramin Gonystylus bancanus, Meranti Batu Shorea uliginosa, Meranti Bunga Shorea teysmanniana, Durian Burung Durio carinatus, Suntai Palaquium obovatum, Bintangur Calophyllum soulattri, Geronggang Cratoxylon arborescens, Punak Tetramerista glabra, Jangkang Xylopia malayana, Pisang-pisang Mezzetia parviflora, dan Kelat Eugenia sp.. Spesies non pohon tumbuhan bawah, semak, epifit, dan liana yang terdapat di areal kerja PT. DRT terdiri dari hampir 10 spesies tumbuhan bawah dan hampir 10 spesies epifit, liana, dan semak. Spesies tumbuhan bawah yang dominan adalah Palma dari spesies Palas Liquala pimula dan Salak Hutan Zalacca conferta. Kedua spesies tumbuhan tersebut ditemukan sebagai tumbuhan dominan dan rapat, mencapai tinggi 2–4 m. di hutan yang padat dengan Palas dan Salak Hutan, jarang ditemukan adanya anakan pohon atau regenerasinya. Tumbuhan bawah yang seringkali ditemukan di lantai hutan primer adalah Pandan Pandanus sp., tumbuhan merambat Rhaphidophora minor, Kadaka Asplenium nidus, Anggrek Dendrobium salaccensis, dan Kantung Semar Nepenthes spp.. Spesies Paku-pakuan yang mendominasi areal bekas tebangan adalah Neprolepsis radicans dan Stenochlaena palustris. Daftar spesies tumbuhan yang terdapat di areal kerja IUPHHK-HA PT. DRT dapat dikategorikan sebagai spesies komersil tebang dan spesies lain yang terdiri atas kategori sebagai pohon, herbasemak, epifit, liana, dan palma.

b. Keanekaragaman Fauna