13
pemasaran jasa, yaitu : jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud intangble, tidak dapat dipisahkan inseparable, jasa sangat bervariasi
variability dan jasa tidak tahan lama dan jasa tidak bisa disimpan perishable.
4. Bauran Pemasaran Jasa
Elemen-elemen bauran pemasaran jasa dari semua variabel yang bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dan akan dipakai untuk
memuaskan konsumen sasaran. Bauran pemasaran sebagaimana sudah kita kenal dengan sebutan 4P yaitu: product, price, promotin dan place, adalah
bauran pemasaran untuk produk barang, sedangkan untuk bauran pemasaran jasa telah dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik jasa itu
sendiri. Menurut
Alma 1992 menegaskan bahwa elemen bauran pemasaran lembaga pendidikan terdiri atas 4P ditambah dengan P kelima
yaitu : P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = Personal Traits.
Sedangkan, dalam pemasaran jasa oleh Boom dan Bitner Kotler,
1997, menegaskan bahwa bauran pemasaran jasa terdiri dari 4P ditambah 3P. Elemen-elemen yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk
keperluan komunikasi dalam memuaskan konsumen jasa tersebut adalah: P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = People orang, P6
= Process, P7 = Physical evidence bukti fisik.
14
Dalam uraian di atas telah dijelaskan bahwa jasa diproduksi secara simultan dengan konsumsinya dan jasa lebih banyak unsur intangible-nya,
maka konsumen sering mencari tanda-tanda yang tangible untuk membantu memahami karakteristik jasa. Maka dalam penelitian ini, bauran pemasaran
jasa marketing mix yang digunakan penulis adalah bauran pemasaran jasa yang terdiri dari 7P, sebagai berikut: : P1 = Product, P2 = Price, P3 =
Promotion, P4 = Place, P5 = Personal traits, P6 = Process, P7 = Physical evidence bukti fisik. Meskipun ada variabel lain yang tidak diteliti karena
dianggap sudah diwakili oleh variabel di atas.
5. Faktor-faktor Bauran Pemasaran Jasa yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Kotler 1997 mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai
sasarannya dalam pasar sasaran. Kiat itu ada empat faktor yaitu: 1 produk, 2 harga, 3 tempat, dan 4 promosi.
Dalam rencana penelitian ini yang berkenaan dengan lembaga pendidikan, elemen-elemen bauran pemasaran yang akan digunakan adalah
4P+3P yaitu: a. P1 = Product
Produk merupakan hal yang paling mendasar the most crucial determinant yang akan menjadi pertimbangan preferensi
pilihan bagi mahasiswa. Bauran produk dalam strategi ini dapat
15
berupa diferensiasi produk yang akan memberikan dampak terhadap kesempatan lapangan kerja dan menimbulkan citra
terhadap nama universitas perguruan tinggi, dan terhadap mutu produk itu sendiri. Misalnya jurusan apa saja yang
tersedia pada suatu perguruan tinggi, ada jurusan favorit atau tidak. Demikian pula performance dari lulusan jurusan tersebut
ikut mempengaruhi. b. P2 = Price
Elemen ini berjalan sejajar dengan mutu produk. Apabila mutu produk baik, maka konsumen berani “membayar” lebih tinggi.
c. P3 = Place Pada umumnya pimpinan perguruan tinggi sependapat bahwa
lokasi, letak perguruan tinggi yang mudah dicapai kendaraan umum, cukup berperan sebagai bahan pertimbangan mahasiswa
untuk memasuki perguruan tinggi tersebut. d. P4 = Promotion
Promosi adalah informasi mengenai keberadaan suatu perguruan tinggi, merupakan bahan pertimbangan untuk
mahasiswa memilih perguruan tinggi yang dicita-citakan. e. P5 = Personal Traits
Hal ini menyangkut perilaku unsur pimpinan perguruan tinggi baik dosen maupun pelayanan yang diberikan oleh karyawan
16
perguruan tinggi tersebut. Figur seorang pimpinan perguruan tinggi dapat membawa perkembangan perguruan tinggi.
6. P6 = Process Proses adalah kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh
perguruan tinggi terhadap warga belajarnya, sehingga dengan melalui proses ini mahasiswa akan lebih memahami suatu misi
yang diemban oleh suatu perguruan tinggi. 7. P7 = Phyical Evidence
Yaitu adalah lingkungan fisik dari suatu perguruan tinggi yang mempengaruhi kualitas pelayanan jasa pendidikan yang
diberikan oleh perguruan tinggi tersebut.
6. Perilaku Konsumen