setiap satu lembar saham. Rumus untuk menghitung earning per share adalah sebagai berikut :
EPS =
2.1.7 Harga Saham
Persoalan mendasar bagi setiap investor dipasar modal adalah bagaimana menentukan harga saham yang seharusnya serta melakukan
peramalan forecasting terhadap perubahan harga saham pada masa yang akan datang sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan investasi.
Ada beberapa konsep dasar nilai atau harga saham yang akan dibahas, yaitu nilai buku per lembar saham, harga pasar, harga teoritis intrinsic
value, harga nominal. Nilai buku per lembar saham adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar.
Kekayaan bersih ekonomis merupakan selisih total aktiva dengan total kewajiban. Harga pasar adalah harga yang terbentuk dipasar jual beli
saham. Harga teoritis adalah harga saham yang seharusnya terjadi, sedangkan harga nominal adalah harga yang tercantum pada saham biasa.
2.1.8 Pendekatan penilaian saham
Untuk menentukan harga saham diperlukan adanya suatu model perhitungan yang biasa dipergunakan untuk memilih saham mana yang
seharusnya dimasukkan dalam portofolio. Model perhitungan merupakan suatu mekanisme untuk mengubah serangkaian variabel perusahaan
misalnya penjualan, laba, dan dividen yang diamati menjadi perkiraan
Laba bersih setelah bunga dan pajak x 100
jumlah saham beredar
Universitas Sumatera Utara
harga saham. Ada beberapa pendekatan untuk menentukan harga saham yaitu:
2.1.8.1 Analisis Fundamental
Dalam analisis ini dinyatakan bahwa, saham memiliki nilai intrinsik tertentu. Analisis ini akan membandingkan nilai intrinsic
suatu saham dengan harga pasarnya yaitu dengan dua pendekatan.
1 Pendekatan Dividen
Dividen merupakan sebagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Pembayaran dividen yang tinggi
mencerminkan prospek tingkat keuntungan yang baik suatu perusahaan, sedangkan penurunan tingkat pembayaran
dividen dapat menjadi informasi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan sebab dividen juga
dianggap sebagai tanda tersedianya pendapatan yang tinggi dalam perusahaan dan juga mengindikasikan tingkat
pertumbuhan pendapatan saat ini dan masa yang akan datang. Pada akhirnya harga saham akan mengikuti naik
turun besarnya dividen yang dibagikan.
2 Pendekatan Price Earning Ratio PER
Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada
tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
kesediaan investor membayar suatu jumlah tertentu untuk setiap rupiah perolehan laba perusahaan.
2.1.8.2 Analasis Teknikal
Analisis ini dimulai dengan cara memperhatikan perubahan harga suatu saham dari waktu ke waktu. Model analisis ini
beranggapan bahwa harga suatu saham akan ditentukan oleh supply dan demand terhadap saham tersebut, sehingga asumsi
yang berlaku dalam model analisis ini adalah: 1 Harga saham ditentukan oleh interaksi supply and demand.
2 Supply and demand dipengaruhi banyak faktor baik yang rasional maupun irasional.
3 Perubahan harga saham cenderung mengikuti tren tertentu. 4 Tren tersebut dapat berubah mengikuti pergeseran supply
and demand. 5 Pergeseran supply and demand dapat dideteksi dengan
mempelajari diagram prilaku pasar. 6 Pola – pola tertentu yang terjadi pada masa lalu akan
terulang kembali di masa yang akan datang.
2.1.9 Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham HIS merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan komplek dari berbagai macam variabel yang berpengaruh,
terutama tentang kejadian – kejadian ekonomi, bahkan kejadian non ekonomi seperti misalnya social, politik, dan keamanan. Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
HIS juga dapat dijadikan sebagai barometer kesehatan ekonomi suatu Negara.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Ferawati 2010, Noer Sasongko dan Nila Wulandari 2003, Halim 2007,
Alam 2008, Panggabean 2005. Berdasarkan penelitian Ferawati 2010 menemukan bahwa EVA, ROA, EPS tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham, sedangkan ROE berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Noer Sasongko dan
Nila Wulandari 2003, menganalisis pengaruh EVA dan dan rasio keuangan dan investment opportunity set terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2001 dan 2002. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Halim 2007, menganalisis faktor – faktor yang
mempengaruhi harga saham dari perusahaan – perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta pada periode 2004 – 2006. Penelitian yang
dilakukan oleh Alam 2008, menganalisis pengaruh rasio keuangan likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas, dan Pasar terhadap Harga
Saham Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Panggabean 2005, menganalisis perbandingan korelasi EVA dan ROE
terhadap harga saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Tinjauan penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat pada table 2.2
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara