2. Identifikasi Masalah Hawik Henry Pratikto

Kecamatan Gunungpati yang kini sedikitnya terdapat 10 perumahan yang dikembangkan oleh berbagai pengembang perumahan. Kecamatan Gunungpati Semarang, merupakan wilayah yang tanahnya gerak, karena lokasinya sendiri secara geografis pada jalur patahan. Beberapa kompleks perumahan dan permukiman yang dikembangkan eleh beberapa pengembang perumahan atau Developer terlihat kerusakan-kerusakan pada dinding-dinding ataupun lantai, yang dari waktu- kewaktu kerusakan tersebut membesar dan berakibat konstruksi bangunan melemah. Dalam penyediaan permukiman dan perumahan bagi warga kota secara spesifik telah ditetapkan, bahwa pembangunan permukiman dan perumahan diarahkan untuk meningkatkan jumlah dan mutu yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah serta sesuai dengan perencanaan tata ruang yang ditunjang dengan fasilitas ketersediaan infrastruktur yang memadai. Akan tetapi sering terjadi bahwa pembangunan permukiman dan perumahan yang dikembangkan oleh berbagai pengembang perumahan, kurang memperhatikan preferensi penghuni dan karakteristik kawasan terhadap aspek-aspek ketersediaan infrastruktur, sehingga pola pemanfaatan kawasan permukiman dan perumahan yang ada tidak dapat berfungsi secara optimal dan tidak dapat memberi kepuasan serta kenyamanan bagi penghuninya. Dari uraian diatas, maka perlu dilakukan suatu studi dengan arah dan fokus pada masalah penyediaan perumahan yang dibangun oleh pengembang perumahan yang sesuai dengan preferensi dan keinginan masyarakat akan permukiman dan perumahan yang mencakup segenap aspek kehidupan dan sosial ekonomi.

1. 2. Identifikasi Masalah

Pertumbuhan penduduk yang pesat akan mengakibatkan distribusi penduduk yang tidak merata dan akan membutuhkan penambahan areal permukiman baru. Dalam rencana pengembangan perumahan di wilayah Kecamatan Gunungpati, tentunya diperlukan berbagai analisis dan solusi yang berkaitan dengan pengaruh ketersediaan infrastruktur terhadap preferensi masyarakat sebagai konsumen dalam memilih perumahan yang dibangun oleh pengembang perumahan. Masalah ini perlu dipikirkan, karena dapat menyebabkan ketidak seimbangan penggunaan lahan dan persebaran permukiman yang tidak merata. Ketersediaan infrastruktur yang disiapkan sebagai lahan permukiman dan perumahan, seharusnya sudah melalui tahap analisis dan evaluasi maupun perencanaan yang sesuai dengan persyaratan bagi lahan permukiman, dengan bangunan rumah-rumah permanen serta fasilitas prasarana seperti jalan lokal, saluran air buangan, lampu penerangan, bak tempat penampungan air bersih, pengelolaan sampah dan lain sebagainya. Dengan demikian sebagai lahan permukiman dan perumahan dapat berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. Kecamatan Gunungpati merupakan daerah pinggiran, memiliki potensi sumberdaya lokal yang berperan sebagai wilayah penyangga dari Kota Semarang dalam kaitannya dengan kepentingan pemenuhan kebutuhan berbagai bahan pangan maupun untuk kelestarian lingkungan. Struktur penggunaan lahan secara berurutan masing-masing sebagai sawah dan ladang, kebun campuran, dan sebagian perumahan dan permukiman. Perlu diketahui Kecamatan Gunungpati adalah daerah pinggiran dan merupakan recharge area daerah tangkapan hujan dan jalur hijau bagi kota Semarang. Dari berbagai sumber dan hasil studi yang telah dilakukan di daerah perbukitan seperti di Kecamatan Gunungpati, ternyata gerakan tanah merupakan salah satu kasus dari bahaya geologi yang cukup menonjol dan menimbulkan kerusakan dan kerugian yang cukup besar, selain itu juga merupakan bencana alam yang cukup potensial bagi penduduk setempat. Daerah pinggiran menjadi alternatif bagi pemenuhan penambahan areal bagi kebutuhan permukiman dan perumahan, karena penyempitan lahan untuk permukiman dan perumahan di perkotaan semakin tinggi dan relatif mahal. Maka dalam kondisi ini daerah pinggiran berfungsi mengakomodasi luberan kebutuhan penambahan areal untuk permukiman yang semakin padat di perkotaan. Dalam penyediaan pelayanan permukiman dan perumahan bagi warga kota bahwa pembangunan perumahan diarahkan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sesuai dengan perencanaan tata ruang yang ditunjang dengan fasilitas ketersediaan infrastruktur yang memadai. Tidak sedikit pembangunan perumahan yang pada akhirnya tidak diminati oleh masyarakat, karena permintaan akan kebutuhan perumahan bagi masyarakat sebagai konsumen tidak sesuai dengan fasilitas ketersediaan infrastruktur yang memadai. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan antara keinginan dan kebutuhan masyarakat akan perumahan dengan keinginan pengembang sebagai penyedia perumahan yang lebih berorientasi pada keuntungan. Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, maka dapat diperlukan Research Question sebagai berikut: 1. Bagaimana preferensi masyarakat dalam memilih dan menentukan perumahan yang dijadikan hunian di wilayah Kecamatan Gunungpati. 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat sebagai konsumen dalam memilih dan menentukan perumahan yang dibangun oleh pengembang perumahan di wilayah Kecamatan Gunungpati.

1. 3. Tujuan dan Sasaran Penelitian