Perkiraan laju pembekuan jamur merang menggunakan rumus Plank

32 Tabel 9 Perbandingan perkiraan waktu pembekuan dengan rumus Plank dan laju pembekuan Jenis Pembekuan Suhu Medium ˚C Waktu menit Laju ˚Cmenit Freezer -16 76.0 0,200 Dry ice -60 17.5 0,874 Sedangkan hasil pengamatan waktu pembekuan jamur merang dan perhitungan lajunya berdasarkan percobaan dengan menggunakan suhu awal pada -2,7 ˚C, dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Penurunan suhu, waktu, dan laju pembekuan menggunakan freezer dan dry ice dengan suhu awal 2,7 ˚C Jenis Pembekuan Penurunan suhu ˚C Waktu menit Laju ˚Cmenit Freezer 13.3 485 0,027 Dry ice 15.75 65 0,240 Dari Tabel 9 dan 10, dapat dinyatakan bahwa pembekuan menggunakan freezer termasuk dalam laju pembekuan lambat berdasarkan klasifikasi proses pembekuan menurut Delgado et al. 1999, baik secara teoritis maupun berdasarkan percobaan. Pembekuan jamur merang menggunakan dry ice, dengan perkiraan waktu pembekuan berdasarkan perhitungan dengan rumus Plank, termasuk dalam laju pembekuan cepat, sedangkan berdasarkan percobaan termasuk dalam laju pembekuan komersial. Hal ini dapat disebabkan karena metode pembekuan jamur merang menggunakan dry ice yang dilakukan pada percobaan masih sangat sederhana, sehingga lebih banyak dry ice yang menyublim dibandingkan dengan jumlah dry ice yang digunakan untuk memindahkan panas dari jamur merang. Proses pembekuan menggunakan dry ice bila dilakukan dengan cara dan metode yang lebih tepat, akan mampu mendekati laju pembekuan seperti pada perhitungan menggunakan rumus Plank. Misalnya seperti menggunakan isolator pada kotak styrofoam untuk menciptakan lingkungan pembekuan yang lebih kedap dan efisien dalam penggunaan dry ice- nya. Laju pembekuan secara nyata akan memiliki selisih dengan perhitungan menggunakan rumus, karena adanya perbedaan pada densitas, termal konduktivitas, panas spesifik, dan panas laten jamur merang antara kondisi segar dan kondisi beku. Menurut López-Leiva et al. 2003, penggunaan rumus Plank 33 untuk menghitung perkiraan waktu pembekuan pada kentang, ternyata memiliki perbedaan sebesar 51.1 lebih cepat daripada waktu pembekuan secara uji coba.

4.2.2. Laju pembekuan jamur merang menggunakan freezer dan dry ice

Pembekuan sangat dipengaruhi oleh laju pembekuannya. Makin cepat laju pembekuan, makin baik mutu produk beku yang dihasilkan. Hasil pengamatan penurunan suhu dan waktu pembekuan pada perlakuan menggunakan freezer dan dry ice disajikan pada Gambar 12. Penurunan suhu pada jamur merang melalui 2 tahap, yaitu fase pra pembekuan dan fase pembekuan. Fase pra pembekuan adalah menurunkan suhu jamur merang hingga mencapai titik pembekuan,- 2,7˚C. Sedangkan fase pembekuan dimulai dari suhu - 2,7˚C hingga mencapai suhu beku yang dibutuhkan. Gambar 12 Penurunan suhu jamur merang pada pembekuan menggunakan freezer dan dry ice Grafik penurunan suhu pada Gambar 12 menunjukkan bahwa laju pembekuan pada fase pra pembekuan dari kedua perlakuan hampir sama, namun menjadi sangat berbeda ketika sudah melalui suhu 0 ˚C, seperti disajikan pada Tabel 11. Pada tahap pra pembekuan terjadi precooling, yaitu penurunan suhu hingga suhu dingin dan terjadi supercooling dimana terjadi penurunan jamur 34 merang secara cepat hingga mencapai titik beku, namun kandungan air belum berubah menjadi es Fellows, 2000. Memasuki tahap pembekuan, kristal es mulai terbentuk dengan adanya pelepasan panas laten, sehingga larutan menjadi jenuh dan mencapai suhu beku, dimana waktu yang dibutuhkan ditentukan oleh laju kehilangan panas. Tabel 11 Laju pembekuan jamur merang pada fase pra pembekuan dan pembekuan Perlakuan Pre pembekuan Pembekuan Suhu Waktu Laju Suhu Waktu Laju ˚C menit ˚Cmenit ˚C menit ˚Cmenit Freezer 17,95 50 0,36 15,96 580 0,028 Dry ice 29,39 70 0,42 19,46 75 0,26 Pada percobaan ini, perhitungan laju pembekuan dihitung dari awal proses penurunan suhu hingga beku, yang hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Penurunan suhu, waktu, dan laju pembekuan menggunakan freezer dan dry ice Jenis Pembekuan Penurunan suhu ˚C Waktu jam Laju ˚Cjam Laju ˚Cmenit Freezer 33.91 10.5 3.23 0.05 Dry ice 48.85 3.0 16.28 0.27 Tabel 12 menunjukkan bahwa laju pembekuan jamur merang menggunakan dry ice sekitar 5 kali lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan freezer. Perlakuan menggunakan dry ice mengalami pelepasan panas yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan freezer. Hal ini dapat disebabkan karena suhu dry ice yang jauh lebih rendah dan panas dari jamur merang dapat menyediakan panas laten untuk sublimasi bagi dry ice. Dry ice yang kontak dengan jamur merang, secara cepat akan memindahkan panas dari permukaannya untuk menghasilkan koefisien pindah panas yang tinggi sehingga terjadi pembekuan yang lebih cepat. Sebagian besar kapasitas pembekuan dry ice 85 berasal dari sublimasinya Fellows, 2000. Selain berdasarkan laju pembekuannya, menurut Evan 2008, ukuran kristal es yang terbentuk di dalam jaringan bahan dipengaruhi pula oleh waktu yang