tanaman yang tinggi agar asimilat yang diakumulasi pada rimpang mencukupi untuk inisiasi pembungaan. Sebaliknya, tanaman yang tumbuh dalam kadar air
media rendah mengalami penurunan pertumbuhan yang pada akhirnya memperlambat akumulasi karbohidrat dalam rimpang, sehingga inisiasi lambat
terjadi atau tidak terjadi sama sekali. Menurut Sheriff dan Muchow 1984, pada beberapa kasus, ketersediaan air yang rendah diperlukan untuk menginduksi
pembungaan, seperti tanaman kopi yang memerlukan periode kekurangan air untuk berbunga.
5. Berat rimpang dan tebal rimpang
Kadar air media berpengaruh terhadap berat rimpang dan tebal rimpang Lampiran 9. Tanaman pada kondisi kadar air media rendah menghasilkan
rimpang yang lebih sedikit dengan ukuran yang lebih tipis. Kadar air rimpang yang tinggi menunjukkan bahwa tanaman pada kadar air media rendah segera
mengabsorbsi air lebih banyak ketika disiram, sehingga rimpang mengandung kadar air yang tinggi Tabel 7. Penurunan berat rimpang disebabkan karena
penurunan pertumbuhan vegetatif yang akhirnya berakibat pada penurunan hasil fotosintesis Khaerana et al., 2008.
Tabel 7. Berat dan tebal rimpang pada perlakuan kadar air media Perlakuan KAM
Pengamatam Berat rimpang g
Tebal rimpang mm 48-49
425.00a 26.31a
45-46 261.50b
24.36ba 42-43
226.25cb 24.42ba
39-40 192.75cb
24.70ba 36-37
33-34 151.00cd
113.75d 22.86b
22.22b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5
Kadar air media rendah berpengaruh dalam penurunan pertumbuhan vegetatif, sehingga komponen hasil seperti berat rimpang dan tebal rimpang juga
mengalami penurunan. Hasil ini sesuai dengan pengamatan Bermawie et al. 1997 di berbagai lokasi di Indonesia yang menunjukkan bahwa tinggi tanaman,
jumlah daun dan luas daun berkorelasi positif dengan hasil rimpang. Penurunan
hasil rimpang ini selain karena keterbatasan suplai air dari media, juga karena tanaman mulai memasuki akhir fase pertumbuhan vegetatif.
Ketersediaan air dalam media mempengaruhi perkembangan luas daun yang juga mengurangi permukaan fotosintesis yang menentukan produksi
rimpang. Rimpang yang dihasilkan pada kadar air media kurang dari 36 cenderung lebih tipis dan kecil, yang membuat kualitas rimpang yang lebih
rendah. Hasil pengamatan ini sejalan dengan pernyataan Khaerana et al. 2008 yang menunjukkan bahwa penurunan luas daun menyebabkan penurunan berat
rimpang temulawak yang dihasilkan.
Percobaan 2: Pengaruh Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jahe
1. Tinggi Tanaman, Jumlah Tunas dan Diameter