Bentuk Penelitian Lokasi Penelitian Hipotesis Kerangka Konsep Defenisi Oprasional

BAB III METODE PENELITAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif metode kuantitatif.Menurut Sugiyono 2008:55 bentuk penelitian merupakan penelitian dengan metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dimana dapat diartikan sebagai suatu pernyataan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Juliandi 2013:14 penelitian dalam permasalahan asosiatif merupakan penelitian yang berupaya mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan dan berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel menjadi penyebab perubahan variabel lainnya. Dengan tujuan untuk mengetahui pandangan konsumen dalam penerapan Total Quality Management terhadap kemajuan usaha.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di dilakukan pada RM. Lobu Bara jalan Purbasinomba No. 29 Kabupaten Padang Lawas Utara. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Sugiyono 2008:115 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah konsumen yang telah membelimakanan di RM. Lobu Bara. Dimana berdasarkan dari pra penelitian dan hasil wawancara langsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap pegawai RM. Lobu Bara , diketahui bahwa jumlah konsumen yang membeli pada RM. Lobu Bara sebanyak 50 orang setiap harinya, sehingga selama 7 hari pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka jumlah populasi dari penelitian ini yakni sebanyak 350 orang.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2008: 116 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang dipilih dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Sugiyono 2008:118 teknik non probability sampling yang dipakai adalah teknik accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Menurut Tatang 2011:45 untuk menentukan besar sampel yang diperlukan, maka digunakan rumus slovin dengan syarat jumlah populasi harus lebih dari 100 orang, populasi juga harus terhingga atau diketahui jumlah populasi yang jelas, sebagai berikut merupakan perhitungan penentuan sampel pada penelitian ini: n = � 1+ �� 2 Keterangan: n = Besar sampel yang diinginkan N = Jumblah Populasi e = estimator proporsi populasi Sehingga jumlah sample menjadi: n = � 1+ � 2 n = 350 1+350 0.1 2 = 99,71 orang. Dibulatkan menjadi 100 orang. Atas perhitungan diatas didapatkan sampel sebanyak 100 orang yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono 2008:70 hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu, rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melaului pengumpulan data. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. H a : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan TQMterhadap Kemajuan Usaha. 2. H :Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan TQM terhadap Kemajuan Usaha.

3.5 Kerangka Konsep

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi yang menjadi variabel penelitian yaitu: variabel TQM yaitu variabel independenvariabel bebas X dan variabel Kemajuan Usaha yaitu variabel dependenvariabel terikat Y. konsep penelitian ini adalah untuk melihat, mengukur, dan menganalisis pengaruh TQM terhadap kemajuan usaha. Gambar 3.1 TQM X Kemajuan Usaha Y

3.6 Defenisi Oprasional

Defenisi oprasional merupakan petunjuk pelaksanaan yang mengenai cara- cara untuk mengukur variabel-variabel. Adapun variabel penelitian beserta defenisi oprasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Variabel TQM X merupakan sebuah pendekatan yang menekankan peningkatan proses produksi secara terus menerus melalui eliminasi pemborosan, peningkatan kualitas, serta mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, tujuan akhir dari konsep TQM adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan dan upaya mengurangi suatu kesalahanketidaksempurnaan barang atau jasa yang dihasilkan. Berikut ini merupakan indicator TQM : 1. Kepuasan pelanggan Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi terterntu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan.Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal.Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu.Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula kepuasan pelanggan. 2. Respek terhadap Setiap Orang Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreatifitas yang khas.Dengan demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan. 3. Manajemen Berdasarkan Fakta Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta.Maksudnya, bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar perasaan.Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini.Pertama, prioritas prioritization, yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. Konsep kedua, yaitu variasi atau variabilitas kinerja manusia.Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi.Dengan demikian, manajemen dapat memprediksikan hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. 4. Perbaikan Berkesinambungan Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang berlaku di sini adalah siklus PDCAA plan-do-check-act-analyze yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh. Kemajuan Usaha Ymerupakan kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri secara terus menerus dan cenderung meningkat. Adapun yang menjadi indikator dari Variabel kemajuan usaha adalah sebagai berikut : Peluang pasar yang baik, usaha memiliki peluang yang baik dan dalam melaksanakan penetrasi pasar Keunggulan persaingan, usaha memilki keunggulan kompetitif sehingga dapat bersaing dengan usaha sejenis Kualitas barangjasa, usaha memiliki kualitas yang baik atas produk yang ditawarkan kepada konsumen Inovasi yang berproses, melaksanakan perubahan atau terobosan baru dalam setiap kegiatan usaha Dasar budaya perusahaan, memiliki haluan dalam bertindak dan melaksanakan kegiatan usaha Menghargai pelanggan dan pegawai, sikap dimana perusahaan menghargai keberadaan pelanggan dan pegawai dan menghargai produknya Manajemen yang berkualitas, memiliki manajemen yang baik dan yang dapat mengotrol setiap kegiatan usaha. Tabel 3.1 Defenisi Oprasional Variabel Indikator TQM X Kepuasan pelanggan Respek terhadap Setiap Orang Manajemen Berdasarkan Fakta Perbaikan Berkesinambungan Kemajuan Usaha Y Peluang pasar yang baik Keunggulan persaingan Kualitas barangjasa Inovasi yang berproses Dasar budaya perusahaan Menghargai pelanggan dan pegawai Manajemen yang berkualitas

3.7 Teknik Pengumpulan Data