Keadaan Geografis Kabupaten Klaten

Rp 226.581,5 lebih tinggi dari tahun 2002 yaitu Rp 2.475.475.15 atau rata-rata perbulan sebesar Rp 206.289.06.

e. PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Sragen pada tahun 2003 mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 10,13. Tahun 2000 sampai 2002 pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan yaitu sebesar 7,30 pada tahun 2000, dan pada tahun 2002 mengalami kenaikan menjadi sebesar 9.89. Sedangkan perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dengan Tahun Dasar 1993 perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif pada. Tahun 1999 PDRB Kabupaten Sragen mengalami pertumbuhan ekonomi yang terkecil yaitu 1,98. Pada tahun 2000 terjadi peningkatan yaitu sebesar 2.85. Tahun 2001 mengalami pertumbuhan meningkat sebesar 2,26 sampai tahun 2003 yang pertumbuhannya terbesar yaitu sebesar 3.26 Tabel 4.19. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 1993 Kabupaten Sragen Tahun 1999-2003 Dalam Jutaan Rupiah PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan Ta hu n Nilai Pertumbuhan Nilai Pertumbuhan 1999 1639021,30 7,47 677594,02 1,98 2000 1758649,46 7,30 696930,14 2,85 2001 1915755,96 8,93 712656,17 2,26 2002 2105156,40 9,89 733504,97 2,93 2003 2318336,68 10,13 757.392,37 3,26 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab Sragen, 1994-2003. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sragen 1999-2003.

7. Kabupaten Klaten

a. Keadaan Geografis

Daerah Kabupaten Klaten terbentang di antara Kota Yogyakarta dan Kota Surakarta, yang dilewati jalan raya YogyaSolo, sehingga mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat. DI samping Daerah pertengahan mediterania antara Kota Yogyakarta dan Kota Surakarta atau Kota Solo, masih terdapat pula beberapa obyek wisata, rnisalnya: 1 Candi, misalnya Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Sojiwan, Candi Merak, dan Candi Bubrah yang terletak di kecamatan Prambanan. 2 Makam, misalnya Makam Ki Ageng Pandanaran Kecamatan Bayat, Makam Ki Ageng RM Ronggowarsito Kecamatan Trucuk, Makam Ki Ageng Perwito Kecamatan Wonosari, Makam Ki Ageng Gribig Kecamatan Jatinom 3 Pemandian, misalnya Pemandian Tirtomulyono Kecamatan Kebonarum, Pemandian Jolotundo dan Ponggok Kecamatan Jatinom, Pemandian Sumber Ingas dan Lombangtirto Kecamatan Tulung. 4 Lainnya, Musium Gula Jawa Tengah Kecamatan Jogonalan, Wisata Peman-cingan Janti Kecamatan Polanharjo, Wisata Pemandangan Deles Indah Kecamatan Pemalang, Wisata DanauRowo Jombor Kecamatan Bayat, dan sebagainya. Secara umum wilayah Kabupaten Klaten terdiri dari 3 tiga dataran, yaitu dataran lereng gunung merapi, dataran rendah, dan dataran gunung kapur; yang selengkapnya sebagai berikut: 1 Dataran Lereng Gunung Merapi. Dataran ini membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom, dan Tulung. 2 Dataran Rendah membujur di tengah-tengah meliputi seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran Lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur. 3 Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan, meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat dan Cawas. 4 Dengan melihat keadaan alamnya yang sebagian besar adalah Dataran Rendah, maka Kabupaten Klaten merupakan Daerah pertanian yang potensial. DI samping itu juga sebagai penghasil kapur, batu kali dan pasir dari sungai yang berasal dari Gunung Merapi. Tabel 4.20. Deskripsi Letak dan Karakteristik Geografis Kabupaten Klaten Karakterisik UraianKeterangan

01. Letak -