Kognisi cenderung kurang memikirkan diri sendiri, dengan semakin bertambahnya pemikiran mengenai konsep konsep seperti keadilan, patriotisme,
dan riwayat. Perubahan psikososial yang terjadi pada fase ini diantaranya Batubara,2010:
Identitas diri menjadi lebih kuat, Mampu memikirkan ide,
Mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata, Lebih menghargai orang lain,
Lebih konsisten terhadap minatnya, Bangga dengan hasil yang dicapai,
Selera humor lebih berkembang, dan Emosi lebih stabil.
2.3. Masalah pada Remaja 2.3.1. Masalah dan Gangguan Umum pada Remaja
Menurut Santrock, masalah dan gangguan umum pada remaja yang dijumpai adalah:
1. Penggunaan obat-obatan terlarang 2. Kenakalan remaja
Beberapa hal yang diduga berperan dalam kenakalan remaja meliputi identitas, pengendalian diri, usia, jenis kelamin, harapan-harapan bagi pendidikan,
nilai rapor sekolah, pengaruh teman sebaya, status sosio ekonomi, peran orang tua, dan kualitas lingkungan.
3. Kehamilan pada remaja 4. Bunuh diri
5. Gangguan makan
2.3.2. Masalah Sosial pada Remaja
Dengan dimulainya masa puber terjadilah perubahan-perubahan sikap sosial, kemunduran minat terhadap aktivitas kelompok dan kecenderungan untuk
menyendiri. Pada masa puber kemajuan perubahan meningkat, serta sikap dan
Universitas Sumatera Utara
perilaku sosial semakin meningkat ke arah antisosial, yaitu penolakan terhadap beberapa karakteristik sosial Hurlock, 2013.
Perilaku antisosial bergantung pada faktor lingkungan. Karena anak sudah mulai dewasa, tidak hanya ukuran tubuh tetapi juga bentuk tubuh, para orang tua
beranggapan sudah tiba saatnya bagi anak untuk membuang semua hal yang kekanak-kanakan dan memikul tanggung jawab kedewasaan. Akibatnya, tugas
dan tanggung jawab baru diberikan kepada anak pada saat mereka belum siap memikulnya. Kemungkinan besar hal ini menimbulkan perasaaan tersiksa yang
mengakibatkan timbulnya sikap dan perilaku antisosial. Selain itu anak dengan pematangan seksual terlalu cepat juga menunjukan perilaku fase negatif Hurlock,
2013
2.3.3. Masalah Mental dan Emosional pada Remaja
1. Definisi masalah mental emosional Masalah mental emosional dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
menghambat, merintangi, atau mempersulit seseorang dalam usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pengalaman
– pengalamannya Damayanti dalam Soraya, 2012
2. Jenis – jenis masalah mental emosional
Masalah aktual kesehatan mental remaja saat ini meliputi IDAI,2013: Perubahan psikoseksual
Pengaruh teman sebaya Perilaku beresiko tinggi
Kegagalan pembentukan identitas diri Gangguan perkembangan moral
Stres di masa remaja
Masalah mental emosional pada anak dan remaja dibagi menjadi dua kategori, yaitu internalisasi dan eksternalisasi Putri dkk, 2014.
1 Gambaran masalah mental emosional internalisasi:
Universitas Sumatera Utara
Temperamen bingung cemas Khawatir berlebihan
Pemikiran pesimistis Perilaku menarik diri
Kesulitan menjalin hubungan dengan teman sebaya terisolasi,
menolak,
bullied
2 Gambaran masalah mental emosional eksternalisasi: Temperamen Sulit
Ketidakmampuan memecahkan masalah Gangguan perhatian, hiperaktifitas
Perilaku bertentangan tidak suka ditegurdiberi masukan positif, tidak mau ikut aturan
Perilaku agresif
Penelitian oleh Kaltiala-Heino,dkk. menemukan bahwa masalah internalisasi dan eksternalisasi lebih tinggi pada remaja yang mengalami
pubertas dini dibandingkan dengan mereka yang mengalami pubertas terlambat 15 tahun . Hal ini terjadi karena proses pubertas melibatkan perubahan
biologis, psikologis, dan sosial yang berkontribusi pada timbulnya masalah mental emosional remaja. Damayanti dalam Soraya 2012
2.4. Perkembangan Mental pada Remaja