Kerangka Pemikiran Operasional TINJAUAN PUSTAKA

• Variabel variabel dependen yang digunakan adalah PDRB riil per tenaga kerja. • Variabel independen terdiri dari infrastruktur dan investasi swasta. Infrastruktur yang dikaji meliputi infrastruktur ekonomi yang meliputi variabel jalan, listrik dan air bersih serta infrastruktur sosial yang diwakili oleh variabel kesehatan.

2.3. Kerangka Pemikiran Operasional

Keberhasilan pembangunan di Indonesia masih meninggalkan masalah berupa disparitas wilayah dan pendapatan. Sumber daya yang ada masih belum merata dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga masih ada daerah yang termasuk kategori miskin dan yang kaya. Disparitas pembangunan ini bila dibiarkan berlangsung bisa memperlebar ketimpangan dan tingkat kesenjangan sehingga peningkatan kegiatan perekonomian tidak dapat mencukupi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. Ketimpangan juga dapat menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang tinggi. Hal ini disebabkan kemampuan masing-masing daerah untuk tumbuh dan berkembang yang bervariasi dan sangat ditentukan oleh berbagai faktor ekonomi yang dimiliki oleh suatu wilayah. Pembangunan ekonomi suatu wilayah dapat dianalisis melalui tingkat pertumbuhan ekonominya, dimana perkembangannya ditentukan oleh kapasitas output produksi yang dihasilkan wilayah tersebut. Sementara itu kapasitas output produksi sangat ditentukan oleh akumulasi modal atau investasi yang dilakukan, produktivitas tenaga kerja, serta penggunaan teknologi dalam kegiatan ekonomi. Salah satu bentuk pemanfaatan investasi publik adalah pembangunan pelayanan infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi baik infrastruktur ekonomi, infrastruktur sosial, maupun infrastruktur administrasi. Pembangunan infrastruktur yang beragam dan bervariasi baik kuantitas maupun kualitasnya di setiap provinsi di Indonesia membawa pengaruh terhadap produktivitas ekonomi di masing-masing wilayah, yang bisa digunakan untuk menganalisis masalah ketimpangan yang terjadi. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia dan melihat besarnya pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap produktivitas ekonomi di Indonesia. Infrastruktur yang diteliti terdiri dari infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi yaitu: panjang jalan, energi listrik, sumber daya air bersih dan fasilitas kesehatan. Tingkat produktivitas tiap infrastruktur dicerminkan oleh nilai elastisitas dari ketersediaan infrastruktur terhadap perekonomian. Semakin besar nilai elastisitas menunjukkan infrastruktur tersebut semakin produktif meningkatkan perekonomian. Layanan infrastruktur yang buruk, dilihat dari kualitas dan kuantitasnya, berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi, sebaliknya semakin efektif optimal layanan infrastruktur tersebut dimanfaatkan maka akan memberikan rate of return yang tinggi Yanuar, 2006. Mengingat layanan infrastruktur memerlukan modal yang besar dengan waktu pengembalian yang lama dan beresiko tinggi, maka pembangunan infrastruktur lebih banyak dilakukan oleh pemerintah. Dengan kerangka pemikiran tersebut, dapat ditentukan alat analisis yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Model yang digunakan adalah model pertumbuhan neoklasik Solow yang didasarkan pada fungsi produksi Cobb-Douglas, dimana infrastruktur merupakan bagian dari stok modal yang dilakukan pemerintah sebagai investasi publik. Produktivitas ekonomi yang dihasilkan di suatu daerah dianalisis sebagai variabel eksogen yang diteliti dari input dalam fungsi produksi tersebut. Variabel eksogen diperoleh dari output per tenaga kerja, sedangkan produktivitas ekonomi merupakan nilai koefisien dari variabel eksogen yang dianalisis dalam model operasional. Nilai koefisien dalam model menunjukkan tingkat elastisistas variabel endogen terhadap variabel eksogen, yang artinya setiap kenaikan satu persen variabel endogen akan meningkatkan variabel eksogen sebesar nilai koefisien dari model hasil penelitian. Alur pemikiran dalam kerangka operasional ini secara sistematis dapat dilihat pada Gambar 2.2. Teknologi Pertumbuhan Ekonomi Produktivitas Output Ekonomi Tenaga Kerja Kapital Infrastruktur Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Sosial Kesehatan Jalan Listrik Air Bersih Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Operasional Keterangan: : variabel yang diteliti. : variabel yang tidak dimasukkan dalam penelitian karena dianggap konstan.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, yang mencakup kurun waktu 1995 – 2007. Dengan berbagai keterbatasan, data yang digunakan dalam analisis ini ditunjukkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Data yang Digunakan dalam Penelitian Analisis Pengaruh Infrastruktur Ekonomi dan Sosial terhadap Produktivitas Ekonomi Indonesia, Tahun 1995 – 2007 No Jenis Data Sumber 1 2 3 1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 1993 seluruh provinsi di Indonesia. BPS 2. Tenaga kerja masing-masing provinsi di Indonesia. BPS 3. Panjang jalan menurut kondisi jalan di masing-masing provinsi di Indonesia. Publikasi Statistik Perhubungan BPS 4. Jumlah energi listrik yang terjual masing-masing provinsi di Indonesia. PT. PLN 5. Jumlah air bersih yang disalurkan masing-masing provinsi di Indonesia. Publikasi Statistik Air Bersih BPS 6. Jumlah rumah sakit dan puskesmas masing-masing provinsi di Indonesia. Publikasi Statistik Indonesia BPS dan Departemen Kesehatan