Kekuasaan dari Alam ke atas Manusia dalam pemikiran Wright

4.1 Kekuasaan dari Alam ke atas Manusia dalam pemikiran Wright

Berdasarkan dari sebuah pemahaman , alam merupakan ―The only body of God that you can see‖, Frank Lloyd Wright meneguhkan sebuah konsep bahawa alam sebagai sebuah refleksi dari Tuhan yang harus mendominasi pemikiran manusia.

3 Anna mulai tertarik dengan Froebel System ketika dia melihat Frederick Froebel KindergartenEexhibit di Philadelphia Centennial, 1876.

5 Wright, Frank Lloyd (1957), a Testament, hal 19 Wright, Frank Lloyd (1957), a Testament, hal 19 6 Wright, Olgivanna Lloyd (1966), Frank Lloyd wright: His Life, His Work and His Words, hal 15

8 Peter Blake, Master Builders, hal 270. Lihat Wright, Frank Lloyd. An Autobiography. hal 23. 9 Lihat Wright, Frank Lloyd. An Autobiography. hal 25.

―The real body of our universe is spiritualities-the real body of the real life we live. From the waist up we‘re spiritual at least. Our true humanity begins from the belt up, doesn‘t it? Therein

comes the difference between the animal and the man. Man is chiefly animal until he makes something of himself in the life of the spirit so that he becomes spiritually inspired-spiritually

aware. Until then he is not creative. He can‘t be.― 10

Perkara ini sangat jelas kelihatan dari rumah-rumah Praire dan kebanyakan bangunan awam yang direkabentuk oleh Frank Lloyd Wright yang secara konsisten diterapkan hingga ke akhir hayatnya.

Bangunan merupakan hasil pengeluaran tangan manusia harus tunduk dan menyesuaikan agar dapat berdiri di atas karakter dan kekuatan dari lingkungan alam dan binaan di sekitarnya. Bangunan harus mampu mempunyai pengadaptasian dengan konteks yang ada di sekitarnya. Perkara seperti ini yang menjadikan bangunan-bangunan Frank Lloyd Wright bersatu dengan tapaknya, tidak menjadikannya secara sombong berteriak untuk menunjukkan dirinya, akan tetapi kelihatan bersuara secara harmoni dengan apa sahaja yang ada di sekitarnya.

Gambar 1: Pelbagai bangunan karya Frank Lloyd Wright yang mencerminkan kekuasaan dan penghormatan terhadap alam dan lingkungan tempat bangunan tersebut dibina.

Sumber: Heinz, Thomas A (2002). The Life and Works of Frank Lloyd Wright. Kent: Grange Books Plc.

―Young Wright saw that nature was a wonderful teacher and had answers to many question that 11 theoretical learning could not explain nearly so well.‖

Hasil daripada kajian tentang kehidupan Frank Lloyd Wright sebelum ini,didapati kita akan dapat menyelusuri asal dari pemikiran dan konsep ini. Persekitaran masa kecil, perhatian dari ibunya dan pengalaman selama bekerja di ladang pakciknya membentuk , melatih pemikiran dari Frank Lloyd Wright untuk menghargai dan melihat alam asli sebagai sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam perancangan sebuah rekabentuk. Ia merupakan sebuah faktor utama yang menentukan sebuah rekabentuk.

10 Wright, Frank Lloyd, Truth Against the World, hal 270 11 Blake, Peter (1960), Master Builders, hal 270.

― She 12 loved to pick windflowers in the hills and meadows, studying them, arranging them in cluster, explaining to him the intricate formation of the petals in relation to leaves and stem. She

love ferns because of their geometric design and passed that love to her son….‖ 13

Idea dan pemikiran tentang kekuasaan alam ini memiliki sebuah implikasi yang sangat besar dan penting kerana dalam seni bina Wright ia berbicara dalam penggunaan bahan, proses rekabentuk dan bagaimana menetapkan skala dan perbandingan. Beliau membahasakan bagaimana kita memperlakukan bangunan sebagai produk manusia ketika berhadapan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya.

Idea dan pemikiran tentang kekuasaan alam juga akan melahirkan sebuah konsep tentang sebuah kehidupan yang berkelanjutan (sustainable). Kehidupan yang berkelanjutan jika kita pelajari dalam pemikiran dan falsafah dari Wright mengandungi dua dimensi iaitu dimensi alam sebagai aspek fizikal

dan dimensi sosial yakni pemikiran dan pemahaman manusia sebagai aspek internal (spiritual) 14 .

Dimensi alam berbicara tentang perjuangan untuk menjaga dan merawat alam sebagai sebuah produk Tuhan yang harus dilestarikan bahkan ditingkatkan kualiti daya sokongannya. Sedangkan dimensi sosial berbicara tentang pemeliharaan sikap kritis dan pemeliharaan terhadap aspek sosial dan sisi-sisi dari pemikiran dan tingkah laku manusia. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Tanpa pemahaman yang integral terhadap kedua-duanya kita akan menghadapi sebuah masalah yang serius dan kronik.

― We must conceive and integrate: begin again at the beginning to build the right kind of building 15 in the right way in the right place for the right kind of people.‖

Inilah yang dapat kita lihat pemikiran dan falsafah hidup dari Frank Lloyd Wright, sebuah semangat ‗sustainability‘ yang merangkumi aspek fizikal dan juga aspek sosial.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52