Pembangunan Daerah Landasan Teori

itulah, tuntutan untuk menciptakan pemerintahan yang baik good governance sebagai pelaksana pembangunan menjadi semakin besar. Menyikapi hal tersebut di atas, pemerintah telah berusahah untuk melakukan perubahan-perubahan mendasar dalam sistem pemerintahannya. UU No. 221999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 251999 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pusat dan Daerah telah mengubah paradigma pembangunan daerah yang sekarang bersifat sentralisasi menjadi desentralisasi. Dan kedua undang-undang tersebut telah diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Demikian juga dengan dikeluarkannya UU No. 281999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengindikasikan bahwa pemerintah memang bersungguh-sungguh dalam usaha untuk mencapai suatu pemerintahan yang baik dan berwibawa good governance.

2. Pembangunan Daerah

Pembangunan daerah diartikan sebagai suatu proses yang berdimensi banyak yang melibatkan perubahan besar dalam struktur social, sikap masyarakat dan kelembagaan daerah, semisal percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dan faktor penentu lainnya Mulyanto, 2004. Tujuan pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan cara memperluas kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, peningkatan hubungan antar daerah wilayah serta terus diupayakan adanya proses pergeseran struktur kegiatan ekonomi. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan pembangunan daerah adalah: i mendorong mengupayakan pekerjaan yang berkualitas tinggi bagi penduduk engan mengupayakan peningkatan sumber daya yang berkualitas, sehingga mampu berperan dalam aktivitas yang lebih produktif ii menciptakan stabilitas ekonomi dengan cara menyiapkan sarana prasaranayang dibutuhkan bagi pengembangan aktivitas ekonomi daerah. Arsyad 1999 mengartikan pembangunan ekonomi daerah sebagai suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya- sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sector swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Pembangunan di sini mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembnagunan industri alternatif perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan utama pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Todaro menyebutkan bahwa tiga tujuan inti dari pembangunan adalah sebagai berikut: a. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan. b. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atau nilai-nilai kultural dan kemanusiaan. c. Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari belitan sikap menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau bangsa lain, namun juga terdapat setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan mereka.

3. Indikator-Indikator Pembangunan Daerah