57
C. Analisis Faktor
Selanjutnya analisis data masuk ke bagian utama dari anaisis yang dipakai dala penelitian ini, yaitu analisis faktor. Adapun dalam analisis faktor
terdiri dari beberapa langkah.
1. Variabel-variabel Yang Tidak Memenuhi MSA
Measure of Sampling Adequacy MSA adalah suatu pedoman untuk mengukur apakah suatu variabel itu memenuhi syarat kecukupan atau tidak
sebagai syarat analisis faktor. Batas kecukupan MSA adalah 0,5 Maholtra, 1996.
Dari hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 2 variabel yang tidak memenuhi syarat MSA dari 25 variabel. Kedua variabel itu dapat dilihat
pada tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11. Variabel Yang Tidak Memenuhi Syarat MSA
No. Nama Variabel MSA
1. Besarnya SPP X11
0,403 2.
Peraturan-peraturan X22 0,457
Sumber: Data Primer Yang Diolah Lampiran Dari tabel di atas didapat bahwa dari 25 variabel yang ada, ternyata
setelah dilakukan analisis faktor terdapat dua faktor yang tidak mencukupi syarat MSA. Maka 23 faktor yang tersisa, selanjutnya akan disertakan dalam
tahapan analisis faktor berikutnya.
58
2. Uji Bartletts dan Kaiser Meyer Olkin KMO KMO
Uji Bartletts digunakan untuk menguji hipotesis nol Ho yang menyatakan bahwa semua variabel tidak berhubungan satu sama lainnya. Pada
lampiran terlihat bahwa nilai Bartletts test of sphercity = 954,958 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa peluang kesalahan dukungan data
untuk menolak Ho sebesar 0 atau dengan kata lain hubungan antar variabel terdapat korelasi.
Sedangkan uji KMO merupakan uji untuk mengukur tingkat kesalahan antara variabel yang dijelaskan oleh korelasi antar variabel,
Maholtra 1996 menjelaskan bahwa jika KMO lebih besar dari 0,5 maka analisis faktor tepat untuk digunakan. Pada lampiran dapat dilihat bahwa nilai
KMO = 0,826, ini berarti menunjukkan bahwa antar variabel terdapat hubungan satu sama lainnya, sehingga analisis faktor tepat digunakan dalam
penelitian ini.
3. Penentuan Jumlah Faktor
Penentuan pemilihan teknik analisis faktor yang akan digunakan didasarkan pada kemampuan teknik tersebut dalam menjelaskan data yang
ada, serta tingkat keakuratan model analisis. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis faktor dan menggunakan teknik principal
component analysis PCA yang dikenal memerikan persentase komulatif yang lebih baik dibandingkan dengan teknik lain. Penentuan jumlah faktor
didasarkan pada nilai eigenvalue 1,0 Maholtra, 1996.
59
Dari hasil analisis lampiran jumlah faktor yang didasarkan pada kriteria tersebut di atas adalah sebanyak 6 faktor. Secara lengkap, faktor,
eigenvalue, dan cummulative percentage of variance dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12. Hasil analisis Faktor Berdasarkan Nilai Eigenvalue dan Cummulative Percentage Of Variance
No. Faktor Eigenvalue Percentage Of Variance
Cummulative Percentage Of Variance
1. F1
6,088 26,471
26,471 2.
F2 2,502
10,880 37,352
3. F3
1,610 7,000
44,352 4.
F4 1,310
5,694 50,046
5. F5
1,176 5,112
55,158 6.
F6 1,033
4,492 59,649
Sumber: Data Primer Yang Diolah Lampiran Keenam faktor tersebut dapat dikatakan sebagai faktor-faktor bauran
pemasaran pada perguruan tinggi yang mempengaruhi keputusan konsumen Mahasiswa Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
4. Rotasi Faktor