Iklim dan Intensitas Hujan Hidrologi

karena kebakaran. Kondisi tanah hutan rawa gambut yang sangat sensitif ini menyebabkan perlindungan terhadap kandungan air tanah menjadi sangat penting untuk menghindarkan terjadinya bahaya kebakaran dan dampak ikutannya PT. DRT 2010.

4.6 Iklim dan Intensitas Hujan

Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson 1951 areal kerja IUPHHK- HA PT. DRT termasuk ke dalam tipe A dengan nilai Q = 10,10 . Curah hujan per tahun 2358 mm, sedangkan curah hujan bulanan rata-rata berkisar 51,32– 301,06 mmbln, curah hujan tertinggi jatuh pada bulan November 301.66 mm dan Desember 253,40 mm. Curah hujan terendah jatuh pada bulan Maret 51.33 mm dan Juli 73,80 mm. Rata-rata hari hujan adalah 12 haribulan, hari hujan tertinggi jatuh pada bulan November 14 haribulan dan terendah pada bulan Februari 3,30 haribulan PT. DRT 2010. Suhu udara rata-rata di areal kerja IUPHHK-HA PT. DRT hampir merata sepanjang tahun yaitu berkisar antara 25 –27 C. Demikian juga kelembaban nisbi bulannya yaitu antara 79–90 . Rata-rata kecepatan angin berkisar antara 8–21 kmjam. Belum pernah dilaporkan adanya angin puting beliung. Arah angin yang umum adalah : a. Timur Laut : Desember - Maret b. Tenggara : April, Mei, Juli, September c. Selatan : Juni, Agustus d. Barat Laut : November e. Barat Daya : Oktober Pada umumnya, presipitasi mencukupi dan tersebar dengan baik guna mengurangi resiko kebakaran hutan. Namun demikian, iklim yang luar biasa dapat terjadi berkaitan dengan el nino yang menyebabkan musim kemarau panjang sehingga meningkatkan resiko kebakaran hutan dari aktifitas kerja masyarakat lokal sekitar batas hutan. PT. DRT telah memiliki prosedur pencegahan kebakaran dan pemadamannya yang terdapat dalam SOP-4PH-09.

4.7 Hidrologi

Areal kerja IUPHHK-HA PT. DRT terletak di bagian timur DAS Sungai Rokan dengan beberapa sungai yang mengalir ke bagian barat dan selatan, utara dan timur Selat Malaka. Sungai-sungai yang mengalir ke bagian barat-selatan yang bermuara ke Sungai Rokan adalah : Pasir Besar, Agar, Labuhan Tangga Besar, Labuhan Tangga Kecil, dan Bantayan. Sungai-sungai yang utara dan timur yang bermuara di Selat Malaka adalah Serusa, Pematang Nibung, Nyamuk, Sinaboi, Teluk Dalam, Sinepis Besar, dan Sinepis Kecil. Sedangkan sungai yang mengalir dari bagian Selatan ke arah Utara adalah sungai Sekusut. Air pada genangan rawa berwarna coklat tua yang keluar dari tanah gambut. Pelumpuran yang terjadi sangat sedikit, kecuali yang dekat aliran ke Sungai Rokan dimana lumpur terbentuk pada saat pasang sangat tinggi dan masamasa banjir sungai Rokan. Hal ini disebabkan karena sebelumnya telah terjadi konversi wilayah hutan dalam jumlah besar pada bagian hulu dan praktek pembuatan jalan yang tidak baik. Dengan demikian strategi untuk mempertahankan hutan alam di bagian hulu sungai Rokan menjadi sangat penting. Kondisi sungai Rokan memungkinkan untuk membuat log pond pada bagian yang cukup dalam sepanjang sisi timur. Kedalaman sungai Rokan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

4.8 Tipe Hutan dan Penutupan Vegetasi