didiamkan selama 4 menit. Selanjutnya ditambahkan 3 ml H
3
PO
4
3,57 N dan dihomogenkan. Setelah selesai, sampel yang telah melalui tahap pembentukan
siap untuk dibaca menggunakan spektrofluorometer pada panjang gelombang eksitasi 350 nm dan panjang gelombang emisi 444 nm. Rumus perhitungan kadar
histamin ppm adalah sebagai berikut :
Histamin ppm =
IU
Keterangan : IU
= Absorban sampel A
= Intersep B
= Slope Fp
= Faktor pengencer
3.4.2 Analisis kadar Total Volatile Base TVB SNI 2354.8:2009
Analisis ini bertujuan untuk menentukan jumlah kandungan senyawa- senyawa basa volatil yang terbentuk akibat degradasi protein. Prosedur kerja
analisis kadar TVB terbagi atas 3 tahap sebagai berikut : a
Tahap ekstraksi Pertama-tama sampel ditimbang sebanyak 10 gram dengan gelas piala, lalu
ditambahkan 90 ml asam perklorat PCA 6. Sampel dihomogenkan menggunakan homogenizer selama 2 menit. Selanjutnya sampel disaring dengan
menggunakan kertas saring kasar dan menghasilkan filtrat yang akan digunakan pada tahapan selanjutnya.
b Tahap destilasi
Sebanyak 50 ml sampel filtrat dimasukkan ke tabung destilasi, kemudian ditambahkan beberapa tetes indikator Fenolftalein dan ditambahkan beberapa
tetes silikon anti foaming. Tabung destilasi dipasang pada destilator dan ditambahkan 10 ml NaOH 20 sampai basa yang ditandai dengan warna merah.
Kemudian disiapkan penampung erlenmeyer yang berisi 100 ml H
3
BO
4
3 dan 3-5 tetes indikator tashiro yang berwarna ungu. Setelah itu sampel didestilasi uap
kurang lebih 10 menit sampai memperoleh destilat 100 ml sehingga pada volume akhir mencapai kurang lebih 200 ml larutan berwarna hijau. Larutan blanko
disiapkan dengan mengganti ekstrak sampel dengan 50 ml asam perklorat PCA 6 dan dikerjakan dengan proses yang sama dengan sampel
c Tahap titrasi
Larutan destilat sampel dan blanko kemudian dititrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,02 N. Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya
kembali warna ungu. Perhitungan kadar TVB dapat dilakukan dengan perumusan berikut ini :
Kadar TVB mgN100g =
V V N HC A N
Keterangan : Vc
= volume larutan HCl pada titrasi contohsampel Vb
= volume larutan HCl pada titrasi blanko Ar N = berat atom nitrogen 14,007
Fp = faktor pengenceran
3.4.3 Analisis total mikroba Total Plate Count SNI 01-2332.3-2006
Prinsip kerja analisis TPC adalah pertumbuhan mikroorganisme setelah contoh diinkubasi dalam media agar pada suhu 35
°
C selama 48 jam, maka mikroorganisme tersebut akan tumbuh berkembang biak dengan membentuk
koloni yang dapat langsung dihitung. Prosedur kerja analisis TPC adalah sebagai berikut: sampel ditimbang
secara aseptik sebanyak 25 gram dan ditambahkan 225 ml larutan Butterfield’s Phospate Buffered, kemudian dihomogenkan slama 2 menit. Homogenat ini
merupakan larutan pengenceran 10
-1
. Sebanyak 1 ml homogenat diambil menggunakan pipet steril dimasukkan ke dalam botol berisi 9 ml larutan
Butterfield’s Phospate Buffered sehingga diperoleh contoh dengan pengenceran 10
-2
. Pada setiap pengenceran dilakukan pengocokan minimal 25 kali. Kemudian dilakukan hal yang sama untuk pengenceran 10
-3
, 10
-4
, 10
-5
, dan seterusnya sesuai
kondisi sampel. Selanjutnya untuk metode cawan agar tuang pour plate method, dipipet sebanyak 1 ml dari setiap pengenceran dan dimasukkan ke dalam cawan
petri steril secara duplo menggunakan pipet steril. Ke dalam masing-masing cawan yang sudah berisi sampel, ditambahkan 12-15 ml media Plate Count Agar
PCA yang sudah didinginkan hingga mencapai suhu 45
°
C. Setelah agar menjadi padat, cawan petri yang telah berisi agar dan larutan sampel tersebut dimasukkan
ke dalam inkubator dengan posisi terbalik selama 48 jam pada suhu 35
°
C. Selanjutnya dilakukan pengamatan dengan menghitung jumlah koloni bakteri
yang ada di dalam cawan petri menggunakan alat penghitung koloni. Jumlah koloni yang dihitung adalah cawan petri yang mempunyai koloni bakteri antara
25-250 koloni.
3.4.4 Analisis jumlah bakteri pembentuk histamin Niven et al. 1981