IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih RSIJCP termasuk ke dalam kategori rumah sakit swasta yang dimiliki oleh sebuah
lembagaperusahaan. Gagasan didirikannya Rumah Sakit Islam Jakarta bermula dari dirasakannya kebutuhan akan pelayanan Rumah Sakit yang
bernafaskan Islam. Dr.H.Kusnadi yang juga sebagai salah seorang tokoh Muhammadiyah tergugah dan mulai memikirkan perlu adanya rumah sakit
dengan pelayanan islami. Tujuan didirikannya RSIJ adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan
masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan promotif, pencegahan penyakit preventif, penyembuhan penyakit kuratif dan
pemulihan kesehatan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan, serta tuntutan ajaran islam
dengan tidak memandang agama, golongan dan kedudukan. Setelah melalui berbagai pertimbangan, maka dikukuhkan panitia oleh
yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta RSIJ pada tanggal 18 April 1967. Berdasarkan akte no.36 tahun 1967, maka resmi berdiri RSIJCP pada tanggal
23 Juni 1971. Seiring berjalannya waktu, RSIJCP banyak mendapatkan dukungan dari pemerintahan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tahun
1972-1981 RSIJCP berhasil menambah fasilitas RS dan Sekolah Perawatan Kesehatan SPK pada tahun 1982.
Perkembangan RSIJCP terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan wujud fungsi sosial Rumah Sakit Islam Jakarta sebagai amal
usaha yang selalu memperlihatkan orang-orang kecil yang tidak mampu. Hingga pada 23 juni 2001 RSIJCP, mampu menyediakan 466 tempat tidur
didukung 1.444 orang tenaga medis, perawat dan non medis, serta berbagai peralatan canggih. Kini RSIJCP memiliki kapasitas 403 tempat tidur,
ditunjang dengan 1.409 tenaga medis, perawat dan non medis, penambahan
fasilitas rawat jalan spesialis dan sub spesialis dengan fasilitas yang nyaman di Klinik Raudhah.
4.1.1. Visi dan Misi
Yayasan RSIJ memiliki visi “Berlandaskan semangat Fastabiqul khairot, RSIJ menjadi pusat rujukan yang memiliki unggulan bertaraf
internasional untuk mengamalkan perintah ALLAH Ta`awanu’alal birri wattaqwa dalam bidang kesehatan”. Visi tersebut didukung dengan misi :
1. Pelayanan kesehatan yang Islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu’afa.
Pelayanan yang islami adalah : a. Robbaniyah : Bekerja suatu ibadah, ihsan dalam pelayanan
b. Insaniyah : Pelayanan yang diberikan merupakan kerahmatan bagi
stakeholder c. Obyektif : Pelayanan yang transparan dan dinamis, profesional dan
bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan tanpa cacat
2. Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya artinya mampu memimpin sesuai dengan rujukan dalam bentuk pelatihan, studi
banding, magang, konseling dan benchmarking.
Falsafah dan Motto RSIJ : RSIJ adalah perwujudan dari iman sebagai amal
shaleh kepada ALLAH SWT dan menjadikannya sebagai sarana ibadah.
Motto : Bekerja sebagai ibadah dan ihsan dalam pelayanan. 4.1.2.
Struktur Organisasi
RSIJCP menganut stuktur organisasi garis dan staf, dimana pimpinan RS Direktur utama dibantu oleh penasehat untuk mengambil keputusan.
Jenis struktur garis dan staf sangat tepat diterapkan, karena RSIJCP merupakan
organisasi yang
berkembang besar,
sehingga sangat
memungkinkan seorang pemimpin kesulitan dalam proses pengambilan keputusan. Direktur utama dibantu oleh komite etik dan komite klinik,
sebagai penasehat. Direktur utama membawahi 5 unit kerja, diantaranya pengendalian internal, komunikasi korporat, manajemen risiko, sistem
informasi rumah sakit dan pengembangan organisasi. Direktur utama dibantu
oleh 4 empat orang Direktur, yaitu Direktur Pelayanan Klinik, Direktur Penunjang Klinik, Direktur Keuangan, Direktur SDM Sumber daya
Manusia dan Binroh Binaan Rohani. Direktur pelayanan klinik dibantu bidang keperawatan serta bidang
medis dan profesi kesehatan mengawasi Manajer Raudhah, Manajer Rawat Jalan, Manajer Rawat Inap, Manajer Pelayanan Khusus, Manajer
Laboratorium, Manajer Radio Diagnostik dan Farmasi. Direktur Penunjang Klinik dibantu oleh Manajer Gizi, Manajer Rekam Medik, Manajer
Pemeliharaan dan Kesehatan Lingkungan, Manajer Logistik, Manajer Pelayanan Umum dan Perkantoran, serta Manajer Pemasaran. Direktur
Keuangan dibantu oleh Manajer Keuangan dan Manajer Akuntansi. Sedangkan Direktur SDM dan Binroh dibantu oleh Manajer SDM dan
Binroh. Secara terperinci terdapat pada struktur organisasi RSIJCP di Lampiran 4.
Divisi logistik yang berada di bawah pimpinan Direktur Penunjang Klinik yang memiliki fungsi utama mengelola dan mengembangkan fungsi
logistik, mengatur logistik umum dan investasi, serta logistik perbekalan kesehatan. Divisi logistik merupakan divisi baru, terbentuk pada tahun 2007.
Pendirian divisi logistik dirasakan sangat perlu, karena sebelumnya peran logistik dipegang oleh divisi farmasi secara langsung. Divisi logistik
memiliki Visi: “Menjadikan logistik sebagai unit pelayanan penunjang umum di RSIJ yang amanah, tepat dan cepat dengan orientasi masa depan
guna tercapainya kebutuhan dan kepuasan stakeholder”. Visi logistik didukung oleh misi-misi berikut :
a. Mengembangkan SDM logistik sesuai kompetensi b. Memberikan pelayanan yang islami, profesional dan bermutu
c. Menciptakan hubungan kemitraan d. Mengutamakan prinsip kepercayaan dan kejujuran
e. Mengembangkan unsur dan prosedur sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sasaran Mutu Divisi Logistik adalah : Jumlah persediaan barang rutin sesuai persediaan minimal rata-rata 80, waktu kedatangan barang rutin 7
hari kerja dengan target 70 persen, jumlah permintaan yang tidak terlayani di gudang logistik perbekalan kesehatan maksimal 10 persen dan lama
penginputan berita acara penerimaan barang tidak lebih dari 2,5 jam sejak barang diterima.
4.2. Karakteristik Responden